IHSG Tinggalkan Level 6.000, BEI Kalbar: Faktor Eksternal Banyak Pengaruhnya
Itu yang membuat secara bersamaan tekanan di IHSG kita turun di bawah level psikologis 6.000
IHSG Tinggalkan Level 6.000, BEI Kalbar: Faktor Eksternal Banyak Pengaruhnya
PONTIANAK - Akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menanggalkan level psikologis 6000 pada akhir perdagangan hari Rabu (15/5/2019). IHSG lengser hingga 1,49 persen atau turun 91 poin ke level 5.980.
Kepala Perwakilan BEI Kalbar Taufan Febiola menjelaskan ini sangat dipengaruhi oleh faktor ekternal.
“Memang relatif bulan puasa itu investor cukup pasif. Jadi transaksi akan sepi. Cuma memang di momen bulan yang sama ini rupiah juga mengalami tekanan cukup lumayan diakibatkan atmosfir perang dagang Donal Trump,” jelasnya
Saat momen Buka Puasa Bersama dan Workshop Wartawan “Sinergi Mengambangkan Pasar Modal di Kalbar”, di Hotel Aston Pontianak, Rabu (15/5).
Baca: Ipda Tatang Dapat Reward dan Motor Baru dari Kapolda Kalbar
Baca: Kawal Dana Desa, Pemkab Landak MoU dengan Kejari Landak
Menurutnya pekan lalu, Donald Trump menyampaikan akan menambah item-item yang akan dikenakan kenaikan biaya masuk dari Tiongkok. Ternyata, Tiongkok juga membalas hal serupa. Dampaknya Wall Street jadi berguguran. Tak tanggung-tanggung anjloknya hingga 2 persen.
“Jadi penurunan saham bukan cuma di Indonesia. Tapi memang sumber inisiator perang dagang ini menjadi biang masalah. Bahkan terakhir semua petani di Amerika menjerit. Semenjak semua pupuk pertanian kena biaya masuk tinggi, jadi penjualan mereka menurun. Mereka pun turun mengecam kebijakan Trump,” papar Taufan.
Di Indonesia sendiri, lanjut Taufan, pergerakan inflasi tahunan juga dicermati yakni mulai menunjukkan tren kenaikan. Lalu untuk pergerakan investor asing sepertinya sedang melakukan balancing portofolio.
Oleh karena investor mengukur risiko di emerging market Asia Tenggara yang meningkat sehingga sebagian dari mereka lebih memilih keluar atau melepas portofolionya.
“Itu yang membuat secara bersamaan tekanan di IHSG kita turun di bawah level psikologis 6.000,” ujarnya.
Mencermati usai Pilpres ini , Taufan menilai masih ada gejalan downtrend. Sangat dimungkinkan dalam seminggu kedepan IHSG masih cenderung turun bahkan diprediksi sampai setelah lebaran. “Oleh karena investor ini masih mempertimbankan eskalasi pasca pilpres yang ternyata masih belum bisa diredam,” ungkapnya.
Taufan bersama pemerintah dan tokoh masyarakat meyakini dari industri pasar modal, people power tidak akan terjadi.
“Mereka optimis dan berdoa di bulan yang suci ini karena hal tersebut tidak akan berdampak positif,” ujarnya.
Apalagi sekarang ini tinggal menunggu penetapan dari KPU. “Makanya teman-teman media juga di minta untuk mensejukan suasana karena paketan ini bukan cuma berbicara pilpres tapi juga pileg,”katanya.
“Cuma kita optimis kayaknya pilpres tahun ini akan normal dan segera fokus kepada pembangunan lagi sehingga kita optimis abis lebaran indeks akan bisa reborn. Jadi inilah momen yang paling tepat untuk “beli”,”ujarnya.
