Said Didu Ungkap Fakta Lain di Balik Fitnah Terhadap Ustadz Abdul Somad Melalui Akun Twitternya

Siapapun, lanjut Sudirman Said, yang berbohong dan berkhianat maka akan berhadapan dengan masyarakat.

“Jangan main-main dengan kesadaran publik, publik masih menjaga pikiran waras demi berita baik. Mekanisme itu akan hidup terus,” ucapnya.

Ia menegaskan hak petahana dan rival serta pendukung kedua kubu ialah sama, sama-sama memiliki hak berpendapat, hak bernegara, dan hak yang sama dihadapan HAM dan hukum.

“Kalau yang mengalami (peretasan dan menjatuhkan) hanya pendukung pasangan nomor urut 02 artinya standar negara sudah dihancurkan,” kata Sudirman.

Ia meminta agar siapapun yang berbuat curang berani tampil dan mengakui perbuatannya.

Selain itu, ia berpesan kepada pihak pemerintah yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika serta aparat penegak hukum untuk bersikap wajar.

“Karena Anda semua diangkat atas mandat rakyat, digaji oleh rakyat dan tugas kalian melindungi rakyat, maka bertindaklah wajar,” kata Sudirman.

Mantan Menteri ESDM itu menyatakan para penyelenggara negara harus mampu meninggalkan kenangan baik bagi bangsa.

“Jika tidak bisa berbuat baik, jangan merusak nilai bernegara. Sekali jadi pengkhianat, itu akan diingat bagi anak cucu kita. Negara butuh orang jujur dan terampil,” tutur Sudirman.

Akun Twitter @saididu diduga diretas kemarin malam ketika ia menonton debat kelima pilpres di Hotel Sultan, Jakarta.

Akun itu mencuitkan pernyataan yang mendiskreditkan ustaz Abdul Somad.

Hingga kini akun tersebut belum bisa diakses kembali oleh pemiliknya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sudirman Said Sebut Ada Sisi Positif dari Peristiwa Diretasnya Akun Twitter Said Didu
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akun Twitter Dihack Sudutkan Ustaz Abdul Somad, Begini Penjelasan Said Didu

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi