Kalbar 24 Jam
Kalbar 24 Jam - Kronologi Siswi SMP Dikeroyok, PETISI #JusticeForAudrey hingga Pemuda Gantung Diri
Oknum terduga pelaku yang merupakan siswi pelajar SMA ini meminta korban mempertemukan dengan kakak sepupunya
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kalbar 24 Jam - Kronologi Siswi SMP Dikeroyok, PETISI #JusticeForAudrey hingga Pemuda Gantung Diri
Beragam informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir di awal April sejak Selasa (9/4/2019)
Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.
Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya, Rabu (10/4/2019) pagi.
1. Kronologi Siswi SMP Pontianak Dikeroyok Siswi SMA, Korban Alami Muntah Kuning dan Masuk Rumah Sakit

Siswi SMP Pontianak, Au (14) adalah korban pengeroyokan siswi SMA di dua tempat berbeda.
Akibat pengeroyokan itu, Au harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Pengeroyakan terhadap Au, bermula saat korban dijemput satu di antara oknum di kediaman kakeknya.
Oknum terduga pelaku yang merupakan siswi pelajar SMA ini meminta korban mempertemukan dengan kakak sepupunya, P dengan alasan ada yang ingin dibicarakan.
Baca: Tagar #JusticeForAudrey Trending Topic Twitter, Kasus Pengeroyokan Siswi SMP Pontianak Viral
Baca: Hotman Paris Beri Reaksi Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, Siap Berjuang Adili Pelaku?
Baca: Siswi SMP Pontianak Korban Pengeroyokan 12 Siswi SMA Dapat Ancaman dari Pelaku
Au yang tidak mengenal para oknum menyanggupi hal itu dan menemui P bersama oknum terduga pelaku.
Setelah bertemu P, oknum yang menjemput ternyata tak sendiri.
Ada empat orang lain yang kemudian membawa Au dan P ke tempat sepi di Jalan Sulawesi.
Kakak sepupu korban kemudian terlibat baku hantam dengan oknum berinisial D.
Sementara tiga teman D melakukan kekerasan terhadap Au.
Korban dibully, rambutnya dijambak dan disiram menggunakan air.BACA SELENGKAPNYA.....
2. KPPAD Laporkan Akun Ziana Fazura ke Polda Kalbar, Buntut Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak

Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), melaporkan akun Twitter dan Instagram @zianafazura, ke Polda Kalbar, Selasa (9/4/2019) siang WIB.
Keputusan ini merupakan hasil dari rapat pleno komisioner KPPAD Kalbar terkait postingan pemilik akun Twitter @zianafazura.
Statemen yang di-posting pemilik akun @zianafazura dinilai diluar dari tugas pokok kerja KPPAD dalam mendampingi kasus yang dialami siswi SMP di Pontianak berinisial AU.
Baca: Viral Kasus Pengeroyokan Siswi SMP, Artis hingga Selebgram Angkat Suara, Awkarin Bakal ke Pontianak
Baca: Penganiayaan Siswi SMP, KPPAD Kalbar Tegaskan Pihaknya Akan Dampingi Korban dan Pelaku
Baca: Merasa Disudutkan, KPPAD Kalbar Laporkan Akun Twitter Ziana Fazura
Informasi terkait laporan tersebut di-posting di akun Instagram @kppadkalbar, Selasa (9/4/2019) sore WIB.
Berikut postingan di insta story:
Berikut postingan pemilik akun Twitter @zianafazura yang dipersoalkan KPPAD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Yang paling mengejutkan saya:
Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) berharap ini berakhir DAMAI demi masa depan para pelaku.
Kenapa korban kekerasan seperti ini harus DAMAI? Pelaku harus diadili dan kalau bersalah kirim ke penjara anak.
#JusticeForAudrey
3. PETISI #JusticeForAudrey Menuju 200 Ribu, Siswi SMP Dikeroyok Brutal 12 Siswa SMA di Kota Pontianak

