Kecelakaan Maut
KONDISI Rumah Duka Driver Ojek Online yang Tewas Terlindas Truk Tronton, Jalan Karet Mendadak Ramai
Begini kondisi rumah duka seorang driver Ojek Online (Ojol) yang harus meregang nyawa usai terlindas ban depan truk tronton
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
Mulyadi mengatakan tidak lama usai peristiwa itu, tronton dimundurkan atas permintaan warga setempat dan kembali diparkirkan di area gudang.
Sementara tubuh korban diangkat warga beramai-ramai ke depan sebuah toko berseberangan dengan gudang truk tronton kemudian dilarikan ke RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (RS Kota).
“Kita perkirakan korban telah meninggal di lokasi kejadian,” tukasnya.
Peristiwa itupun menyedot perhatian pungguna jalan lainnya yang berhenti di lokasi kajadian yang tak jauh dari Gg Pisang dan Mako Lantamal XII.
Beberapa petugas kepolisian dan anggota TNI AL langsung mengatur arus lalin. Sementara sopir truk tronton langsung diamankan pihak kepolisian.
Saksi mata, seorang karyawan toko depan lokasi kejadiaan, Eza (23) mengatakan, ia langsung menolong korban yang saat itu posisinya sudah berada di bawah truk tronton.
"Saya yang pertama kali menolong, tidak lama datang beberapa orang dari gudang tempat tronton parkir sebelumnya," imbuhnya.
Eza mengatakan saat tergeletak ia melihat mulut korban sudah mengeluarkan darah cukup banyak, sebuah HP terlihat terletak tepat di depan wajah korban, langsung ia amankan.
"Pertama saya amankan HP, takut dicuri orang, selain itu saya juga mengamankan dompet korban dan sudah saya serahkan ke kepolisian," ujarnya.
Eza menuturkan ia sempat gemetaran melihat kondisi korban yang terus mengeluarkan darah dari mulutnya dan ia menduga saat itu korban sudah meninggal dunia.
"Waktu kami angkat dia sudah tidak bergerak lagi bernapas juga tidak, sepertinya memang meninggal seketika,” ujarnya.
Eza menduga kepala korban terlindas ban depan truk tronton, meski ia tidak melihat secara langsung kejadian itu tapi ia mengaku melihat posisi kepala korban tepat berada di dekat ban depan.
"Truk tonton yang mau nyebrang ini kosong tidak ada bok kontainer nya. Saya lihat kernetnya pun tidak ada, seharusnya kan ada yang mengawasi jalan ketika tronton hendak menyebrang," tuturnya.
Yatim (45) warga sekitar mengatakan, dari dulu kawasan Jl Kom Yos Sudarso (Jeruju) memang rawan terjadinya kecalakaan yang mengakibatkan korbannya tewas di tempat.
Ia menyebutkan sepanjang jalan ini menjadi jalur maut karena ruas jalan yang telah lebar membuat pengendara suka memacu kencang kendaraanya.