Kalbar 24 Jam
Kalbar 24 Jam - Pembunuhan Sadis, Video Seks Oknum Guru & Siswa, hingga KPK Periksa Rektor IAIN
Dari postingan tersebut, dijelaskan bahwa korban mengalami luka bacokan di bagian jari-jari tangan, leher, dan muka.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kalbar 24 Jam - Pembunuhan Sadis, Video Seks Oknum Guru & Siswa, hingga KPK Periksa Rektor IAIN
BERAGAM informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir di bulan Juni pekan ini sejak Selasa (18/6/2019)
Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.
Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya Rabu (19/6/2019)
1. Kapolsek Binjai Hulu Benarkan Ada Kejadian Pembunuhan Sadis di Sungai Risap

Akun Instagram @SintangInformasi baru saja mem-posting terkait kejadian pembunuhan sadis yang terjadi di Desa Sungai Risap, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Selasa (18/6/2019) pukul 13.30 WIB.
Dari postingan tersebut, dijelaskan bahwa korban mengalami luka bacokan di bagian jari-jari tangan, leher, dan muka.
Terkait dengan kejadian yang beredar di medsos itu, Kapolsek Binjai Hulu Ipda Dedi Supriadi, membenarkan peristiwa adanya pembunuhan tersebut.
Baca: Mahasiswi S2 Asal Kalbar Gantung Diri di Solo, Keluarga di Ketapang Menghilang! Saksi Curiga Chat WA
Baca: Video Hubungan Intim Oknum Guru dan Siswi di Kalbar Tersebar, Pelaku Lontarkan Ancaman
"Benar kejadian tersebut, saya baru pulang dari TKP. Informasi lebih lanjut sesuai petunjuk Kapolres bisa melalui Kasat Reskrim atau Humas Polres karena kasusnya ditangani langsung oleh Polres Sintang," ujar Ipda Dedi.
Dedi menambahkan bahwa yang jelas saat ini kejadian tersebut masih dalam penyelidikan.
Mayat korban sudah dibawa ke RSUD Ade M Djoen Sintang untuk dilakukan visum. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>
2. Siswi Kalbar Jadi Budak Seks Oknum Guru, Videonya Tersebar ke Warga

Kasus asusila kembali gemparkan Kalimantan Barat (Kalbar).
Kasus terbaru terjadi di satu Desa di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Adapun korban adalah seorang remaja putri berusia 17 tahun, berinisial HU.
Baca: Video Mesum Guru dan Muridnya Tersebar, Mantan Kades Imbau Warga Tak Anarkis
Baca: Video Panas Guru Siswa Tersebar, Ortu Meradang Laporkan Kasus Asusila ke Polisi
HU diduga menjadi korban asusila atau pencabulan oleh orang yang sangat dihormatinya, yakni gurunya sendiri.
Oknum guru yang dimaksud mengajar sekaligus pemimpin lembaga pendidikan di mana korban menimba ilmu sejak 2016 silam.
Kasus ini terbongkar dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 2019.
Video asusila diduga korban dan terduga tersebar ke penduduk desa.
Dari informasi dihimpun, terduga pelaku telah memiliki empat istri. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>>
3. KRONOLOGI Pria Tewas Bersimbah Darah di Camp PT SNIP Sintang, Sejumlah Barang Milik Korban Raib

Seorang pria ditemukan tewas dengan luka parah di sekujur tubuh di Camp PT SNIP, Dusun Titi Engkabang, Desa Sungai Risap Mensiku Bersatu, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Selasa (18/6/2019) pagi.
Korban diketahui bernama Purwanto (34) merupakan warga asal Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah yang kesehariannya bekerja sebagai buruh panen di PT SNIP.
Kapolres Sintang AKBP Adhe Hariadi menyatakan perkara ini sudah masuk dalam Laporan Polisi Nomor : Lp / 89 /VI / RES.1.7/ 2019 , Res Sintang, Tanggal 18 Juni 2019, Tentang Dugaan Tindak Pidana kejahatan terhadap jiwa.
Baca: Divisum di RSUD Ade M Djoen Sintang, Kondisi Korban Pembunuhan Alami Luka di Kepala, Leher dan Jari
Baca: BREAKING NEWS - Beredar Kabar Temuan Mayat di Sintang, Diduga Korban Pembunuhan
"Saat ini anggota kita masih melakukan penyelidikan. Awalnya anggota kita dari Polsek Binjai Hulu mendapat laporan dari masyarakat terkait dugaan pembunuhan tersebut pukul 08.00 WIB," ujar Kapolres, Selasa (18/6/2019) malam.
Saat petugas tiba di TKP, petugas menemukan korban sudah tidak bernyawa serta mendapati tubuh korban mengalami luka-luka di bagian leher serta jarinya dan kemudian menghubungi Polres Sintang untuk berkordinasi.
"Petugas kita menemukan korban meninggal dengan keadaan penuh luka. Kasusnya kini ditangani oleh Satreskrim Polres Sintang. Kita sedang lakukan penyelidikan dan mudah-mudahan pelaku segera tertangkap," tutupnya. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>>
4. Gagalkan Penyelundupan Sabu 10 Kg, Kasat Narkoba Polres Singkawang Beberkan Kronologinya

Kapolres Singkawang AKBP Raymond M Masengi melalui Kasat Resnarkoba, Iptu Robert Damanik membenarkan bahwa Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya melalui Timsus Merah Putih melakukan penangkapan terhadap pelaku tindak pidana Narkotika.
Lebih lanjut Kasat membeberkan kronologis penangkapan dimana pada Sabtu (15/6/2019) sekitar pukul 21.00 wib, Timsus Merah Putih Polda Metro Jaya mendapat informasi awal bahwa di Kalimantan Barat (Kalbar) tepatnya di Kota Singkawang akan ada transaksi Narkoba dari Malaysia.
Mendapat informasi tersebut, Timsus Merah Putih Polda Metro Jaya, Bareskrim Polri meminta bantuan Reskrim dan Satnarkoba Polres Singkawang untuk melakukan serangkaian rencana penyelidikan.
Pada Minggu (16/6/2019) sekitar pukul 00.30 wib didapat informasi bahwa kapal yang membawa Narkoba telah berada di sekitar wilayah Pantai Sedau.
Baca: Sidang Kedua Sengketa Pilpres, KPU Minta MK Tolak Permohonan Prabowo-Sandiaga, Yusril : Tidak Jelas
Baca: Peringatan Dini, Pontianak dan Sejumlah Wilayah Kalbar Hujan Disertai Angin
Baca: Mahasiswi S2 Asal Kalbar Gantung Diri di Solo, Keluarga di Ketapang Menghilang! Saksi Curiga Chat WA
"Jadi setelah kita ikuti, juga menggunakan kapal, kita berangkat dari Pelabuhan Kuala, akhirnya mereka turun di Pantai Gosong, Kabupaten Bengkayang," katanya, Selasa (18/6/2019). BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>>
5. KPK Periksa Rektor IAIN Pontianak Terkait Kasus Romahurmuziy

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta keterangan Rektor Institut Agama Islam Negeri ( IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat, Syarif, terkait kasus yang menjerat politisi Partai Persatuan Pembangunan ( PPP), Muhammad Romahurmuziy.
Syarif diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Senin (17/6/2019).
Dalam pemeriksaan yang dilakukan selama hampir dua jam itu, Syarif dicecar enam pertanyaan seputar prosedur pemilihan rektor.
Menurut dia, prosedur pemilihan Rektor IAIN Pontianak telah sesuai.
Ada tujuh profesor kredibel yang tergabung dalam komisi seleksi. Mereka bertugas menjaring kandidat.
Baca: BREAKING NEWS - Siswi Kalbar Jadi Budak Seks Oknum Guru, Videonya Tersebar ke Warga
"Kami juga beradu konsep saat proses seleksi. Saya waktu itu all out, lantaran saya merasa mengerti persoalan karena pernah menjadi pembantu rektor," ucapnya.
Selama proses seleksi, Syarif mengaku tak pernah memberikan atau diminta menyerahkan uang untuk memuluskan langkahnya sebagai rektor.BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>>