Kalbar 24 Jam
Kalbar 24 Jam - Tembak Mati Bandar Narkoba, Fakta Baru IPDA Tatang, hingga Rekapitulasi KPU Provinsi
Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Kalbar menembak Yuda Putra Umbaran (31) yang diduga kuat bandar narkoba.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kalbar 24 Jam - Tembak Mati Bandar Narkoba, Fakta Baru IPDA Tatang, hingga Rekapitulasi KPU Provinsi
BERAGAM informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir di bulan Mei pekan ini sejak, Selasa (7/5/2019).
Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.
Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya Rabu (8/5/2019).
1. Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba Jaringan Lintas Provinsi, Polisi Menyamar Sebagai Pembeli

Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Kalbar menembak Yuda Putra Umbaran (31) yang diduga kuat bandar narkoba.
Tersangka ditembak polisi karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Saat dilarikan ke RS Bhayangkara, Yuda tewas di perjalanan lantaran kehabisan darah.
Baca: Maraknya Peredaran Narkoba di Kendawangan, Tokoh Masyarakat Desak Dibentuknya BNN
Baca: Polres Ketapang Sebut Peredaran Narkoba di Air Hitam Kendawangan Seperti
Baca: Nelayan di Kendawangan Diamankan Polisi, Diduga Edarkan Narkoba Jenis Sabu
Dari tangan Yuda, petugas menyita narkoba jenis sabu seberat 500 gram.
Menurut keterangan polisi, penembakan bandar narkoba ini sendiri berawal dari transaksi yang dilakukan antara pelaku dan polisi yang menyamar sebagai pembeli.
Dari keterangan polisi, bandar narkoba yang ditembak mati ini merupakan sel dari jaringan lintas daerah bahkan provinsi.
Direktur Resnarkoba Polda Kalbar Kombes Pol Gembong Yudha membenarkan penembakan terhadap tersangka pemilik sabu seberat 500 gram tersebut pada, Jumat (3/5/2019) malam tersebut. BACA SELENGKAPNYA.......
2. Nelayan Togok di Kuala Secapah 'Perang Dingin' Dengan Pukat Harimau

Para nelayan tradisional di Pelabuhan Kuala Secapah selama puluhan tahun merasakan dampak negatif dari para pengguna pukat harimau yang tidak pernah bisa di berantas oleh pemerintah dan penegak hukum.
Para nelayan troll (pukat harimau_red) itu beroperasi siang dan malam tanpa henti, celakanya lokasi mereka menarik pukat harimau seperti sengaja menghancurkan harapan para nelayan tradisional.