Kalbar Bangun Reaktor Nuklir, Sutarmidji: Guna Tingkatkan Daya Saing

Kita punya potensi itu, maka kita harus membicarakan tentang PLTN ini, Kalbar sangat potensi

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji bersama Duta besar Francis untuk Indonesia, H.E Jean-Charles Berthonnet, Staff Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Agus Puji Prasetyono, Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Prof.Garuda Wiko dan sejumlah narasumber lainnya dalam acara seminar knowledge sharing untuk pengembangan listrik tenaga nuklir di Indonesia, di kantor Gubernur Kalimantan Barat, Pontianak, Rabu (26/6/2019). 

Kalbar Bangun Reaktor Nuklir, Sutarmidji: Guna Tingkatkan Daya Saing

PONTIANAK  - Gubernur H Sutarmidji memberikan sinyalemen kuat mendukung pembangunan pusat tenaga (reaktor) nuklir di Kalimantan Barat.

Hal itu sejalan dengan Seminar Internasioanl Knowledge Sharing Pengembangan Energi Nuklir di Indonesia. Seminar di Balai Petitih, Rabu (26/6), dihadiri perwakilan negara Francis, Badan Pengembangan Tenaga Nuklir Indonesia, Kemenristek Dikti, Bappenas, dan pihak Universitas Tanjungpura.

Menurut gubernur, pengembangan reaktor nuklir untuk listrik memang sudah seharusnya dilakukan di Indonesia dan daerah yang masuk kriteria adalah Kalbar.

Ia pun menyatakan dukungan penuh adanya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Provinsi Kalbar ini, oleh sebab itu ia meminta Badan Tenaga Nuklir Nasional dan stakeholder lainnya terus memformulasikan sehingga PLTN ini bisa dibangun di Kalbar.

"Kita itu punya bahan baku untuk tenaga nuklir yaitu uranium. Kualitasnya termasuk yang terbaik setelah NTT. Daerah kita yang menyimpan uranium adalah Melawi," ucap Midji setelah membuka kegiatan seminar.

Menurutnya PLTN diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk daerah, maka Midji mendorong dan mendukung dibangunnya PLTN di Kalbar yang saat ini sudah dalam pengkajian dengan delapan titik prioritas di sepanjang bentang Sambas hingga Ketapang.

Baca: FPIP Korwil Sanggau Salurkan Bantuan Alat Listrik Tenaga Surya ke Perbatasan

Baca: Selangkah Lagi Persipon Juara Piala Soeratin U-15 Tingkat Kalbar

"Satu sisi kita mempertimbangkan pembangkit listrik dengan fosil ini pasti ke depan akan berkurang dan harganya pasti akan mahal. Semakin berkurang bahan bakunya maka akan mahal. Batu bara, minyak itu kedepan pasti makin mahal. Sedangkan kita harus menjaga daya saing," jelas mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini.

Hal utama untuk menjagaa daya saing disebutnya dengan memangkas biaya produksi. Satu di antaranya adalah biaya listrik tersebut.

"Ini harus murah dan terpenting adalah berkelanjutan. Kita punya potensi itu, maka kita harus membicarakan tentang PLTN ini, Kalbar sangat potensi," tambahnya..

Namun demikian Midji meminta dan berharap pada stakeholder terkait, pengembangan nuklir untuk tenaga listrik di Kalbar ini terus dibicarakan, terus digali, dan dimulai mensosialosasikannya pada masyarakat.

Sehingga ke depan sudah punya powerplan energi nuklir dan pasti akan lebih murah.
Disamping itu, Midji juga mengkritisi PLN Kalbar masih membeli tenaga listrik dari luar negeri yaitu Malaysia.

Padahal listrik ditegaskannya tidak boleh tergantung dengan negara lain, sebab itu merupakan untuk hajat hidup masyarakat banyak.

"Saat ini kita masih tergantung pada Malaysia, sehingga menyebabkan produk kita tidak akan mempunyai daya saing," ujarnya.

Apalagi Indonesja dan Malaysia diceritakan Midji, pernah dalam sejarah ada hubungan tidak baik, sehingga sewaktu-waktu bisa saja hubungan tidak baik ini terulang dan mereka memutuskan litsriknya untuk Kalbar.

"Mungkin tantangan yang akan dihadapi adalah penggiat lingkungan, tapi kita harus berikan pemahaman dan menyakinkan mereka kalau ini tidak akan memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dengan adanya teknologi yang tinggi dikembangkan," tambahnya.

Bahkan, kata Midji pihak Rusia sudah mengkonfirmasi mau membawa teknologi nuklirnya, ‘Reaktor Apung’ seperti yang diterapkan di negara mereka.

Baca: Kapolda Kalbar Lakukan Anjangsana ke Cafe Dango Menyadik Milik PDKB

Baca: VIDEO: Pohon Tumbang Timpa Truk dan Mobil di Depan Samsat

"Tapi itukan tidak semudah yang kita bicarakan. Mereka (Rusia) menawarkan lima kali lebih aman dari teknologi lainnya," pungkas Midji.

