Facebook Bagikan Tips Cara Membedakan Berita Palsu, Ada Cara Melaporkan Berita Hoaks Juga di Sini

Facebook Bagikan Tips Cara Membedakan Berita Palsu, Ada Cara Melaporkan Berita Hoaks

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Facebook Indonesia
Facebook Bagikan Tips Cara Membedakan Berita Palsu, Ada Cara Melaporkan Berita Hoaks Juga di Sini 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Akhir-akhir ini kita dihujani dengan beragam informasi, khususnya berita di dunia maya. 

Beberapa dari berita itu ternyata berita bohong, palsu atau hoaks

Contohnya saat gempa bumi dan tsunami yang melanda Donggala, Palu, dan sekitarnya pada Jumat (28/9/2018) lalu, beredar pesan berantai gempa susulan melalui aplikasi percakapan WhatsApp.

Pesan itu menyebutkan bahwa akan ada gempa susulan yang lebih besar, bermagnitudo 8,1  ke atas. Kabar berantai itu pun turut menyebarkan bakal ada tsumani susulan yang menerjang kota Palu dan sekitarnya.

Terkait kabar tersebut, Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memastikan bahwa pesan tersebut adalah kabar bohong aliashoaks.

Baca: Ustadz Abdul Somad Tak Mampu Lanjutkan Ceramah Saat Kenang Ibunya, Satu Hal yang Bikin Saya Kesal

Baca: Jadwal Kualifikasi MotoGP Argentina 2019: Valentino Rossi Ubah Gaya, Dovizioso di Ujung Tanduk

Baca: Jadwal F1 Bahrain 2019 Ferrari Ubah Nama, Valtteri Bottas Yakin Kalahkan Lewis Hamilton di Formula 1

Baca: Postingan Terbaru Lucinta Luna Jadi Sorotan, Wajahnya Tampak Pucat Setelah Malam Pertama 10 Ronde

Facebook membagikan tips untuk para netizen agar bisa membedakan mana berita palsu dan mana yang benar-benar fakta.

Dilansir dari laman Facebook Indonesia, Facebook mengatakan, kita semua senang berbagi cerita.

Namun, demi melindungi komunitas di sekitar, kita harus memahami cerita mana yang mungkin tidak benar.

Ada baiknya setelah membaca cerita yang mencurigakan, kita berhenti sejenak dan berpikir, "Benar gak sih?".

Jika menurutmu cerita tersebut tidak benar, ingatkan orang lain untuk berpikir ulang sebelum membagikannya.

Bersama, kita dapat mencegah penyebaran berita palsu. 

Berikut tips mencegah berita palsu yang beredar:

Tip #1 cara membedakan berita palsu:

Bersikap kritis terhadap judul. Berita palsu umumnya memiliki judul yang terlihat bombastis, atau menggunakan huruf kapital disertai banyak tanda seru.

Jika judul berita tersebut terdengar mencurigakan dan sulit untuk dipercaya, maka ada kemungkinan itu merupakan berita palsu.

Cek dan pikirkan kembali sebelum kamu membagikannya.

Tip #2 cara membedakan berita palsu:

Perhatikan URL/Link-nya. URL/link berita palsu biasanya memiliki tampilan mirip dengan yang asli, dan hal ini bisa menjadi salah satu ciri berita palsu. Untuk memeriksa apakah URL tersebut dapat dipercaya atau tidak, buka link tersebut dan bandingkan dengan situs/sumber berita yang terpercaya.

Tip #3 cara membedakan berita palsu:

Cek fotonya. Berita palsu sering menggunakan video atau gambar yang dimanipulasi.

Terkadang gambar tersebut adalah gambar yang benar, namun ditempatkan di dalam artikel yang isinya berbeda konteks.

Cek sumber dan keaslian foto tersebut sebelum membagikannya. 

Saat ini, selain mencegah termakan berita palsu, kita juga bisa melaporkan berita palsu yang didapat.

Media sosial seperti Facebook, menyediakan fitur report status. Sementara google bisa menggunakan fitur feedback.

Berikut cara melaporkan berita palsu atau informasi hoax seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Kominfo:

1. Untuk media sosial Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoax sebagai hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. Jika ada banyak aduan dari netizen, biasanya Facebook akan menghapus status tersebut.

2. Untuk Google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian apabila mengandung informasi palsu. Twitter memiliki fitur Report Tweet untuk melaporkan twit yang negatif, demikian juga dengan Instagram.

3. Kemudian, bagi pengguna internet Anda dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id.

4. Masyarakat Indonesia Anti Hoax juga menyediakan laman data.turnbackhoax.id untuk menampung aduan hoax dari netizen. TurnBackHoax sekaligus berfungsi sebagai database berisi referensi berita hoax.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved