Kalbar 24 Jam
Kalbar 24 Jam - Pembunuhan Sadis, Video Seks Oknum Guru & Siswa, hingga KPK Periksa Rektor IAIN
Dari postingan tersebut, dijelaskan bahwa korban mengalami luka bacokan di bagian jari-jari tangan, leher, dan muka.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Mendapat informasi tersebut, Timsus Merah Putih Polda Metro Jaya, Bareskrim Polri meminta bantuan Reskrim dan Satnarkoba Polres Singkawang untuk melakukan serangkaian rencana penyelidikan.
Pada Minggu (16/6/2019) sekitar pukul 00.30 wib didapat informasi bahwa kapal yang membawa Narkoba telah berada di sekitar wilayah Pantai Sedau.
Baca: Sidang Kedua Sengketa Pilpres, KPU Minta MK Tolak Permohonan Prabowo-Sandiaga, Yusril : Tidak Jelas
Baca: Peringatan Dini, Pontianak dan Sejumlah Wilayah Kalbar Hujan Disertai Angin
Baca: Mahasiswi S2 Asal Kalbar Gantung Diri di Solo, Keluarga di Ketapang Menghilang! Saksi Curiga Chat WA
"Jadi setelah kita ikuti, juga menggunakan kapal, kita berangkat dari Pelabuhan Kuala, akhirnya mereka turun di Pantai Gosong, Kabupaten Bengkayang," katanya, Selasa (18/6/2019). BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>>
5. KPK Periksa Rektor IAIN Pontianak Terkait Kasus Romahurmuziy

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta keterangan Rektor Institut Agama Islam Negeri ( IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat, Syarif, terkait kasus yang menjerat politisi Partai Persatuan Pembangunan ( PPP), Muhammad Romahurmuziy.
Syarif diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Senin (17/6/2019).
Dalam pemeriksaan yang dilakukan selama hampir dua jam itu, Syarif dicecar enam pertanyaan seputar prosedur pemilihan rektor.
Menurut dia, prosedur pemilihan Rektor IAIN Pontianak telah sesuai.
Ada tujuh profesor kredibel yang tergabung dalam komisi seleksi. Mereka bertugas menjaring kandidat.
Baca: BREAKING NEWS - Siswi Kalbar Jadi Budak Seks Oknum Guru, Videonya Tersebar ke Warga
"Kami juga beradu konsep saat proses seleksi. Saya waktu itu all out, lantaran saya merasa mengerti persoalan karena pernah menjadi pembantu rektor," ucapnya.
Selama proses seleksi, Syarif mengaku tak pernah memberikan atau diminta menyerahkan uang untuk memuluskan langkahnya sebagai rektor.BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>>