Kaji Lokasi
Senior Advisor of Minister For Relevance and Productivity, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Agus Puji Prasetyono memberikan apresiasi atas kepedulian dan pemikiran Gubernur Kalbar dalam upaya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Kalbar guna menunjang daya saing daerah.

Menurutnya, Sutarmidji adalah gubernur yang sangat peduli terhadap daya saing daerah dan memberikan dukungan terhadap pengembangan PLTN. Sebab energi seharusnya memang berdaulat di negara sendiri.

Sejauh ini, ia menegaskan bersama tim yang ada terus dilakukan kajian tentang lokasi yang akan dibangun reaktornya.

"Kita sedang melakukan kajian yang meliputi letak lokasi geografis, keamanan dan lingkungan untuk menempatkan PLTN ini," ucap Agus Puji Prasetyono.

Ia memastikan terus dilakukan pengkajian sehingga ditetapkan di mana di tempatkan reaktor nuklir. Ia memastikan dengan teknologi tinggi, semua aman.

"Nuklir ini menggunakan sistem yang tingkat kedetailannya tinggi, jauh lebih aman dari pembangkit yang lain," ucapnya.

Sementara untuk lahan atau lokasi, ada delapan titik di sepanjang bentang Sambas-Ketapang namun pihaknya masih terus mengkaji guna memastikan titik pastinya.

"Kriteria lahan tentu bebas gempa, dekat denga laut, aman dari penduduk dan itulah syarat dasar PLTN dibangun. Dari kajian yang dilakukan maka Kalbar adalah tempat yang cocok dan ada delapan titik yang menjadi potensial, sehingga tinggal penghitungan cost and benefit," ucapnya.

Kemudian keekonomian dan bisnis harus dipertimbangkan sehingga kedepan dengan sedikit cost memberikan kuntungan besar. Rakyat sekitar jangan sampai termarginalkan tapi harus dirangkul untuk tumbuh bersama.

"Bahan baku potensi terbesar di Indonesia ada di Kalbar. Sehingga sangat potensi untuk membangun PLTN dengan harga murah nantinya," tambahnya.

Kalbar adalah daerah dengan mengandung uranium terbesar di Indonesia. Satu diantara daerah yang dipastikan banyak mengandung uranium adalah Melawi.

"Kita harus melakulan lobi internasional terlebih dahulu, karena ada aturan dunia bahwa ada negara tertentu saja yang boleh,"katanya. Ia menjamin dengan adanya listrik nuklir ini akan menjadikan listrik di Kalbar termurah, bahkan bisa 4 sen dolar harganya dan ini akan membuat negara lain takut karena mereka kisaran 10 sen.

Operasional 2025

Pihak Peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Prof Yohannes Sardjono menjelaskan rootmap pembangunan PLTN di Kalbar sudah disusun dari 2019-2024 mendatang. Saat ini tinggal melakukan aksi dari perencanaan yang telah dilakukan selama ini.

"Rootmap telah dibuat oleh Bappenas dari 2019-2024. Akan ada reaktor prototipe terlebih dahulu. 2020 untuk preparasi, 2021 masih preparasi mengenai perizinan, 2021 juga akan dilakukan pembangunan dan 2025 bisa dioperasikan PLTN di Kalbar,"ucap Prof Yohannes Sardjono.

Maka saat ini ditegaskannya perlu kekompakan antara pemerintah daerah dan pusat serta masyarakat lokal guna pembangunan PLTN. PLTN Kalbar adalah yang pertama di Indonesia.

"Saat ini reaktor nuklir sudah ada tiga di Indonesia. Tiga reaktor itu ada di Jogya, Bandung dan Serpong. Di sepong paling besar memang sejauh ini untuk riset," ucapnya.

Selain itu, ia memastikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan menangani PLTN atau pengembangam nuklir di Indonesia sudah sangat siap.

Sebab di Universitas Gajahmada khususnya di Fakultas Teknik ada Teknik Fisika dan Teknik Nuklir. Kemudian Indonesia juga mempunyai diploma yaitu Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir dan program d1-d4.

"Secara menyeluruh SDM Indonesia sudah sangat siap membangun PLTN ini. Sementara para ahli yang belajar dengan vendor atau kursus dengan pihak luar sudah banyak dan semua teknologi sudah dikuasi," tambahnya.

Saat ini tinggal pembangunan reaktor yang ada di Kalbar. Kalbar adalah tempat yang paling aman dan paling cocok pembangunan PLTN.

Apabila PLTN dibangun di Kalbar tentunya bisa menyuplai listrik ke Jawa dengan sistem kabel laut. Adanya PLTN akan membangkitkan pula industri yang ada di Kalbar dan mampu mendukung daya saing .
"Biaya operasi industri juga akan rendah sehingga mampu bersaing dan tentunya Kalbar akan terbangun industri sebab bahan baku ada di Kalba," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved