Kisah Sukses Gadis Putusibau di Tanah Rantauan

Nia Kurniawati Hakim (22) berasal dari Putusibau, Kapuas Hulu yang kini sukses ditanah rantauan dari menyelesaikan Kuliah tepat waktu

Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Nia Kurniawati Hakim Usai menghadiri seminar tentang beasiswa aktivis nusantara Kota Pontianak 

Kisah Sukses Gadis Putusibau di Tanah Rantauan

PONTIANAK - Nia Kurniawati Hakim (22) berasal dari Putusibau, Kapuas Hulu yang kini sukses ditanah rantauan dari menyelesaikan Kuliah tepat waktu pada strata I dan lanjut kuliah S2, ia juga bekerja dan membuka bisnis pribadi.

Selain akademik yang berprestasi, organisasi pun tak kalah ketinggalan ia ikuti saat kuliah hingga sekarang.

Nia Kurniawati Hakim biasa di panggil Nia berasal dari Putusibau sudah tinggal di Pontianak dari tahun 2014 sampai sekarang.

Saat ini ia tinggal di rumah keluarganya di Jalan Paris II, kota Pontianak. Ayahnya adalah pensiunan PNS dan mantan wartawan dan kini beralih profesi ke pengobatan alternatif seperti totok saraf di Jakarta, dan ibunya hanya IRT biasa dan tinggal di Putusibau.

"Kalau hari raya biasnya kumpul di Jakarta atau Pontianak jaranag sekali balik ke Putusibau," ucapnya.

Kesibukannya sekarang dengan status masih menjadi finance officer di Non Governmnet Organization (NGO) yang merupakan suatu organisasi atau kelompok, dari Forum Korservasi Orang Utan Kalbar (Fokab), dan baru diterima kontrak kerja bulan ini menjadi Konsultan LP2B di Kanwil ATR BPN Kalbar, serta sedang duduk di kuliah S2 dan masuk semester II, dan juga membuka lapak usaha kuliner.

Ia mengatakan dari rutinitas yang ia lakukan setiap hari, ia harus pandai membagi waktu agar bisa dikerjakan semuanya sesuai jadwal yang telah ditentukan.

"Saya Senin sampai Jumat bekerja, sabtu dan minggu kuliah, dan sisa waktu saya sempatkan untuk mengurus usaha lapak jualan kerupuk basah saya," ujarnya kepada Tribun Pontianak saat ditemui di Rumah Baca Akcaya, kota Pontianak, kamis (18/4/2019).

Baca: Manfaat Luar Biasa Teh Serai untuk Kesehatan, Dari Hilangkan Sakit Saat PMS Hingga Cegah Kanker

Baca: Prabowo-Sandi Ungguli Jokowi-Maruf di Kalbar, 02 Raih 56.06% Berbanding 01 43,91 Persen

Baca: Jangan Sepelekan, Begini Cara Mengenali Puting Payudara Normal atau Abnormal!

Lapak Kerupuk Basah yang ia jual biasanya buka dari pukul 10.00, dan di jagain karyawannya setelah itu pada pukul 19.00 giliran ia yang jaga sampai pukul 22.00 WIB.

"Biasanya saya kerjain tugas kuliah karena tidak ada libur jadi ngerjakan tugas pada saat jaga lapak," ucapnya.

Ia menceritakan awal mula ia memiliki lapak jualan di semester 3 , di depan Kantin Yusra yang masih berbentuk lapak portable.

"Saya juga sempat buka warkop tahun 2017 tapi tutup karna bentrok sama jadwal kuliah. dan dari sisa modal itu saya buka usaha kerupuk basah dan sudah berjalan selama dua tahun, dan saya juga pernah usaha cendol selama setahun cuma sekarang masih gak jualan cendol lagi hanya lapak kerupuk basah karena saya prioritaskan untuk kerja di kantor dulu" ujarnya kembali.

Awal mula ia jualan krupuk basah karena melihat juga peluang pasar, serta banyaknya mahasiswa di Pontianak yang berasal dari Kapuas Hulu.

kemudian kerupuk basah juga makanan yang unik karena merupakan makanan ciri khas daerah Kapuas Hulu. Sekalian untuk memperkenalan produknya yang berawal dari tugas kuliah dan berlanjut karena banyak permintaan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved