Kampung Dongeng Singkawang Berdiri Berawal Dari Kecintaan Terhadap Dunia Anak-anak

Ega Tyas (32) mengatakan awal mula berdirinya kampung dongeng di Singkawang karena dari kemauannya sendiri

Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/Anggita Putri
Ketua Kampung Dongeng Singkawang, Ega Tyas saat berfoto bersama boneka dongengnya. 

Untuk pendongeng sendiri hanya satu di Singkawang, begitu juga di Mempawah.

Ia menyampaikan jika ingin menjadi relawan kampung dongeng basicnya tidak harus bisa mendongen yang penting ingin belajar, di latih dan harus menekankan dalam diri sendiri untuk bisa mendongeng dan harus diwajibkan berlatih walau pun dirumah.

"Untuk relawan di Singkawan 20 orang cuma tidak semuanya aktkf, kalau di Mempawah banyak yang aktif hampir 10 orang," imbuhnya.

Harapannya kedepan tiap kabupaten di Kalbar ada yang namanya titik kampung dongeng karena kampung dongeng Indonesia akan menuju 1000 pendogeng di titik kampung dongeng.

"Mudah-mudahan di seluruh Kalbar ada relawan untuk dunia anak-anak untuk perkembangan pendidikan jadi lebih banyak aktivitas pendamping pada anak-anak," jelasnya.

Untuk program kampung dongeng sendiri ada program pelosok negeri ke daerah terpencil dan memberikan seminar dan dongeng. Lalu ada dongeng peduli untuk kita memberikan pendampingan kepada anak didaerah pemukiman becana dan ikut sumbangsih dalam infaqnya untuk membantu anak-anak. Lalu ada dongeng keliling sekolah dan kampung .

Kerjasama juga sudah terjalin antara kampung dongeng dengan Singkawang dengan dinas Kominfo dan Dinas Perpustakan , dan untuk kampung dongeng Singkawang sudah beridiri selama 2 tahun, dan di Indonesia dari 2009.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved