Pemilu 2019
Jelaskan Alasan Formulir C1 Pilpres Dibuat 6 Rangkap, Mahfud MD : Yang Ditempel di TPS Banyak Dicuri
Mahfud MD memaparkan untuk siapa saja formulir C1 berjumlah enam rangkap itu akan diberikan sebagai bukti sah.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
"rangkap 6 itu utk siapa aj ya prof,,bnyak amat," tanya akun @RockyAlvarez10.
Pada postingan sebelumnya, Mahfud MD mengungkap cara untuk mengetahui apakah Pemilihan Umum (Pemilu) ada kecurangan atau tidak. Termasuk, siapa yang berbuat curang.
Hal ini disampaikan melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, Minggu (21/04/2019) malam.
Mahfud MD mengatakan silakan masyarakat ribut-ribut tentang proses dan hasil Pemilu sampai saat ini.
"Tapi pada saatnya nanti, sekitar 22 Mei, saat hitung manual secara nasional dilakukan, akan ketahuan ada kecurangan atau tidak dan siapa yang berbuat curang," tulis Mahfud MD.
Ia menegaskan bahwa formulir C1 sebagai dasar penghitungan manual dibuat sebanyak rangkap enam.
Masing-masing juga punya formulir C1 yang sama.
Berikut cuitan Mahfud MD :
"Kalau tak cape, silahkan ribut2 ttg proses dan hasil pemilu sampai saat ini. Tp pd saatnta nanti, sekitar 22 Mei, saat hitung manual scr nasional dilakukan, akan ketahuan ada kecurangan atau tidak dan siapa yg berbuat curang. Ingat, form C1 dibuat rangkap 6, masing2 pny yg sama," cuit Mahfud MD.
Pada postingan sebelumnya, Mahfud MD juga menegaskan pada hitungan secara manual itu, semua pihak bisa mengajukan data resmi yang sah, yang juga dimiliki oleh semua pihak.
"Untuk kemudian dihitung bersama-sama secara terbuka," tulis Mahfud MD.
Melalui hitung manual secara bersama-sama itu, semua pihak baru bisa mengetahui siapa pemenang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Di sanalah bisa ditentukan siapa yang menang. Jadi sampai dengan hari ini belum ada yang menang," tegasnya.
Baca: Mahfud MD Minta KPU Harus Lebih Profesional: Masak, Salah Input Data Sampai di 9 Daerah?
Baca: Mahfud MD Kritik Kinerja KPU, Padahal Sudah Diingatkan Sejak Awal Januari 2019
Berikut cuitan lengkap Prof DR Mahfud MD yang ditulis Minggu (21/04/2019) :
"Pd hitungan scr manual itu semua pihak bisa mengajukan data resmi yang sah, yg jg dimiliki oleh semua pihak, utk kemudian dihitung ber-sama2 scr terbuka. Di sanalah bs ditentukan siapa yg menang. Jd s-d hr ini blm ada yg menang. Mari jaga ketenangan sampai selesai hitung manual," cuit Mahfud MD.
Pada cuitan sebelumnya, Mahfud MD menerangkan kontestan atau kelompok-kelompok masyarakat tidak dilarang untuk menyampaikan hasil hitungannya sendiri kepada publik.