Kalbar 24 Jam
Kalbar 24 Jam - Tenggelam di Sungai Landak, Fb Wabup Kayong Utara Dibajak, hingga Tabrakan di Landak
Oleh warga korban dilarikan ke rumah sakit, sekitar pukul 17.30 WIB dibawa ke Sambas menggunakan ambulance RSUD Landak.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kata Effendi, isi pesannya orang tersebut berpura-pura meminta bantuan untuk memulihkan akun Messengernya yang disebut error.
Orang tersebut meminta agar Effendi memberitahukan enam digit angka yang dikirim lewat SMS ke nomor ponselnya.BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>
3. Tabrakan dengan Truk, Kepala SDN 13 Nyayum Meninggal Dunia

Kepala SDN 13 Nyayum, Kecamatan Kuala Behe, Helmizan (53) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan dengan truk di satu diantara jembatan yang ada di Desa Ambarang, Kecamatan Ngabang, Selasa (21/5/2019) siang.
Dari pantauan Tribun melalui video yang beredar, sepeda motor vixion dengan KB 2858 DZ yang dikendarai korban kondisinya cukup rusak parah setelah berbenturan dengan mobil truk KB 9053 AB.
Baca: Nilai Pemilu 2019 Banyak Kecurangan, Sultan Pontianak Tuntut Keadilan ke KPU
Baca: Jajaran Management Sinarmas Silaturahmi ke Kantor Tribun Pontianak
Korban pun meninggal dunia di tempat, setelah sebelumnya sempat berada di bawah kolong truk.
Oleh warga korban dilarikan ke rumah sakit, sekitar pukul 17.30 WIB dibawa ke Sambas menggunakan ambulance RSUD Landak.
Satu diantara rekan korban yang sesama guru dari Rayon Kuala Behe Damianus menceritakan, hari Jumat kemarin sempat bertemu dengan almarhum di Bank Kalbar di Ngabang. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>
4. Elit Demokrat Keluar Dari Koalisi, Kubu Prabowo Sebut Demokrat Memang Tak Bekerja Maksimal

Ketua Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi di Kalbar, Suriansyah menyangkan sikap elit Partai Demokrat yang keluar dari koalisi Adil Makmur.
Menurutnya Demokrat memang sejak awal tidak maksimal mengkampanyekan Prabowo-Sandi.
"Saya rasa kita tahu sendiri dengan sikap mendua dari Demokratdan kita tentu tidak bisa mendikte Demokrat harus seperti apa," katanya, Senin (20/05/2019).
"Tentu mereka mempertimbangkan keuntungan politik bagi mereka apabila mereka keluar dari koalisi adil makmur dan masuk ke koalisi Indonesia kerja dari Jokowi," lanjutnya.
Mestinya, kata dia, sebagai koalisi Demokrat berjuang sampai titik akhir.
Baca: Paparkan Hasil Penelitian di Sambas, Dr Taufiq : Sambas Belum Terbebas dari Penyakit Jeruk
Baca: Patroli Dialogis Dengan Petugas Puskesmas, Anggota Polsek Menyuke Menitipkan Pesan Kamtibmas
Baca: Jelang Indonesia Vs Denmark di Sudirman Cup 2019, Tim Indonesia Waspadai Tiga Kekuatan Denmark
"Tentu sebagai partai mereka bebas melakukannya tetapi bagi kami tentu cukup disayangkan, harusnya kita berjuang sampai selesai. Tapi kitakan tidak bisa mendikte Demokrat bersikap sesuai harapan kita," imbuhnya.
Lebih lanjut, dikatakannya, untuk di Kalbar Demokrat memang tidak maksimal dan enggan menghadiri ketika diajak untuk berkoordinasi guna pemenangan Prabowo-Sandi.