Mahasiswa Fakultas Teknik Untan Rancang Robot Skuter Berbasis IoT untuk Penyandang Tunadaksa
Tunadaksa adalah kondisi ketidakmampuan anggota tubuh dalam melaksanakan fungsinya yang disebabkan oleh berkurangnya kemampuan anggota tubuh untuk
Penulis: Anggita Putri | Editor: Ishak
Dalam artian robot dapat bergerak menghampiri pengguna pada posisi yang telah ditentukan secara otomatis selama pengguna terhubung ke jaringan internet.
Ia mengatakan bahwa ini karena adanya sensor kompas dan juga sensor infrared untuk navigasi robot.
Untuk pengendalian otomatis dan monitoring robot skuter secara jarak jauh digunakanlah layanan server blynk yang sudah tersedia pada playstore untuk mendukung IoT karena blynk adalah dashboard digital dengan fasilitas antarmuka grafis.
Gafi kemudian menambahkan, robotnya ini dirancang dengan melakukan perancangan sistem mekanik robot terlebih dahulu.
"Disain rangka robot dibuat dengan panjang 40 cm, lebar 35 cm dan tinggi 60 cm. Setelah itu merancang tata letak motor dan roda sebagai penggerak robot dimana system penggeraknya adalah tipe tricycle drive," ujarnya.
Perancangan berikutnya adalah peletakan tata letak komponen elektronika yang meliputi letak mikrokontroler, sensor kompas, driver motor, modul WiFi ESP8266, aki, sensor infrared, handle gas di bagian kemudi robot.
Baca: Ini Pesan Dekan Fakultas Teknik Untan saat Peringati Isra Miraj
Baca: Mahasiswa Jurusan Informatika Fakultas Teknik Untan, Raih Peringkat 3 IndonesiaNEXT 2018
Setelah dilakukan perancangan software atau perangkat lunak, bagian akhir perancangan yang cukup sulit adalah pada pengintegrasian perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem robot skuter secara keseluruhan.
Mahasiswa yang merupakan anak seorang guru di Sanggau Ledo ini kemudian menguji robot skuternya di Laboratorium Kendali Digital dan Komputasi, Fakultas Teknik, Untan serta menggunakan selasar fakultas untuk pergerakan robot.
Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa robot dapat melakukan pergerakan dengan cukup baik secara otomatis untuk menuju titik penjemputan (setpoint) serta dapat menghindari halangan.
Robot ini juga dapat bergerak dengan kecepatan 3 m/s, walaupun untuk keselamatan adalah paling baik pada kecepatan 1 m/s baik kendali manual ataupun otomatis. Beban yang dapat diangkut oleh robot skuter ini adalah 62 kg.
Gafi yang juga mahasiswa angkatan 2014 ini dikenal aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yang salah satunya adalah Tim Robot Fakultas Teknik.
Ini terbukti dengan keikutsertaannya untuk lomba di Kontes Robot Indonesia sejak tahun 2016, berlanjut di tahun 2017 dan terakhir di tahun 2018.
Kekonsistenannya pada dunia robot pula yang mengantarkan ia dan timnya di Tim Robot Fakultas Teknik UNTAN berhasil meraih Juara 3 Kontes Robot Indonesia di Bandung pada tahun 2017.
Selain itu Gafi juga pernah meraih prestasi sebagai guru pendamping tim robot dari sekolah Muhammadiyah 1 serta Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pontianak yang beberapa waktu lalu meraih Juara 1 Lomba Robot Tingkat Madrasah se-Indonesia dengan Kategori Robot Aplikasi Terbaik pada tahun 2018 serta pula meraih medali perunggu di tahun sebelumnya, 2017.
Baca: Dekan Fakultas Teknik Untan Berharap Berkontribusi Terhadap Pembangunan Kota Pontianak
Baca: Seminar Nasional Menuju Kota Pontianak Layak Huni, Begini Tanggapan Dekan Fakultas Teknik Untan
Dr Ferry Hadary, dan Trias Pontia W, selaku dua dosen pembimbing dari penelitian Gafi menyatakan puas dengan hasil tugas akhirnya tersebut.