Karhutla Mulai Bermunculan di Kubu Raya, Api Malah Dekat dengan Pemukiman
Hingga Senin (25/3/2019) sekitar pukul 18.00 WIB, api masih terlihat berkobar meskipun telah berhasil dilokalisir oleh BPBD Kota Pontianak
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Sejak beberapa waktu terakhir, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kubu Raya sudah mulai bermunculan di sejumlah wilayah. Bahkan api yang membakar lahan di sekitaran Sui Raya Dalam ujung telah mendekati pemukiman warga tepatnya di Komplek Metro Serdam. Jarak api dengan perumahan warga tak sampai 50 meter.
Hingga Senin (25/3/2019) sekitar pukul 18.00 WIB, api masih terlihat berkobar meskipun telah berhasil dilokalisir oleh BPBD Kota Pontianak yang masih terus berada di lokasi.
Samsu Jaya (57) warga yang rumahnya berada di ujung komplek paling dekat dengan api mengatakan, sejak Minggu api masih berada di lahan sekitaran Komplek Bhayangkara.
Namun, ia kaget setelah keesokan harinya api telah merambat mendekati pemukimannya.
Ia pun tak mengetahui secara pasti apa penyebab kebakaran ini. "Kalau kemarin api ada di wilayah sana, dekat Bhayangkara. Tapi saya juga tak tau gimana api udah sampai sini, pagi tadi ndak ada tapi siangnya api mulai muncul," ungkapnya.
Baca: Tes Urine Sasar Para Guru Kota Pontianak, Pemkot Akan Jadikan Mereka Duta Anti Narkoba
Baca: Kamil Onte Bangga IKIP PGRI, Sebagai Alumni Ini Dia Pesan-pesannya
Ia menilai angin dan cuaca yang panas menyebabkan api cepat merembet ke pemukiman, terlebih lahan di sekitar pemukiman berupa semak belukar yang mudah terbakar.
Warga lainnya Salbani (53) mengatakan, kebakaran seperti ini sudah hampir setiap tahun terjadi di lokasi tersebut. Ia mengatakan wilayah kawasan yang masih berupa semak - semak, membuat api cepat merambat dan lahan mudah terbakar. "Dulu pernah lebih parah, bahkan sampai rumah tetangga ndak kelihatan, ketutup asap,"ujarnya.
Salbani mengatakan bila sudah mesim kemarau seperti saat ini, terlebih api telah mencapai pemukiman, dirinya bersama warga yang lain lebih waspada, terlebih di tengah malam.
"Kalau di sini ronda tiap rumah waspada aja, siaga, jaga rumah masing - masing. Karena malam itu angin kadang besar," ungkapnya.
Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi Parit Munggu Mas, Dusun Jaya, Desa Sungai Enau, Kecamatan Kuala Mandor B. Kali ini sekitar 200 hektare lahan di sana terbakar dan sulit sekali dipadamkan. Kepala Dusun Jaya, Abdul Halim mengatakan, hingga saat ini kebakaran masih terus berlangsung.
"Akibat kebakaran ini kurang lebih 200 hektare habis luluh lantak. Bahkan tanaman warga seperti nanas, sawit lokal yang puluhan hektare habis. Kebakaran sampai sekarang masih berlangsung," ujarnya.
Menurutnya jika tidak ada hujan, maka api akan menjalar di lahan tersebut. Hal ini juga diakuinya karena alat yang digunakan untuk memadamkan api sangat minim.
"Dan perkiraan api tetap menjalar sampai turun hujan, karena alat pemadam warga yang seadanya tidak mampu untuk memadamkan. Dimana kami hanya menggunakan satu mesin Robin dengan kapasitas rendah milik pemdes yang dilimpahkan kepada MPA," tuturnya.
Halim berharap pemerintah daerah dapat segera melakukan penanggulangan agar kebakaran tidak meluas lebih jauh.
"Kami berharap pemerintah tanggap dengan kebakaran di tempat kami yang setiap tahun terjadi. Selain itu heli pemadam juga segera diturunkan, kami selaku warga meminta perlengkapan pemadaman yg maksimal, guna antisipasi tahun-tahun berikutnya," katanya.
Hingga saat diakuinya api sudah mulai mendekati pemukiman warga dan sebagian bahkan diakuinya sudah sangat dekat. "Sebagian ada yang sudah di belakang rumahnya dan sebagain ada yang berjarak 500 hingga 1000 meter," pungkasnya.
Kepala Manggala Agni DAOPS Wilayah Pontianak, Sahat Irawan Manik, mengatakan titik api di Kubu Raya telah muncul sejak Januari lalu.
"Pada Januari sudah ada dua titik api yang muncul di Kubu Raya di antaranya Jl Parit Ibrahim, Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya dengan Luas lahan 1 hektare. Kemudian di Dusun Rasau Karya, Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya dengan luas satu hektare," terangnya.
Pada Maret ini api kembali muncul titik api di tiga wilayah yang mencapai delapan hektare. Sehingga jumlah titik api yang tersebar berjumlah lima titik wilayah. Namun ditegaskannya jumlah tersebut hanya yang dipadamkan oleh pihaknya
“Pada Februari nihil titik api. Maret muncul lagi di Dusun Rasau Karya, Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya dengan luas terbakar kurang lebih 1,5 hektare. Kemudian di Desa Punggur Kecil tiga hektare. Serta di Desa Sungai Raya Dalam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, 1,5 hektare," paparnya.
Pihaknya hingga kini masih fokus melakukan pemadaman di wilayah yang dekat dengan bandara Supadio. D imana saat usaha pemadaman lahan diakuinya dibantu oleh berbagai pihak.
"Kita bekerja tidak sendirian tetapi dibantu juga oleh masyarakat setempat, TNI, Polri dan BPBD Kubu Raya. Kita terus berikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara di bakar," pungkasnya.