Catatan Demokrasi Kita

Debat Sengit Rocky Gerung Vs Adian Napitupulu & I Gusti Putu Artha! Haris Azhar Jengah, Andromeda?

Rocky Gerung terlibat debat sengit dengan Adian Napitupulu dan I Gusti Putu Artha saat menyampaikan pokok-pokok pikirannya untuk menyikapi tema

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Youtube Indonesia Lawyears Club
Rocky Gerung terlibat debat sengit dengan Adian Napitupulu dan I Gusti Putu Artha saat menyampaikan pokok-pokok pikirannya untuk menyikapi tema yang dibahas  program talkshow Catatan Demokrasi Kita dengan tema "Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS " yang tayang di TVOne, Selasa (07/05/2019) malam WIB. 

"Beda dong, aduh. Saya sampaikan tadi ketika kalimat dibuka, saya tidak mau mengomentari persoalan analisa medis. Saya mengkritik bagaimana dia merendahi pekerjaan itu dengan mengatakan apa sih pekerjaan KPPS hanya catat-mencatat. Kalau saya mengkritik itu dianggap menghalangi, maka cara berpikir bung yang tidak paham," terangnya.

Suasana makin panas, Adian Napitupulu terus menyanggah Rocky Gerung. Andromeda Mercury yang menjadi moderator sekaligus presenter talkshow itu sempat juga terlihat menegur Adian Napitupulu yang terus-terusan ngotot karena jalannya diskusi menjadi tidak beraturan. 

"Bung Adian, cukup sampai di situ. Kita habiskan pernyataan dari Bung Rocky Gerung. Saya sebagai tuan rumah yang mengatur seluruh narasi di sini. Boleh membantah, tapi kita berikan dulu kesempatan Bung Rocky Gerung sampai habis," pintanya.

Rocky Gerung melanjutkan pemikirannya, namun kembali dibantah Adian Napitupulu.

Haris Azhar yang melihat kelakuan Adian Napitupulu yang menyanggah terus pernyataan Rocky Gerung ketika baru beberapa detik berbicara, terlihat jengah 

"Susah juga kalau orang mau menjelaskan gak diterima. Susah juga, gak bisa dialog," komentarnya.

Berikut cuplikan video Rocky Gerung terlibat debat sengit dengan Adian Napitupulu dan I Gusti Putu Artha :

440 Petugas KPPS Meninggal Dunia

Seperti diketahui, hingga Sabtu (4/5/2019) malam, 440 petugas KPPS dilaporkan meninggal dunia.

Ratusan petugas penyelenggara tersebut diduga mengalami kelelahan setelah menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Serentak pada 17 April lalu.

KPU juga telah memberikan santunan serentak secara simbolis kepada perwakilan keluarga petugas KPPS yang meninggal dunia kemarin.

Besaran santunan terbagi menjadi Rp 36 juta per orang untuk meninggal dunia, Rp 30,8 juta per orang untuk penderita cacat permanen, Rp 16,5 juta per orang untuk penderita luka berat, dan Rp 8,25 juta per orang untuk penderita luka sedang.

Verifikasi terhadap petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit dilakukan hingga 22 Mei.
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, sedikitnya 30 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia telah mendapatkan santunan kecelakaan dan kematian.

Puluhan dari ratusan petugas KPPS yang meninggal dunia itu merupakan pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved