Stasiun GAW Menjadi Referensi Pemanasan Global Dunia

Dari sinilah, ditemukan penurunan konsentrasi ozon dilapisan stratosfer, terutama di wilayah kutub ketika itu.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
zoom-inlihat foto Stasiun GAW Menjadi Referensi Pemanasan Global Dunia
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang atau dikenal sebagai Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Bukit Kototabang

Pada tahun 1970an  beberapa isu mengenai atmosfer mulai dibahas secara internasional dan menjadi trending topic dunia. Dimulai dari isu mengenai ancaman chlorofluorocarbons (CFCs) terhadap lapisan ozon, pengasaman danau dan hutan di sebagian besar Amerika Utara dan Eropa yang disebabkan oleh berubahnya SO2 (sulfur dioksida)  menjadi asam sulfat (SO4) di atmosfer,  kemudian yang ketiga dan paling fenomenal adalah isu kemungkinan terjadinya pemanasan global yang disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer.

Isu-isu tersebut menjadi dasar dan pijakan pokok perjanjian internasional. Kebijakan dan mitigasi dari perjanjian-perjanjian tersebut bergantung kepada WMO atmospheric composition monitoring programme (program pengamatan komposisi atmosfer).

Berdasarkan hal tersebut pada tahun 1989,  BAPMoN and GO3OS dikonsolidasikan ke dalam suatu program  yaitu WMO   (GAW) programme. GAW merupakan salah satu program WMO yang mengikat seluruh negara anggota WMO yang saat ini berjumlah 187 negara.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved