XL Axiata Bukukan Kenaikan Pendapatan 0,4%
Pertumbuhan XL Axiata ini terutama didorong oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
XL Axiata Bukukan Kenaikan Pendapatan 0,4%
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (Rapat) PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) digelar pada Senin (29/4) di Jakarta. Sejumlah keputusan telah dicapai dalam Rapat tersebut, termasuk mengangkat kembali anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang sudah habis masa jabatannya di tahun 2019 ini.
Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan isi rapat antara lain telah menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Direksi Perseroan serta menyetujui Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Baca: Sambut Ramadan, Paket IM3 Ooredoo New Freedom Ada Gratis Telepon
Baca: Pemilu dan Ramadan Dongkrak Industri Mamin
"Rapat juga menyetujui penyesuaian Anggaran Dasar sebagai bentuk pemenuhan ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission/OSS),” paparnya.
Terkait dengan Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, XL Axiata berhasil pencapaian kinerja positif, melampaui pencapaian secara rata-rata industri telekomunikasi Indonesia.
XL Axiata mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 0,4% lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu. Pertumbuhan XL Axiata ini terutama didorong oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
Peningkatan ini memperbesar kontribusi pendapatan layanan data pada total pendapatan perusahaan menjadi 80% di 2018, meningkat dari 69% di tahun sebelumnya.
Dian menyebutkan bahwa peningkatan pendapatan dari data yang sangat pesat tersebut tidak hanya lebih tinggi dari perolehan industri, namun juga mampu menutup dampak negatif dari penurunan pendapatan layanan tradisional voice dan SMS.
Pencapaian ini juga merupakan prestasi tersendiri karena operator lain merasakan dampak yang lebih berat dari penurunan kinerja kedua layanan warisan masa lalu tersebut.
Hingga tutup tahun 2018, EBITDA mengalami peningkatan sebesar 2% YoY, dengan margin naik 1 ppt menjadi 37,0%. Capaian ini terutama terdorong oleh peningkatan pendapatan dan lebih berfokusnya perusahaan pada efisiensi biaya.
Dalam Rapat ini, Dian juga menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi dan sukuk ijarah PT XL Axiata Tbk. untuk belanja modal atau capital expenditure dalam upaya pengembangan jaringan data secara masif di seluruh Indonesia.
Pada realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I XL Axiata tahap I tahun 2018, sampai dengan 31 Desember 2018, dari hasil bersih sebesar Rp 994 miliar, telah dipergunakan dana sebesar Rp 947,4 miliar untuk belanja modal berupa radio base station, optical project (atau fiber optic), dan belanja modal lainnya.
Sisa dana sebesar Rp 46,7 miliar telah ditempatkan sebagai deposito di PT Bank Bukopin Tbk dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 9,25%.
Sisa dana ini selanjutnya telah dipergunakan seluruhnya untuk belanja modal sampai dengan 31 Januari 2019 dan akan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada periode pelaporan berikutnya Juni 2019.
Pada saat bersamaan, untuk realisasi penggunaan dana hasil bersih penawaran umum berkelanjutan sukuk ijarah berkelanjutan II XL Axiata tahap I tahun 2018 sebesar Rp 994,4 miliar, sampai dengan 31 Desember 2018, Perusahaan telah mempergunakan dana seluruhnya untuk belanja modal berupa radio base station, optical project (atau fiber optic), dan belanja modal lainnya.
Selanjutnya, untuk realisasi penggunaan dana hasil bersih penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I XL Axiata tahap II tahun 2019 dan penawaran umum berkelanjutan sukuk ijarah berkelanjutan II XL Axiata tahap II tahun 2019 dengan masing-masing sebesar Rp 631,5 miliar dan Rp 637,7 miliar sampai dengan 31 Maret 2019.
Perseroan telah mempergunakan dana seluruhnya untuk belanja modal berupa base station subsystem (BSS) dan transmisi fiber optic.
Rapat juga telah menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris periode 2014-2019.
Berikut susunan anggota Direksi serta Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2024 adalah sebagai berikut:
Direksi :
Presiden Direktur : Dian Siswarini
Direktur : Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin
Direktur : Allan Bonke
Direktur : Abhijit Jayant Navalekar
Direktur : Yessie Dianty Yosetya
Baca: Menteri Ekonomi ASEAN Tandatangani Perjanjian Perdagangan Jasa
Baca: Hotel Orchardz Resmi Jadi Pelanggan Premium Tegangan Rendah Pertama PLN Kalbar
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Dr. Muhamad Chatib Basri
Komisaris : Ybhg. Tan Sri Jamaludin bin Ibrahim
Komisaris : Vivek Sood
Komisaris : Kenneth Shen
Komisaris : Peter John Chambers
Komisaris : Dr. David Robert Dean
Komisaris Independen : Yasmin Stamboel Wirjawan
Komisaris Independen : Muliadi Rahardja
Komisaris Independen : Julianto Sidarto
Keputusan Rapat lainnya adalah persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (anggota PricewaterhouseCoopers).
Selanjutnya disetujui pula penunjukkan Akuntan Publik Andry D Atmadja dari Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (anggota PricewaterhouseCoopers) sebagai eksternal auditor Perseroan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan audit atas laporan keuangan lain yang dibutuhkan Perseroan, penetapan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2019.