Kronologi Tenggelamnya Bocah Asal Pontianak di Sungai Boyan, Keluarga Ungkap Hal Mengejutkan

"Orangtuanya sudah sering datang kesini, hampir setiap tahun, namun baru tahun ini orangtuanya membawa Alif karena umurnya juga satu tahun lebih,"

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Ishak
zoom-inlihat foto Kronologi Tenggelamnya Bocah Asal Pontianak di Sungai Boyan, Keluarga Ungkap Hal Mengejutkan
Ilustrasi
tenggelam

Kronologi Tenggelamnya Bocah di Sungai Boyan Mempawah, Keluarga Ungkap Hal Mengejutkan

MEMPAWAH - Jenazah Syarif M Alif Abrahim, bocah asal Pontianak Timur, berusia satu tahun delapan bulan ditemukan warga di kawasan Lubuk Buaya, Sungai Boyan, Dusun Galaherang, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Sabtu (15/6/2019) sekira pukul 11.20 WIB.

Alif sapaannya, merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasangan Syarif alias Abah dan Dewi mempunyai kakak bernama Syarifah Aura yang berusia sekitar sepuluh tahun.

Malang nasibnya, datang dibawa orangtua berkunjung kerumah sepupunya di Desa Sejegi, Mempawah, harus pulang nama lantaran diduga jatuh di parit depan rumah dan hanyut ke sungai.

Tetangga sekaligus kerabat korban, Aulia (35) menuturkan, ia pertama kali mengetahui kejadian tersebut usai ditelpon dari keluarga bahwa korban ditemukan meninggal dunia diduga karena tenggelam.

Baca: Bocah Asal Pontianak Tenggelam di Sungai Boyan, Warga Temukan Jenazahnya di Lubuk Buaya

Baca: Kapolres Sambas Beberkan Kronologis Ridho Tenggelam di Tempat Wisata Kolam Biru

"Saya tidak kenal dengan korban, hanya saja, dengan tuan rumah ini tetangga," ucapnya.

Saat itu, kata Aulia, Alif sangat ingin mengikuti kakaknya mandi di parit depan rumah sepupunya.

"Kakak korban juga mengatakan saat ia sedang mandi di parit, adiknya selalu ingin ikut juga namun tidak diizinkan, yang pertama kali menemukan boneka di parit dan merasa curiga Alif tenggelam adalah Tri," tuturnya.

Korban yang baru pertama kali dibawa orangtuanya kerumah sepupunya itu

"Orangtuanya sudah sering datang kesini, hampir setiap tahun, namun baru tahun ini orangtuanya membawa Alif karena umurnya juga satu tahun lebih," ujarnya.

Tri mengatakan, kejadian mengejutkan itu berawal dari Alif yang tiba-tiba hilang dari pengawasan. 

"Tadi pagi ketika ibu Alif dan ibu saya pulang belanja, saya hendak memasak, saya bilang ke ibu saya tolong lihat si Alif, sudah dibuatkan susu, sudah berulit (tidur-tiduran_red) mereka bertiga," tuturnya.

Tri melanjutkan, selang beberapa lama ibunya yang merupakan nenek korban pergi ke dapur, karena ayal di dapur lupa dengan Alif.

"Tiba-tiba Yoga (kerabat) datang kerumah dan bertanya, di mana Alif, saya jawab, coba cari di kamar, tapi tidak ada, pikiran saya langsung ke parit depan rumah," ujarnya.

Tri yang khawatir hal buruk terjadi, langsung keluar rumah dan menuju ke parit ukuran satu setengah meter dengan air sedalam satu meter itu. 

Baca: Ridho Tewas Tenggelam di Tempat Wisata Kolam Biru, Polisi Ungkap Dugaan Penyebabnya

Baca: Bocah Berusia 15 Tahun Tenggelam di Tempat Wisata Kolam Biru Selakau

"Sampai di parit saya lihat ada tas boneka model anjing tersangkut di pipa paralon, saya bilang ke ibu Alif, ini anak kamu sudah pasti jatuh ke parit," ujarnya.

Saat itu, keluarga korban berusaha menenangkan Tri yang sedang panik, dan yang lainnya langsung terjun ke parit untuk mencari korban, namun tidak membuahkan hasil.

"Ada yang melompat di hulu, ada yang melompat di hilir, mengubek-ubek air parit, siapa tahu masih ada, karena pikiran kami masih baru saja si Alif hilang, pasti belum jauh, tapi sampai ke muara parit kami tidak temukan dia," tuturnya.

Karena korban sudah tidak ada di parit depan rumah, warga setempat langsung mencari ke Sungai Boyan dengan menggunakan sampan.

"Hilangnya Alif sekitar pukul 10.30, dia ditemukan sekitar pukul 11.20 di Lubuk Buaya, Sungai Boyan dan jarak antara parit dan Lubuk Buaya lebih kurang 1 kilometer," ucap Tri.

Saat Alif baru ditemukan dan diangkat dari sampan, kakaknya bernama yang berusia sekitar sepuluh tahun sempat mengucapkan kata-kata misterius, seperti orang tidak sadarkan diri.

Baca: Menteri Susi akan Tenggelamkan 30 Kapal Setelah Libur Lebaran

Hal itu dibenarkan oleh Tri yang mengatakan saat Aura bertingkah aneh sedang bersama Nisa (17) kerabat korban.

Saat diwawancara Nisa mengatakan, Aura meracau mengatakan bahwa Alif sudah tidak ada.

"Dia bilang adik diajak main oleh cewek di bawah pohon jambu di tepi parit, kemudian Aura menyuruh abahnya membuang keris karena ada kuntilanak, dan menyuruh membuang boneka," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Mempawah Timur, Iptu Suwanto menerangkan bahwa setelah ditemukan, dan dibawa ke dermaga, jenazah Alif dilarikan ke Rumah Sakit Rubini untuk diperiksa tenaga medis guna memberikan pertolongan.

Ternyata dibawanya Alif ke IGD hanya memastikan bahwa bocah itu sudah tidak bernyawa.

Keluarga langsung berinisiatif membawa jenazah Alif pulang ke Pontianak untuk dikebumikan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved