Jadi Pembicara Dialog Lintas Agama, Ini Pesan Putu Dupa Bandem

Kita harus bisa menteladani bahwa kita ini tidak terpengaruh oleh berita-berita bohong,

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Tokoh agama Hindu Putu Dupa Bandem usai menjadi pemateri di dialog lintas agama di kampus IAIN Pontianak, rabu (20/3/2019). 

 Jadi Pembicara Dialog Lintas Agama, Ini Pesan Putu Dupa Bandem

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Tokoh agama Hindu, Putu Dupa Bandem menjadi satu di antara pemateri di dialog lintas agama di kampus IAIN Pontianak, Rabu (20/3/2019).

Dalam paparannya, Putu Dupa sangat mengapresiasi acara seperti ini, dan peran para tokoh agama adalah menjaga keutuhan NKRI.

"Sangat saya apresiasi dengan baik, karena kita sekarang ini masuk dalam tahun politik," ujar Putu Dupa.

Baca: VIDEO: Deputi KSPK BKKBN Soroti Serapan Anggaran Belum Maksimal 2018

Baca: Diresmikan Menteri Perdagangan, Rupinus: Unit Metrologi Legal Sekadau Siap Laksanakan Tera

Para tokoh agama harus saling bergandengan tangan untuk mencegah hal hal yang bisa mengganggu keutuhan NKRI dan caranya adalah dengan melawan hoaks.

Putu Dupa mengatakan hoaks jangan dibiarkan nanti bisa menjadi fitnah untuk satu sama lain.

"Kita harus bisa menteladani bahwa kita ini tidak terpengaruh oleh berita-berita bohong," ujarnya.

Para tokoh agama harus turun memberikan penyadaaran, pencerahan kepada umat masing-masing agama.

Agar mereka(para umat) tetap konsisten dan bertanggung jawab menjaga keutuhan NKRI. Caranya adalah tidak terpengaruh atau terprovokasi yang tidak bagus.

"Kita pada tahun politik ini juga harus menjalankan hak politik sebagai warga negara," ujarnya.

Seseorang harus cerdas mempergunakan hak pilih adalah hal pribadi kemudian dalam menentukan pilihan pribadi.

Kemudian harus sadar ada berita-berita yang tidak menguntungkan yang sifatnya provokasi, memfitnah, memecah belah kesatuan dan kesatuan yang harus dicegak.

"Kita tetap harus utuh satu sama lain kita juga harus mengembangkan sifat inklusif, bisa menerima yang lain, dan disitu akan terwujud kalau kita bersifat inklusif berarti menghargai satu sama lain tidak boleh menjelekkan yang lain," ujarnya kembali.

Ia berharap untuk pemilu mudah-mudahan kalbar aman.

"Dulu pernah kalbar dibilang daerah paling rawan, nyatanya sepanjang warga berkomitmen untuk menjaga keharmonisan hubungan yakin dan percaya bahwa semuanya akan terlewatkan," pungkasnya.

Pemilu, pilpres, atau pileg adalah sifatnya 5 tahun sekali, jadi harus di jadikan pesta demokrasi yang indah dan meriah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved