Pipa Induk PDAM Mempawah Sejak 1982 Harus Segera Diganti Jika Tak Ingin Bocor Lagi

Trisna mengatakan, secara resmi PDAM tidak ada menjual air ke pihak manapun menggunakan mobil tangki.

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Ya'M NURUL ANSHORY
Direktur PDAM Mempawah, Trisna Jaya 

Pipa Induk PDAM Mempawah Sejak 1982 Harus Segera Diganti Jika Tak Ingin Bocor Lagi

MEMPAWAH - Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Mempawah, Trisna Jaya mengatakan saat kebocoran pipa induk di Jalan dr Rubini kemarin pihaknya tidak mendapat laporan apapun dari pihak RSUD dr Rubini, sejak dimulainya perbaikan sampai selesai.

"Kita juga tidak punya mobil tangki untuk menyuplai air bersih ke sana, mudah-mudahan saja sampai air lancar, persediaan air di RSUD dr Rubini tidak habis," ujarnya, saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (27/6/2019).

Trisna mengatakan, secara resmi PDAM tidak ada menjual air ke pihak manapun menggunakan mobil tangki.

"Karena PDAM tidak punya mobil tangki, terkecuali ada pegawai PDAM yang punya usaha sampingan dan punya mobil tangki, itu lain lagi ceritanya," ujarnya.

Baca: Pipa Induk PDAM Mempawah Bocor, RSUD dr Rubini Terpaksa Beli Air Bersih 30 Tangki Penuhi Kebutuhan

Baca: Pipa Induk Bocor di Bawah Rumah Warga, PDAM Mempawah Terpaksa Gali Ruang Tamu Sedalam 1 Meter

Trisna mengatakan, setelah PDAM mengetahui adanya kebocoran pipa induk di Jalan dr Rubini, langsung mereka tindak lanjuti dengan melakukan perbaikan.

"Oleh karena lokasi yang sulit, didalam rumah ruangannya sempit, membongkar porselen segala macam, kebetulan alat untuk menggantinya tidak ada di Mempawah maka kita terkendala," tuturnya.

Trisna mengatakan, biasanya kebocoran pipa induk seperti itu dikerjakan maksimal satu hari saja. "Kemarin kita kerjakan sampai tiga hari, jadi pada Senin siang air ledeng sekitar Kota Mempawah suda kita matikan," ucapnya.

Karena kalau tidak dimatikan kata dia, air yang bocor itu bisa menjebol rumah orang, itu saja sudah banjir, makanya kita matikan.

Karena kesulitan lokasi kerjanya, belum lagi ada accecoris yang perlu dipesan di Pontianak, makanya kata Trisna, hari Selasa pengerjaan belum selesai bahkan sampai malam.

"Akhirnya Rabu pagi kita lanjutkan pengerjaan kembali, kemudian accecoris itu kita beli dua, satu untuk memperbaiki pipa yang bocor, satunya sebagai cadangan," tambahnya.

Trisna mengatakan, kebocoran pipa induk tersebut berdampak langsung kepada seluruh kawasan Kota Mempawah, jika dihitung-hitung ada sekitar 2000 pelanggan tidak teraliri air bersih.

"Alhamdulilah sekarang airnya sudah lancar, sementara kita menduga penyebab kebocoran tersebut karena pipa sudah tua dan tertindih beban," ujarnya.

Baca: Warga Ngeluh Air Tidak Jernih, Direktur PDAM Mempawah Akui Pelayanan Masih Belum Optimal

Baca: Kualitas Air Keruh, Gusti Ramlana : Kondisi PDAM Mempawah Sakit

Trisna menjelaskan, di lokasi pipa induk yang bocor tersebut ada dua pipa induk, dan satu pipa tersier, pipa induk itu satunya pipa asbes, dan satunya pipa PVC .

"Karena pipa asbes itu sudah sejak tahun 1982 mungkin sudah berat dan posisinya diatas pipa PVC, mungkin bocor karena tertindih, jadi pipa PVC itu retak, memang sudah seharusnya diganti," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved