Facebook Bagikan Tips Cara Membedakan Berita Palsu, Ada Cara Melaporkan Berita Hoaks Juga di Sini
Facebook Bagikan Tips Cara Membedakan Berita Palsu, Ada Cara Melaporkan Berita Hoaks
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Cek dan pikirkan kembali sebelum kamu membagikannya.
Tip #2 cara membedakan berita palsu:
Perhatikan URL/Link-nya. URL/link berita palsu biasanya memiliki tampilan mirip dengan yang asli, dan hal ini bisa menjadi salah satu ciri berita palsu. Untuk memeriksa apakah URL tersebut dapat dipercaya atau tidak, buka link tersebut dan bandingkan dengan situs/sumber berita yang terpercaya.
Tip #3 cara membedakan berita palsu:
Cek fotonya. Berita palsu sering menggunakan video atau gambar yang dimanipulasi.
Terkadang gambar tersebut adalah gambar yang benar, namun ditempatkan di dalam artikel yang isinya berbeda konteks.
Cek sumber dan keaslian foto tersebut sebelum membagikannya.
Saat ini, selain mencegah termakan berita palsu, kita juga bisa melaporkan berita palsu yang didapat.
Media sosial seperti Facebook, menyediakan fitur report status. Sementara google bisa menggunakan fitur feedback.
Berikut cara melaporkan berita palsu atau informasi hoax seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Kominfo:
1. Untuk media sosial Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoax sebagai hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. Jika ada banyak aduan dari netizen, biasanya Facebook akan menghapus status tersebut.
2. Untuk Google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian apabila mengandung informasi palsu. Twitter memiliki fitur Report Tweet untuk melaporkan twit yang negatif, demikian juga dengan Instagram.
3. Kemudian, bagi pengguna internet Anda dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id.
4. Masyarakat Indonesia Anti Hoax juga menyediakan laman data.turnbackhoax.id untuk menampung aduan hoax dari netizen. TurnBackHoax sekaligus berfungsi sebagai database berisi referensi berita hoax.