AKSI 22 MEI Tak Terulang, Megawati Didesak Mempertemukan Jokowi & Prabowo, Ini Alasannya

Saat itu, Pak SBY tidak berkontestasi secara langsung. Meski pada akhirnya ia ikut kontestasi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Demokrat, yang pada

INSTAGRAM kamila_wipro
megawati 

AKSI 22 MEI Tak Terulang, Megawati Didesak Mempertemukan Jokowi & Prabowo, Ini Alasannya

PASCA 22 MEI - Aksi 22 Mei diharapkan tidak terjadi lagi, semua pihak khususnya kedua kubu diminta untuk saling menahan diri. 

Capres dari kedua Kubu 01 dan kubu 02 diminta untuk bertemu guna meredakan tensi politik pasca pengumuman hasil Pilpres 2019 oleh KPU RI. 

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari dalam program Breaking News KompasTV, Kamis (23/5/2019), mengungkapkan ada sosok seorang perempuan yang bisa mempertemukan Jokowi dan Prabowo

Megawati Soekarno Putri bisa menjadi tokoh untuk mempertemukan kedua calon presiden pasca-Pilpres 2019.

Baca: Adian Napitupulu: Tito Karnavian, Luhut Pandjaitan, Wiranto Jadi Target Penculikan & Pembunuhan

Baca: 9 Pernyataan PP Muhammadiyah, Usut Tragedi Jatuhnya Korban hingga Apresiasi Capres Tempuh Jalur MK

Baca: Jadwal Tinju Dunia Devin Haney Vs Antonio Moran Live TVOne World Boxing Mulai Jam 09.00

 

Seperti diketahui, hingga sekarang, belum terjadi pertemuan antara Jokowi dan Prabowo pasca-Pilpres 2019.

Pertemuan antara keduanya dianggap penting terlebih menilik situasi politik yang terjadi pada Pilpres 2019.

Menurut Qodari, Mega bisa satu tokoh yang dapat mempertemukan kandidat Pilpres 2019 karena bisa diterima oleh keduanya.

"Dari sisi Pak Jokowi, tentu karena Pak Jokowi adalah kader PDIP," kata dia.

Sementara dari sisi Prabowo, lanjut Qodari, rupanya ada peran keluarga Megawati dalam kehidupan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Mungkin tidak banyak yang tahu, waktu Prabowo di luar negeri, di Yordania, yang memintanya untuk pulang namanya Pak Taufik Kiemas (alm), suami Bu Mega."

"Ia (Taufik Kiemas) bilang, Pak Prabowo, jangan di luar negeri, pulanglah. Partisipasimu, kontribusi dalam membangun Indonesia masih diperlukan, dibutuhkan," lanjut Qodari.

Menurut Qodari, Megawati seharusnya bisa diterima dan dihormati oleh Prabowo.

Apalagi, keduanya pernah berpasangan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2009.

Selain Megawati, ada satu tokoh lagi yang bisa menjadi jembatan bagi Jokowi dan Prabowo untuk bertemu.

Tak lain, Jusuf Kalla (JK).

Selain sebagai tokoh senior dan usianya di atas Jokowi dan Prabowo, JK merupakan representasi dari kalangan Islam

Walau aktif di Golkar, kata Qodari, tetapi track record JK sangat kuat dengan isu-isu keislaman.

Baca: Live Streaming TVRI Indonesia Vs Taiwan Siaran Langsung Sudirman Cup 2019 di Perempat Final

Baca: Persiapan Infrastruktur Jelang Mudik Lebaran, Ini Penjelasan Pemerintah

Baca: Prediksi PSM Makassar Vs Badak Lampung FC Shopee Liga 1 2019 Kick Off Pukul 20.30 WIB

 

Apalagi JK juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) periode 2012-2022.

"Sementara di sekitarnya Pak Prabowo selama ini, termsuk retorika yang muncul adalah retorika keagamaan."

"Sehingga Pak JK lebih mudah diterima Pak Prabowo, minimal oleh orang-orang di sekitarnya," kata dia.

Qodari juga mengatakan, dulu, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo setelah Pilpres 2014 lebih mudah dilakukan.

Sebab saat Pilpres 2014, masih ada presiden incumbent yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi penghubung kedua tokoh ini.

"Saat itu, Pak SBY tidak berkontestasi secara langsung. Meski pada akhirnya ia ikut kontestasi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Demokrat, yang pada saat-saat terakhir, Demokrat memberikan dukungan pada Prabowo-Hatta Rajasa," kata dia.

Setelah hasil Pilpres 2014 dan keputusan MK diumumkan, SBY mengundang Jokowi dan Prabowo bertemu di Cikeas.

"Karena yang memanggil presiden, tokoh paling utama, senior, minimal dengan Pak Prabowo keduanya teman lama, akhirnya bisa ketemu," kata Qodari.

Sayangnya, peran serupa tak bisa dilakukan lagi oleh SBY.

Selain tak lagi menjadi presiden, SBY kini juga tengah menunggu dan merawat sang istri, Ani Yudhoyono yang tengah sakit di Singapura.

Qodari menyarankan, yang paling penting sekarang, mencari tokoh yang cocok dan bisa diterima kedua kandidat Pilpres 2019 untuk mempertemukan keduanya.

"Kemarin ada info, Pak Jokowi kirim Pak Luhut untuk berkomunikasi dengan Pak Prabowo."

"Alasannya, pernah sama-sama di militer, sama-sama di pasukan komando, berteman lama, dan sejarahnya, selalu ada pertemuan antara keduanya," ujar Qodari.

Baca: 24 Ton Telur Disiapkan di Operasi Pasar Diskumindag

Baca: Kodam XII Tp Hadiri Sidang Terbuka Senat Dalam Rangka Dies Natalis Untan ke-60

Baca: Momentum Bukber Dijadikan Panitia BPUN Kalbar 2019 Perkuat Kekeluargaan

 

Namun, karena ada perubahan dinamika saat ini, lanjut Qodari, sehingga saat ini, Luhut Binsar Panjaitan sulit bertemu dengan Prabowo.

Jokowi Sebut Sudah Inisiatif Sejak Awal untuk Bertemu Prabowo

Calon presiden petahana Joko Widodo menegaskan, ia telah berinisiatif sejak awal untuk bertemu dengan pesaingnya pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto.

Hal ini kembali ditegaskan Jokowi atas banyaknya usul agar ia segera bertemu Prabowo untuk meredam kericuhan.

Bahkan Jokowi menyebut inisiatif dirinya untuk bertemu Prabowo muncul setelah pemungutan suara pilpres 2019 pada 17 April lalu.

"Sudah saya sampaikan, saya sudah berinisiatif sejak awal setelah coblosan," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Jokowi mengatakan, usai pencoblosan ia sudah mengutus orang kepercayaannya untuk berkomunikasi dengan Prabowo.

Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga saat ini.

"Sudah mengutus, tapi memang keliatannya belum ketemu," kata dia.

Sebelumnya, Jokowi memang pernah mengutus Luhut untuk bertemu Prabowo setelah Pilpres 2019.

Jokowi mengaku ingin tetap menjaga persahabatan antara dirinya dengan Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.

Jokowi mengaku pertemuan dirinya dengan Prabowo sangat penting bagi masyarakat.

Pertemuan itu dinilai akan bisa mendinginkan emosi masyarakat.

Namun, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo belum memutuskan untuk menerima kedatangan Luhut. (*)

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Kompas.com)

Penulis: Sri Juliati

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati Disebut Bisa Pertemukan Jokowi dan Prabowo Pasca-Pilpres 2019, Ini Alasannya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved