Internasional
Batik dan Tenun Jadi Dress Code Sidang Dewan Keamanan PBB
Tak terkecuali Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang mengenakan motif tenun troso cerah.
Karena itu, Menlu Retno memberikan sejumlah solusi untuk meningkatkan keamanan adalah melalui pemahaman terhadap kondisi medan maupun kebutuhan masyarakat setempat.
Menurutnya, seorang anggota penjaga perdamaian tidak hanya punya dasar tempur yang kuat. Namun juga dibekali dengan soft skill seperti komunikasi dan mampu meraih kepercayaan.
Selain itu, dia juga mengusulkan adanya penambahan anggota perempuan karena mereka bisa mendekati kombatan maupun sipil, dan menyediakan kenyamanan bagi mereka yang trauma.
Menlu Retno juga mengusulkan Indonesia Peacekeepong Center bisa dijadikan sebagai basis pelatihan bagi prajurit anggota penjaga perdamaian skala internasional.
"Marilah kita semua berada di belakang Blue Helmets, dan menyediakan mereka dengan segala kebutuhan yang mereka minta," ujar Menlu Retno dalam pidatonya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Unik, Delegasi Dewan Keamanan PBB Pakai Batik dan Tenun Saat Bersidang