SGAR di Mempawah, Maman: Tahap Awal Bisa Serap 1000 Tenaga Kerja

Anggota DPR RI Dapil Kalbar Maman Abdurahman menilai keberadaan Smelter Grade Alumunia Refinery (SGAR) atau pengolahan

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ALFON PARDOSI
Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Maman Abdurrahman 

SGAR di Mempawah, Maman: Tahap Awal Bisa Serap 1000 Tenaga Kerja

PONTIANAK - Anggota DPR RI Dapil Kalbar Maman Abdurahman menilai keberadaan Smelter Grade Alumunia Refinery (SGAR) atau pengolahan bouksit untuk menjadi alumina merupakan bagian semangat dari pemerintah pusat untuk hilirisasi dari hasil pertambangan kita.

"Selama ini kita perhatikan bahwa Indonesia sering sekali kita mengeskpore bahan mentah. Seolah-olah orang indonesia hanya mencangkul trus mendapatkan bauksitnya dan jual ke luar," ujarnya.

Maman juga menuturkan sehingga akibatnya nilai tambah dari prodak tambang Indonesia jadi sangat berkurang.

"Harapan kita dibangunnya smelter di mempawah dapat meningkatkan nilai tambah bauksit kita. Semangatnya adalah mendorong percepatan hilirisasi, bahan-bahan tambang, " ujarnya.

Baca: Antisipasi Terjadi Ancaman dan Gangguan Malam Hari, Dandim 1202/Skw Pimpin Langsung Patroli Wilayah

Baca: Pemuda Singkawang Ditemukan Gantung Diri, Kesaksian Sang Adik Ungkap Prilaku Semasa Hidup Korban

Baca: IPW Desak Polisi Minta Maaf dalam Kasus Perusakan Rumah di Kendari

Baca: Rajuliansyah Ajak Masyarakat untuk Cerdas Tentukan Caleg

Hal yang paling penting menurut maman bahwa ada penyerapan tenaga kerja yang besar bagi Kalbar atas beroperasi industri hilirisasi hasil tambang. Bukan saja untuk masyarakat sekitar Mempawah akan tetapi seluruh Kalimantan barat.

"Kalau dilihat dari potensi sumber daya manusia yang dibutuhkan ada 1000 tenaga kerja yang akan langsung di kontrak oleh Inalum. Bahkan proyeksinya akan ada 8ribuan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk industri tersebut," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pembangunan Smelter Grade Alumunia Refinery di Mempawah merupakan bentuk peningkatan peradaban dari daerah karena tidak semua daerah bisa dibangun.

"Mempawah dan Kalbar merupakan termasuk daerah yang beruntung dan tentu proyek ini harus kita jaga dan kita kawal," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved