Negara-negara Ini Larang PUBG, Alasannya Mulai dari Inspirasi Pembunuhan Sampai Remaja Gantung Diri
Ada beberapa negara lain yang mengambil kebijakan serupa terhadap game pertempuran bergenre battle royal hasil pengembangan dari Tencent itu
Meski terdengar 'konyol', alasannya sederhana yakni agar para personil militer Lebanon tidak berkesempatan untuk memainkan game online bergenre battle royal itu dengan kemungkinan bergabung secara random dengan pemain dari negara musuh, khususnya Israel.
Memo internal yang diterbitkan pemimpin Tentara Lebanon, Resimen Artileri Pertama itu telah ditandatangani oleh Komandan Angkatan Darat Jenderal Joseph Aoun, pada 4 Januari lalu.
2. Mesir
PUBG dianggap menjadi masalah besar di negari Piramida itu setelah muncul sebuah kasus pembunuhan seorang siswa terhadap gurunya.
Dikutip dari halaman Egypt Today, adalah seorang Seif el-Din, murid berusia 16 tahun menikam sampai tewas gurunya ketika ia sedang mengikuti les privat di rumah guru tersebut.
Saat diinterogasi oleh pihak kepolisian, Seif el-Din mengaku bahwa dirinya hanya ingin meniru karakter game yang ada di PUBG.
Tak kurang, Kepala Komite Teknologi dan Komunikasi Parlemen Mesir, Ahmed Badawy menilai bahwa game tersebut memiliki risiko yang besar untuk mendorong remaja yang memainkannya melakukan aksi kekerasan.
3. India
PUBG memiliki citra tersendiri di India. Ada banyak kejadian yang membuat game online satu ini 'dikambing hitamkan' dan kemudian dilarang.
Permasalahan kecanduan bermain game yang membuat prestasi siswa menurun, jadi satu di antaranya.
Dilansir Ibtimes, asosiasi pelaja dan juga dokter di J&K telah menuntut pemerintah menerbitkan larangan memainkan PUBG di India lantaran mereka yakin game ini dapat menyebabkan kerusakan pada karier akademis kaum muda dan bahkan mempengaruhi kesehatan anak-anak muda di negara itu.
Dampak kecanduan bermain game online memang menjadi sorotan di negeri Hollywood itu.
Baca: Indonesia Vs Vietnam, Live Streaming Laga Hidup Mati Timnas U23, Sedang Berlangsung di RCTI
Baca: Gandhi Nilai Program Beras Lokal Akan Bangkitkan Ekonomi Lokal
PUBG juga menjadi perbincangan lain setelah pada awal Februari lalu, seorang bocah didapati bunuh diri dengan cara menggantung dirinya dengan alasan tak bisa mendapatkan keinginannya memiliki smarphone untuk memainkan PUBG.
Pemuda 18 tahun asal Mumbai, itu meminta kepada kedua orangtuanya dan keluarganya membelikan sebuah smarphone dengan spesifikasi khusus gaming yang memungkinkan memainkan PUBG dengan nyaman seharga 37.000 Rupee atau sekitar Rp 7,2 juta.
Lantaran kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, permintaan tersebut ditolak.