Menjadi Pemimpin Itu Dibentuk, Bukan Dilahirkan
Menjadi seseorang yang memiliki keterbatasan dalam segala bidang bukanlah sebuah kesalahan. Dilahirkan tanpa adanya harta keturunan
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Menjadi Pemimpin Itu Dibentuk, Bukan Dilahirkan
PONTIANAK - Menjadi seseorang yang memiliki keterbatasan dalam segala bidang bukanlah sebuah kesalahan.
Dilahirkan tanpa adanya harta keturunan yang mewah, bukan sebuah hambatan untuk meraih sebuah kesuksesan.
Untuk itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk masih kesuksesan dan menjadi pemimpin.
Yuk kita simak apa kata sang motivator Chairul Fuad berikut ini:
Pertanyaan:
Saya baru saja mendapatkan promosi untuk menjadi pemimpin yang masih tergolong muda, hingga saat ini saya harus terus belajar untuk menjadi seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Saya ingin berusaha untuk menjadi seorang pemimpin yang bisa menaungi seluruh karyawan akan tetapi tetap saja saya memiliki keterbatasan dalam setiap bidang. Bagaimana seharusnya sikap saya?
Baca: UBSI Pontianak Ajak Ratusan Mahasiswa Berpikir Kreatif dan Inovatif di Ajang PKM 2019
Baca: Dipenjara 1,5 Tahun, Ahmad Dhani Tiba-tiba Galau Takut Ditinggalkan Mulan Jameela
Baca: Pasca Pemilu, Bupati Imbau Masyarakat Merajut Persaudaraan
Rifan 27, Perum 1
Jawaban:
Selamat pagi dan semangat pagi!
Salam sukses buat Anda yang baru saja mendapatkan promosi jabatan sebagai pimpinan perusahaan. Tidak perlu gusar dengan keterbatasan Anda dalam memimpin dan keterbatasan ilmu atau teori dalam kepemimpinan. Anda bisa belajar banyak seiring dengan berjalannya waktu.
Untuk menjadi seorang pemimpin sendiri memang harus dibentuk dan juga dilatih seperti ungkapan dari Warren Benis, bahwa Pemimpin itu dibentuk, bukan dilahirkan. Ini dimaksudkan bahwa setiap orang bisa untuk menjadi pemimpin dan memimpin. Beberapa tips penting akan saya sampaikan kepada Anda, melalui beberapa upaya, antara lain :
1. Mengetahui dan mengenali seluruh staf yang ada (sebagai sebuah tim)
Anda harus mengetahui mereka mulai dari jabatan dan nama serta latar belakang mereka. Cara yang dilakukan adalah dengan dialog secara persuasive serta pendekatan psikologik. Upayakan hubungannya berlangsung secara humanistik (memanusiakan manusia/menghargai manusia sebagai manusia). Tetap jaga privasi dan profesional, Selanjutnya bangun mereka sebagai tim yang solid
2. Membangun pandangan yang luas
Dengan membangun pandangan yang luas Anda akan memiliki wawasan yang luas. Dengan wawasan yang luas, maka pola berpikir Anda juga akan luas.
Tidak perlu terkungkung dengan wawasan yang sudah ada, perlu melakukan pembaharuan wawasan. Menjalin hubungan dengan lingkungan internal dan eksternal luar harus selalu dijalin, disertai dengan mengikuti perkembangan melalui media yang tersedia. Dengan demikian Anda akan selalu trendy dengan perkembangan di segala bidang
3. Mampu berkomunikasi secara efektif
Kemampuan ini akan mengnatarkan Anda untuk dapat berinteraksi dengan staf Anda secara internal dan interaksi Anda dengan pihak eksternal.
Dengan komunikasi yang efektif akan terjadi kesamaan persepsi dalam menghantarkan organisasi/perusahaan Anda ke pintu kesuksesan, Konflik juga akan dapat teratasi dengan baik karena di sana ada dialog, dan diskusi yang efektif
4. Memegang komitmen
Berupaya untuk tetepa memegang komitmen terutama yang berhubungan dengan visi dan misi perusahaan. Dengan komitmen yang kuat maka akan terjadi keajegan/stabilitas dalam menjalankan roda perusahaan
5. Dispilin
Salah satu komponen disipilin yang perlu Anda pegang erat adalah kejujuran. Selain itu adalah waktu yang aka nada hubungannya dengan budaya kerja dan pencapaian kinerja
6. Memiliki pendirian yang kuat
Pendirian yang kuat didasari oleh kepribadian yang tanggung, tidak tergoyahkan. Kalaupun harus membuat suatu kebijakan maka kebijakan tersebut berdasarkan pijakan yang kuat yaitu atauran atau norma yang berlaku di perusahaahn tersebut.
7. Mampu membedakan mana yang penting dan mana yang mendesak.
Dengan kemampuan ini Anda akan dapat membedakan mana pekerjaan yang memerlukan campur tangan Anda dan mana yang dapat dilimpahkan kepada staf Anda. Contohnya : jika pekerjaan tersebut mendesak, campur tangan Anda sangat diperlukan.
8. Memegang aturan dan etika/norma yang ada
Segala gerak tugas Anda harus berpedoman dengan aturan atau etika/norma yang ada di perusahaan tersebut
9. Cerdas mencari dan memanfaatkan peluang
Di sini dibutuhkan kemampuan sensitifitas terhadap gejala yang ada, terutama gejala yang memberikan peluang sehingga dapat pula memanfaatkan peluang tersebut
10. Berani menhaghadapi tantangan
Pemimpin yang berjiwa besar harus berani menghadapi tantangan bukan hanya peluang dan kesempatan. Ini akan membentuk Anda menjadi seseorang yang tangguh dalam menghadapi tantangan termasuk cobaan
11. Memiliki jiwa Motivator, fasilitator, mediator, edukator, sumber bantuan, dan problem solver (pembuat keputusan)
Fungsi ganda di atas sedapat dimiliki oleh seorang pemimpin sehingga yang bersangkutan dapat menjadi figure yang mampu mengayomi staf atau bawahannya
12. Mampu menerima masukan atau umpan balik
Ada ungkapan yang berbunyi : “ JIka Anda ingin berubah, maka jangan resisten terhadap umpan balik (feed back). Ada diantara pemimpin yang allrergi atau resisten terhadap umpan balik, padahal umpan balik itu sangat penting sebagai salah satu system control terhadap diri pemimpin. Pemimpin belum tentu yang paling benar, tetapi pemimpin harus melakukan sesuatu yang benar.
13. Membiasakan untuk menghargai prestasi bawahan/staf Anda
Perngarhgaan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Orang akan bahagia apabila hasil kerjanya/prestasinya dihargai.
14. Bersikap Rendah Hati
Tetap berupaya untuk bersifat rendah hati (humble), jauhkan sifat kesombongan
15. Peduli dengan masalah yang ada
Di sini diperlukan pemimpin yang peduli dan peka terhadap masaah yang ada diperusahaan yang dipimpinnya, sehingga dia berupaya untuk dapat mencari jalan keluar dari masalah tersebut.
Demikian diantara beberapa hal yang perlu Anda latih dan kembangkan dengan harapan dapat membantu Anda menjadi pemimpin yang sukses. Semoga bermanfaat. Salam optimis