Pemilihan Rektor Untan
Prof Thamrin Tantang Prof Garuda Wiko Majukan Untan, Kalau Sama Saja Berarti Kalah
Suksesor kepemimpinan di Universitas Tanjungpura setelah Prof Thamrin Usman akan berpindah pada Prof Garuda Wiko
Prof Thamrin Tantang Prof Garuda Wiko Majukan Untan, Kalau Sama Saja Berarti Kalah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Suksesor kepemimpinan di Universitas Tanjungpura setelah Prof Thamrin Usman akan berpindah pada Prof Garuda Wiko periode 2019-2023, yang menang tipis atas lawannya, Prof Eddy Suratman.
Saat diwawancarai Prof Thamrin Usman saat ini menjelaskan bahwa ia bersyukur bisa mengantarkan proses pemilihan kelanjutan dari kepemimpinan di Universitas Tanjungpura, dengan aman dan terpilihnya rektor baru.
"Terhitung saya akan selesai tanggal 13 April 2019 ini, itu bertepatan hari Sabtu. Kemungkinan serah terima pelantikan akan dilangsungkan tanggal 12 April, karena hari kerja. Tidak boleh dilantik tanggal 11, karena kalau dilantik tanggal 11 berarti saya ada cacat hukum atau masalah. Bolehnya tanggal 12 dengan alasan tanggal 13 adalah weekend,"ucap Prof Thamrin Usman saat diwawancarai, Selasa (2/4/2019).
Baca: Selisih 2 Suara, Garuda Wiko Terpilih Jadi Rektor Untan, Ini Komentar Eddy Suratman
Baca: Kejahatan Hipnotis Mulai Marak, Sasar Driver Ojek Online Yang Nunggu Penumpang
Baca: Mako Pangkalan TNI Angkatan Laut Ketapang Akan Dibangun di Kendawangan
Kemudian tidak boleh juga pelantikan dilakukan Senin nya sebab harus ada SK baru mengisi kekosongan kepemimpinan yang ada.
Selain itu, Kemenristek Dikti tidak punya tradisi melantik di hari weekend atau hari libur.
Ia berpesan kepada pimpinan baru sesuai dengan janjinya agar segera bekerja, bekerja sesuai dengan visi misi yang ada.
Ada pesan yang seolah-oleh tersirat pada Prof Garuda Wiko, ahar tidak boleh melihat kebelakang, karena kalau melihat kebelakang akan kehilangan waktu dan bisa salah arah.
"Pegang janjinya, programnya dan laksanakan.
Universitas kedepannya harus maju, kalau tidak maju dari kepemimpinan saya berarti gagal. Harus lebih maju, kalau sama saja dengan saya sesungguhnya sudah kalah," tegasnya.
Ia menganalogikan kalau ia berlari 100 atau 200 KM perjam maka pemimpin yang baru harus lebih dari itu, meskipun lebihnya sedikit atau 11-12.
"Tidak boleh sama, karena tantangan dan peluang kedepan sudah berbeda, janjinya untuk menjadikan Untan Siber University dan Untan menjadi Digital University harus segera diwujudkan,"tantangnya.
Sebab infrastruktur sudah ia siapkan dan termasuk agreditasi Insyaallah disebutnya bisa A. Selain itu infrastryktur modern sudah tersedia, tinggal memantapkan arah dan langkah.
"Dengan janji itu, melangkahlah dengan pasti dan pertumbuhan Untan harus lebih maju," pungkasnya.