TRIBUN WIKI
Kondisi Tanah dan Hidrologi Kota Pontianak
Kota Pontianak terdiri dari jenis tanah Organosol, Gley, Humus dan Aluvial dengan karateristik masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya.
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Marpina Sindika Wulandari
Kondisi Tanah dan Hidrologi Kota Pontianak
PONTIANAK - Jenis tanah di Kota Pontianak terdiri dari jenis tanah Organosol, Gley, Humus dan Aluvial dengan karateristik masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya.
Pada wilayah tanah yang bergambut ketebalan gambut dapat mencapai 1 – 6 meter, sehingga menyebabkan daya dukung tanah yang kurang baik apabila diperuntukkan untuk mendirikan bangunan besar ataupun untuk menjadikannya sebagai lahan pertanian.
Baca: Kondisi Iklim di Kota Pontianak, Rentan Genangan Air
Kawasan perkotaan Pontianak terbagi oleh keberadaan Sungai Kapuas yang mengalir dari arah Tenggara dan bermuara di Laut Natuna. Adapun lebar daripada sungai tersebut bervariasi yang dibagi menjadi empat segmen, yakni :
Muara Parit Langgar-Muara Parit Simpang Brahima, sungai bercabang dengan lebar muara berkisar antara 700-1400m.
Muara Parit Simpang Brahima-Muara Sungai Jawi antara 530-1100, (di Batu Layang sekitar970m)
Muara Sungai Jawi-Muara Sungai Landak, antara 300-520m.
Muara Sungai Landak-Sukalanting, dengan lebar Sungai antara170-260m.
Baca: Batas-batas Wilayah Kota Pontianak
Saluran drainase regional yang melalui kawasan perkotaan Pontianak sebanyak empat sungai yang terdiri dari tiga sungai besar dan satu sungai kecil yaitu :
Sungai Besar (daerah pengaliransungai atau DPS>50.000 ha) : Sungai Kapuas, Sungai Landak dan Sungai Ambawang (DPS>67.400ha)
Sungai Kecil : Sungai Malaya (DPS>8.600 ha : Hulunya 10 Km dari batas Utara KotaPontianak). (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/suasana-waterfront-sungai-kapuas-pontianak.jpg)