Petisi #JusticeForAudrey mencapai 167.439 yang telah menandatangani, hingga Selasa (9/4/2019) pukul 16.30 WIB.
Diprediksi dalam beberapa waktu ke depan angka ini mencapai 200.000.
Link petisi kami cantumkan di bagian lain artikel ini.
Seperti diberitakan, Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA di Pontianak. Berawal dari Masalah Asmara dan Celoteh di Facebook.
Baca: Justice for Audrey Rajai Trending Twitter Hari Ini, Siswi SMP Pontianak Dikeroyok 12 Murid SMA
Baca: Tagar #JusticeForAudrey Trending Topic Twitter, Kasus Pengeroyokan Siswi SMP Pontianak Viral
Baca: Sampaikan Empati, Youtuber Reza Arap Oktovian Video Call Siswi SMP Pontianak Korban Pengeroyokan
Seorang siswi SMP berinisial AU menjadi korban pengeroyokan 12 siswi SMA.
Siswi SMP yang baru berusia 14 tahun itu kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang dideritanya.
Kasus pengeroyokan siswi SMP itu juga telah ditangani pihak kepolisian setempat dan terus dikembangkan dalam proses penyelidikannya.
Kita baru saja mendapatkan limpahan berkasnya," ucap Nurhasah saat diwawancarai, Senin (8/4/2019).BACA SELENGKAPNYA.....
4. Aksi Heroik Prajurit Brigif 19/Kh Ringkus Pejambret di Singkawang

Aksi heroik seorang Prajurit TNI AD di kota Singkawang yang dengan sigap telah berhasil mengamankan seorang jambret di Gang Belimbing, Jalan Pramuka, Kota Singkawang pada hari Sabtu (6/4/2019) siang kemarin.
Di ketahui prajurit TNI AD itu Sersan Kepala (Serka) Guwi Andi yang bertugas sebagai Bamin Log Denma Brigif 19/Khatulistiwa
Aksi heroik anggota Brigif 19/KH di benarkan Danbrigif 19/Kh, Kol Inf Fredy Sianturi yang membenarkan peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu 6 April 2019 di Singkawang.
Baca: Lewat Aksi Pengejaran, Anggota Brigif 19 Khatulistiwa Tangkap Pelaku Jambret
Baca: ILC TVOne Tadi Malam, Sampai Teriak! Debat Panas Tensi Tinggi Ferdinand Hutahaean Vs Razman Arif
Fredy menuturkan aksi heroik anggotanya itu tersebut terjadi saat Serka Guwi Andi tengah dalam perjalanan menuju ke rumahnya di Jalan Tanjung Batu Harapan Kelurahan Sekok, Kota Singkawang.
"Saat melintas di Jalan Nusantara tepatnya di persimpangan Jalan Kalimantan Serka Guwi Andi melihat sepeda motor Yamaha Vega ZR warna hitam melintas melawan arah, dan tidak lama kemudian masyarakat di sekitar tempat kejadian berteriak " Jambret !!! ", ujar Dan Brigif 19/KH pada Selasa (9/4/2019).
"mendengar teriakan itu, di respon oleh Serka Guwi Andi langsung dengan mengejar pelaku jambret yang berusaha meloloskan diri ke arah ke Jalan Pramuka," terang Danbrigif 19/Kh. BACA SELENGKAPNYA.....
5. Pemuda Singkawang Ditemukan Gantung Diri, Kesaksian Sang Adik Ungkap Prilaku Semasa Hidup Korban

Pemuda Singkawang ditemukan gantung diri di depan WC rumahnya di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Condong, Kecamatan Singkawang Tengah, Senin (8/4/2019) sekitar pukul 21.30 wib.
"Pemuda bernama Afan (26) ditemukan pertama kali oleh orang tuanya," kata Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi melalui Kanit 3 Spkt Polres Singkawang, Aiptu Hartoni, Selasa (9/4/2019).
Ia menjelaskan, menurut keterangan adik korban Paulus setelah keluar dari Lapas sering bertingkah aneh.
Bahkan Afan sering mengamuk dan mengancam orang tuanya untuk meminta uang yang di luar kemampuan orang tuanya sehingga orang tua tidak menuruti kemauan korban. BACA SELENGKAPNYA.....
Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak: