Ani Yudhoyono Wafat

Tutup Usia Tepat di Hari Lahir Pancasila, Postingan Ani Yudhoyono Setahun Lalu Ini Ungkap Pesan Haru

Ternyata tepat 1 tahun yang lalu yakni 1 Juni 2018, Ani Yudhoyono pernah mengunggah makna tentang hari lahir Pancasila.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/Instagram @aniyudhoyono
Tutup Usia Tepat di Hari Lahir Pancasila, Postingan Ani Yudhoyono Setahun Lalu Ini Ungkap Pesan Haru 

Tutup Usia Tepat di Hari Lahir Pancasila, Postingan Ani Yudhoyono Setahun Lalu Ini Ungkap Pesan Haru

Ani Yudhoyono istri Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggal dunia di National University Hospital di Singapura, Sabtu (1/6/2019).

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Ani Yudhoyono dikabarkan kondisi kesehatannya sedang drop, dan dirawat di ruang ICU.

Ani Yudhoyono meninggal dunia pada hari ini, Sabtu (1/6/2019) tepat pukul 11.50 waktu Singapura yang juga bertepatan pada bulan Ramadan dan peringatan hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni. 

Ternyata tepat 1 tahun yang lalu yakni 1 Juni 2018, Ani Yudhoyono pernah mengunggah makna tentang hari lahir Pancasila.

"Pancasila sebagai ideologi negara dirumuskan oleh para pendahulu bangsa kita dengan berbagai macam pertimbangan. Salah satunya dengan mengingat Indonesia sebagai negara yang majemuk. Masyarakat kita yang heterogen disatukan oleh satu hembusan nafas, yaitu Pancasila.
Intinya, Pancasila harus dijadikan sebagai pemersatu bangsa, jangan sebaliknya. Jika usaha-usaha untuk memecah belah masyarakat Indonesia masih sering dilakukan, maka pengingat akan butir-butir makna tentang Pancasila perlu lebih kuat digaungkan bersama. Dimulai dari kita, demi Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2018,"tulisnya. 

Baca: Ani Yudhoyono Curhat Sebelum Meninggal, Ternyata Momen ini Tak Bisa Dilupakan Seumur Hidupnya

Baca: Deretan Seleb Ucap Belasungkawa Wafatnya Ani Yudhoyono, Prilly: Sosok Perempuan Menginspirasi Saya

Baca: Ani Yudhoyono Disemayamkan di KBRI Singapura, Jenazah akan Diterbangkan Besok ke Indonesia

Unggahannya tentang asal usul lahirnya pancasila ini diunggahnya berikut unggahan fotonya bersama Susilo Bambang Yudhoyono.

Sejumlah warganet yang mengomentari unggahannya ini mendoakan ia yang berpulang ke pangkuan Illahi tepat di hari Lahir Pancasila agar husnul khotimah.

imamastuti Ini foto satu tahun yg lalu yaa bu. Skrg juga hari Pancasila.. innalilahi wainnailaihi rojiun.. khusnul qotimah ibu...

niayudhay Yaa Allah postingan setahun laluu

__albumyasmin Setahun yg lalu bu. Selamat jalan Bu Ani, semoga husnul khotimah.

nabila.khr_ Taun lalu hari ini masih bisa foto sama bapa ya Bu. Selamat jalan:')

Dilansir dari laman Wikipedia.org, lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan ( BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.

Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal Pancasila pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningratdalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK.

Dan sejak tahun 2017, tanggal 1 Juni resmi menjadi hari libur nasional untuk memperingati Hari Lahirnya Pancasila.

Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik, tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai.

Badan ini mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mei (yang nantinya selesai tanggal 1 Juni 1945).

Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.

Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.

Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad atau Perwakilan Rakyat.

Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakannya "Pancasila".

Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Junbi Cosakai.

Selanjutnya Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasardengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut.

Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Mr AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI. 

Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang untuk pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Ir Soekarno itu berisi “Lahirnya Pancasila”.

”Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh 'Lahirnya Pancasila' ini, akan ternyata bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita; suatu Beginsel yang telah meresap dan berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan, meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang. Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang! Selama Fascisme Jepang berkuasa dinegeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk mewujudkannya. Mudah-mudahan ”Lahirnya Pancasila” ini dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Negara.”

Berjuang Lawan Kanker Darah

Mantan Ibu Presiden RI ke-6 Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker darah pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.

Besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hatta Rajasa, menjelaskan jenazah Ibu Ani akan disemayamkan di KBRI Singapura.

" Jenazah akan disemayamkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, akan dimandikan secara syariat Islam, dan akan disholatkan di masjid Kedutaan Besar Republik Indonesia," ujar Hatta.

Menurut Hatta, jenazah Ibu Ani akan diterbangkan dari Singapura menuju Tanah Air Minggu besok pukul 07.00 waktu Singapura.

Nantinya jenazah akan disemayamkan di Rumah Duka Cikeas.

"Ba'da zuhur akan diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir Taman Makam Pahlawan Kalibata," kata Hatta.

Menurut Hatta, jenazah diterbangkan mengunakan pesawat Hercules.

Lama penerbangan diperkirakan 2 jam.

" Tiba di Halim pukul 08.00 WIB," kata dia.

Diketahui bahwa Ani Yudhoyono dirawat di National University Hospital di Singapura.

Ani Yudhoyono sudah dirawat sejak bulan Februari 2019 dan mendapatkan perawatan intensif.

Bukan dari tim dokter kepresidenan saja  yang memberikan perawatan pada Ani Yudhoyono, tapi juga dari tim dokter ahli di National University Singapura.

Sampai saat ini belum ada keterangan yang diberikan dari pihak keluarga.

Baca: Ani Yudhoyono Tutup usia, Tagar #RIPAniYudhoyono hingga #SelamatJalanBuAni Ramaikan Twitter

Baca: Ani Yudhoyono Wafat, Lahir Yogyakarta 6 Juli 1952! Profil & Kisah Indah Ani Yudhoyono Semasa Hidup

Baik Susilo Bambang Yudhoyono, anak atau pun menantu menemani Ani Yudhoyono di detik-detik terakhirnya.

Pergerakan tim media  sangat terbatas di National University Singapura, hanya di bagian lobi rumah sakit saja.

Mengenai di mana Ani Yudhoyono akan dimakamkan juga belum bisa dipastikan.

Ataukah akan dimakamkan di kampung halamannya atau bagaimana kelanjutan lain dari pemakaman mantan ibu negara ini.

Sebelumnya Ibu Ani Yudhoyono kondisinya dikabarkan menurun.

Hal ini diungkapkan oleh Annisa Pohan melalui unggahan di akun Instagramnya pada hari Rabu (29/5/19).

Melalui unggahannya, Annisa Pohan meminta segenap kawan dan juga masyarakat untuk mendoakan ibu Ani Yuhoyono.

Sebelumnya juga ada kabar bahwa Ani Yudhoyono sempat tidak sadarkan diri kemarin namun berita tersebut ditepis oleh kerabat terdekat.

Sampai saat ini belum ada keterangan yang bisa didapatkan dari keluarga Yudhoyono.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved