Renungan Paskah Minggu 21 April 2019, Apa Jadinya Jika Yesus Kristus Tiba-tiba Pergi dan Menghilang

Selain kematian-Nya, mungkin akan membuat firman-Nya dianggap palsu, sedangkan Tuhan tidak memberikan segala sesuatu yang palsu kepada kita.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Renungan Paskah Minggu 21 April 2019, Apa Jadinya Jika Yesus Kristus Tiba-tiba Pergi dan Menghilang. 

Pemahaman yang benar akan pribadi Yesus Kristus juga penting agar kita dapat menerima dan mengalami karya tebusan-Nya. Fakta bahwa Yesus adalah Tuhan berarti seseorang tidak bisa mendapat keselamatan apabila dia pada saat yang sama tidak mengakui keilahian Yesus.

Yesus menyampaikan hal tersebut secara terus terang pada orang Yahudi: "Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." (Yohanes 8:24)

Di sini kita melihat bahwa karya penebusan Yesus tidak dapat dipahami secara terpisah dari sifat-Nya sebagai Allah dan manusia.

Yesus, Korban Kita atas Dosa

Untuk memahami arti dan tujuan kematian Yesus, kita harus merujuk pada sistem korban pada Perjanjian Lama. Pada masa Perjanjian Lama, seekor hewan disembelih dan darahnya diletakkan di atas altar. Itu adalah cara manusia, yang terpisah dari Allah karena dosa, untuk mendapat pengampunan dan berdamai dengan Allah.

Namun demikian, darah binatang tidak dapat menghapus dosa, seperti penulis Ibrani katakan, "Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa." (Ibrani 10:4) Mengorbankan hewan untuk Tuhan juga tidak dapat menghapus dosa manusia: "Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa." (Ibrani 10:11)

Kalau begitu apa tujuan dilakukannya pengorbanan itu? Pengorbanan hewan itu memberikan pengampunan dosa sementara yang diterima manusia dengan iman, dan memungkinkan mereka diterima Allah. Namun lebih daripada itu, cucuran darah dan ketentuan kehidupan yang ada di antara para pendosa, menekankan perlunya korban pengganti.

Yesus Kristus melakukan pengorbanan darah kekal di kayu salib, demi semua dosa dengan memberikan diri-Nya sebagai korban pengganti. Penulis Ibrani mengatakan bahwa kedatangan-Nya adalah "untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya" (Ibrani 9:26).

"Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, ..., tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa." (Ibrani 10:12,18)

Karena pengorbanan Yesus, dosa yang memisahkan kita dengan Allah, dihapuskan jika kita percaya pada Yesus, dan kita bisa berdamai dengan Allah -- artinya, kita dapat menjalin hubungan baik dengan-Nya lagi.

Jadi, mereka yang dengan iman memberikan persembahan korban dalam Perjanjian Baru menanti-nantikan kayu salib dan percaya bahwa seseorang akan datang untuk menebus dosa mereka. Kita dengan iman mengingat kembali kayu salib dan Pribadi yang mati di atasnya untuk menggantikan dan menebus dosa kita.

Yesus, Anak Domba Paskah Kita

Untuk memahami arti dan tujuan kematian Yesus, kita harus merujuk pada Paskah, yang dirayakan pada zaman Keluaran. Orang Israel tinggal di Mesir selama empat ratus tahun, dari menjadi budak sampai warga negara Mesir. Allah, untuk memaksa Firaun mengizinkan umat Israel kembali ke tanahnya sendiri, mengirim sembilan wabah, menunjukkan kuasa-Nya pada Firaun. Wabah terakhir adalah kematian anak sulung di Mesir.

Agar tidak terkena wabah itu, umat Israel harus mengorbankan seekor domba tak bercela (Keluaran 12:5), membunuhnya (Keluaran 12:6), dan membubuhkan darahnya pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas (Keluaran 12:7). Darah itu adalah tanda. Saat Allah melihat tanda itu di pintu rumah, Dia melewati rumah itu dan tidak mengambil nyawa anak sulung yang ada di dalamnya (Keluaran 12:13).

Dalam Paskah, kita sekali lagi dapat melihat korban pengganti dan manfaatnya dengan iman (Ibrani 11:28). Perjanjian Baru mengajarkan bahwa Yesus memenuhi kriteria sebagai anak domba Paskah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved