Pilpres 2019
Tim Hukum Prabowo - Sandiaga Uno Kurang Puas Jawaban Soal Situng, Arief Budiman Ibaratkan Dengan Ini
"Ada ruang kosong yang hari ini belum terjawab. Bagaimana KPU memberikan jaminan ke publik bahwa sistem Situng andal dan dapat dipertanggungjawabkan,"
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Tim Hukum Prabowo - Sandiaga Uno Kurang Puas Jawaban Soal Situng, Arief Budiman Ibaratkan Dengan Ini
PILPRES 2019 - Tim Hukum Prabowo-Sandiaga Uno kurang puas terhadap keterangan saksi ahli yang dihadirkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada sidang keempat sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (20/06/2019) siang WIB.
Terutama, ketika saksi ahli KPU Marsudi Wahyu Kisworo memebrikan penjelasan tentang Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng).
Anggota tim hukum Prabowo-Sandiaga Uno, Iwan Satriawan menilai saksi ahli dan KPU tidak mampu memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa Situng adalah sistem andal dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Ada ruang kosong yang hari ini belum terjawab. Bagaimana KPU memberikan jaminan ke publik bahwa sistem Situng andal dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Iwan Satriawan.
Baca: Sidang MK - Dirancang Tahun 2003, Marsudi: Sistem Situng KPU Masih Ada Kekurangan & Harus Diperbaiki
Baca: Saksi Ahli KPU Marsudi: Kesalahan Situng Rugikan Jokowi & Prabowo, Tim Prabowo - Sandiaga Kecewa ?
Baca: Soal Keamanan Situng, Saksi Ahli KPU Marsudi Wahyu: Sistem Situng Mau Diretas & Dibom Juga Gak Papa
Padahal, Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga Uno sudah membawa sejumlah ahli untuk menguji pertanggungjawaban publik atas Situng.
"KPU dan saksi ahli tidak bisa menjawab pertanyaan itu," terangnya.
Menjawab pernyataan Iwan Satriawan, Ketua KPU Arief Budiman menegaskan penghitungan suara secara nyata dilakukan secara manual.
"Situng hanyalah papan pengumuman penghitungan suara nyata," kata Arief Budiman.
Jika ada rekayasa pada Situng, Arief Budiman menilai itu tidak akan berpengaruh sedikit pun ke proses penghitungan suara secara nyata.
Penghitungan suara dilakukan dengan pengamanan ketat, transparan dan berjenjang.
"Seperti yang saya katakan ke wartawan, orang bisa masuk ke halaman rumah kita. Namun, dia tidak akan pernah bisa masuk ke dalam rumah kita sendiri. Itu yang terjadi," ujar Arief.
Sekalipun ada yang menyerang Situng, kata Arief, hal itu tidak akan berpengaruh terhadap penghitungan suara yang dilakukan secara manual dan berjenjang.
"Sekali lagi saya katakan, sekalipun dia masuk ke halaman rumah kita, dia tidak akan bisa masuk ke dalam rumah," pungkasnya.
Yuk, Follow Instagram Tribun Pontianak :