Atasi Susah Tidur Saat Haid, Ubah Posisi Tidur Anda Seperti Ini!
Posisi Tidur Ini Bikin Nyaman Saat Lagi Haid, Tidur Jadi Nyenyak! Salah satu cara untuk mengatasi susah tidur saat haid adalah mengubah posisi tidur.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Posisi Tidur Ini Bikin Nyaman Saat Lagi Haid, Tidur Jadi Nyenyak!
Haid bisa mengganggu aktivitas, bahkan tidur Anda.
Tidur jadi tidak nyenyak dan akhirnya membuat Anda kekurangan tidur.
Salah satu cara untuk mengatasi susah tidur saat haid adalah mengubah posisi tidur.
Seperti apa posisi tidur saat haid yang paling direkomendasikan?
Haid membuat tubuh Anda terasa lelah di siang hari dan membuat Anda jadi sulit tidur di malam hari.
Menurut National Sleep Foundation, sebanyak 23 persen wanita melaporkan sulit tidur nyenyak seminggu sebelum haid dan 30 persen wanita lainnya mengalami kesulitan tidur selama menstruasi.
Kira-kira apakah penyebabnya?
Saat haid terjadi, suhu tubuh akan naik jadi lebih panas.
Suhu tubuh yang seharusnya menurun menjelang petang hari, justru tidak turun.
Akhirnya hormon yang merangsang tubuh untuk tidur dan beristirahat jadi terganggu.
Pasalnya, hormon ini menunggu “sinyal tidur” alami, yaitu menurunnya suhu tubuh.
Kemudian, perubahan suasana hati saat haid membuat emosi negatif Anda jadi lebih kuat.
Rasa cemas dan stres inilah yang membuat Anda sulit untuk tidur nyenyak.
Belum lagi gejala menstruasi lainnya seperti kram perut, nyeri pinggang, payudara sakit, atau bahkan bokong sakit juga bisa mengganggu kenyamanan saat tidur.
Anda perlu memperbaiki posisi tidur saat haid supaya lebih nyaman

Agar tidur Anda tidak terganggu saat haid, memperbaiki poisi tidur bisa jadi salah satu caranya.
Posisi tidur saat haid yang banyak direkomendasikan adalah posisi tidur fetal.
Tidur ini digambarkan seperti posisi janin (fetus) di dalam perut sang ibu.
Yaitu dengan memposisikan tubuh menyamping dan menekuk kaki.
Lutut Anda pun sejajar dengan dada.
Lebih jelasnya, lihat gambar di atas.
Kenapa posisi tidur ini paling baik saat haid?
Saat haid, otot di sekitar perut dan sekitar bokong menjadi tegang dan menerima banyak tekanan.
Itulah sebabnya Anda merasakan nyeri saat haid.
Posisi tidur fetal mampu melemaskan otot-otot sekitar perut dan bokong, ketegangan dan nyeri akan berkurang sehingga membantu Anda untuk tidur.
Selain itu, posisi tidur ini juga tidak menganggu pembalut atau tampon yang sedang Anda gunakan.
Baca: Wajib Ganti Setiap 3 Jam Sekali, Inilah 5 Bahaya Jika Anda Malas Ganti Pembalut Saat Haid
Baca: Menstrual Cup Pengganti Pembalut Saat Haid, Lebih Higinies dan Hemat!
Baca: Datang Haid Lebih Dari Satu Kali Dalam Sebulan, Ternyata Ini Jawaban Dokter Kandungan!
Baca: BANYAK Yang Tak Tahu! Bercak Darah Seperti Haid Bisa Jadi Ciri Hamil
Jangan tidur tengkurap atau telentang saat haid

Jika Anda tidur dengan posisi tengkurap, tekanan pada otot perut dan rahim akan semakin bertambah besar.
Otot perut tersebut bertambah tegang dan akhirnya meningkatkan rasa nyeri.
Begitu pula dengan tidur telentang, tekanan dan ketegangan pada otot di sekitar bokong semakin besar dan nyeri semakin bertambah.
Kedua posisi tidur ini bisa menyebabkan darah keluar lebih banyak dan akhirnya akan mengotori celana dan seprai tidur Anda karena menembus pembalut atau tidak tertampung pada tampon.
Darah Haid Bukan Darah Kotor
Menstruasi atau haid, juga sering disebut datang bulan, adalah siklus normal bulanan di mana wanita mengalami perdarahan dari vagina.
Darah yang keluar dari vagina ini sering disebut sebagai darah kotor.
Namun, anggapan tersebut tidak benar jika dilihat dari sudut pandang kesehatan dan sains.
Darah haid bukanlah darah kotor seperti yang selama ini banyak dipercaya.
Darah haid sebenarnya tidak berbeda dengan darah dari luka atau darah mimisan.
Hanya saja, darah menstruasi mengandung sisa jaringan dari dinding rahim yang luruh setelah proses ovulasi.
Menstruasi terjadi ketika lapisan pada dinding rahim dalam yang banyak mengandung pembuluh darah luruh dan keluar lewat vagina.
Setiap bulan tubuh akan mempersiapkan kehamilan dengan melepaskan sel telur.
Pelepasan sel telur dari indung telur inilah yang disebut sebagai ovulasi.
Jika sel telur yang dilepas tidak dibuahi sel sperma, sel telur akan ikut larut dan keluar bersama dengan darah dari dinding rahim.
Saat itu juga, kadar hormon estrogen dan progesteron mulai turun.
Tingkat estrogen dan progesteron yang sangat rendah memberitahu tubuh untuk memulai menstruasi.
Ketika Anda haid, tubuh Anda membuang tumpukan bulanan dari dinding rahim Anda.
Darah menstruasi dan jaringan mengalir dari rahim melalui lubang kecil di leher rahim dan keluar dari tubuh melalui vagina.
Menurut Spesialis Gizi Klinis Departemen Gizi FKUI-RSCM, Dr. dr. Inge Permadhi, MS, Sp.GK mengatakan bahwa dalam siklus menstruasi, wanita akan kehilangan pasokan darah bersih yang mengandung hemoglobin.
Karena itu, saat menstruasi tubuh bisa menjadi lemas karena kekurangan zat besi.
Sebenarnya apa yang dimaksud darah kotor?
Secara medis, darah kotor adalah darah yang kekurangan oksigen (deoxygeneted blood) atau kadar karbon dioksidanya terlalu tinggi. Sebaliknya, darah yang banyak oksigen disebut dengan darah bersih (oxygenated blood).
Darah mengalir dari jantung menuju paru-paru untuk menghasilkan oksigen, kemudian kembali dialirkan ke jantung dan seluruh tubuh.
Darah yang kekurangan oksigen alias darah kotor akan dipompa oleh bilik kanan jantung, kemudian dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Kemudian paru-paru akan mengikat oksigen, sehingga darah yang dialirkan ke jantung dan seluruh tubuh adalah darah yang kaya akan oksigen.
Jika kadar oksigen dalam darah rendah, paru-paru kekurangan oksigen untuk dialirkan ke jantung dan seluruh tubuh.
Kondisi ini disebut dengan hipoksemia.
Hipoksemia dapat mengganggu fungsi normal tubuh, termasuk fungsi otak, hati, jantung, dan organ lainnya.
Saat kadar oksigen darah Anda mulai rendah, Anda akan merasakan gejala seperti:
- Sesak napas sebagai respon paru-paru agar meningkatkan kadar oksigen dalam darah
- Detak jantung cepat sebagai respon jantung untuk membantu mengedarkan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh
- Nyeri dada, karena jantung tidak menerima cukup oksigen
- Sakit kepala
- Badan lemas
- Linglung
- Gelisah
Jadi kalau Anda punya darah kotor dalam tubuh, Anda pasti merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas tadi, baik itu pada laki-laki maupun perempuan.
Sedangkan darah haid tidak kekurangan oksigen atau kelebihan karbon dioksida, melainkan darah normal yang ada dalam tubuh. Karena itulah darah haid sebetulnya bukan darah kotor. (*)