Jembatan Landak Pararel Terhubung, Sutarmidji: Alhamdulillah, Bangun Kapuas 1 Gandeng-Tol Singkawang
Alhamdulillah, jembatan Landak gandeng sudah tersambung,semoga jalan cepat selesai agar jembatan berfungsi
Penulis: Rihard Nelson Silaban | Editor: Rihard Nelson Silaban
Jembatan Landak Pararel Terhubung, Sutarmidji: Alhamdulillah, Bangun Kapuas 1 Gandeng-Tol Singkawang
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Sutarmidji membagikan foto udara terkait kondisi terkini pembangunan Jembatan Landak gandeng.
Jembatan Landak gandeng merupakan proyek pembangunan jembatan pararel yang menghubungkan antara Kecamatan Pontianak Timur dengan Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalbar.
Pembangunan Jembatan Landak pararel ini sangat dibutuhkan mengingat tingkat arus lalu lintas yang tinggi.
Baca: Sutarmidji Akan Copot Kepala Sekolah Yang Muridnya Berhenti Tanpa Alasan
Baca: Bawaslu Beberkan Hasil CCTV Penelusuran Oknum Penyebar Buku Black Campaign
Baca: Joko Driyono Lengser, Gusti Randa Resmi Menjabat Plt Ketua Umum PSSI
Yuks follow instagram tribunpontianak untuk dapat berita terupdate,
Jembatan Landak yang ada saat ini tidak mampu lagi menampung kapasitas arus lalu lintas menuju Kecamatan Pontianak Utara.
Pasalnya, Kecamatan Pontianak merupakan pusat industri di Kalbar.
Sementara pelabuhan dwikora sebagai titik keluar-masuk barang di Kalbar berada di wilayah Kecamatan Pontianak Barat-Kota.
Sutarmidji membagikan dua foto udara dimana tampak Jembatan Landak pararel telah terhubung.
Berikut tulisan Sutarmidji, mantan Wali Kota Pontianak yang menggagas proyek pembangunan, di laman facebooknya,
Alhamdulillah, jembatan Landak gandeng sudah tersambung
Semoga jalan cepat selesai agar jembatan berfungsi
Jembatan Kapuas 1 gandeng perlu segera direalisasikan
Dan Jalan Tol Pontianak-Singkawang.
Baca: Aneka Bentuk Mr P hingga Miss V Paling Populer serta Diminati Pasangan, Kamu Pilih yang Mana?
Baca: Awal Mula Terungkap Praktik Kawin Kontrak hingga Broker Sindikat Internasional Beroperasi di Kalbar
Anggaran Rp 73 Miliar
Kontrak pembangunan Jembatan Landak II selama 20 bulan dan pertanggal 26 April 2019 ini, kontrak tersebut selesai.
Maka segala proses pembangunam fisik jembatam yang dibangun dengan APBN tersebut harus sudah rampung.
Menurut Tim Konsultan Pengawas, Suhardi saat dilakukan peninjauan oleh Anggota DPRRI, Syarif Abdullah Alkadrie dan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, bahwa dalam beberapa hari kedepan seluruh kerangka baja akan tersambung.
Para pekerja harus mengejar target penyelesaikan tersebut.
Pertanggal 26 April 2019 manti ia tegaskan kontrak kerja fisik jembatan ini selesai.
Baca: Teroris Serang Masjid Christchurch Selandia Baru, Jubir ISIS Serukan Aksi Balas Dendam
Baca: MotoGP Indonesia, Pemerintah Bangun Jalan Khusus Sepanjang 17 KM dari Bandara ke Sirkuit Mandalika
Baca: Misni Dukung Kebijakan Gubernur Copot Kepala Sekolah Yang Biarkan Siswa Berhenti
Apalagi ia mendengar tidak ada perpanjangan waktu pengerjaan.
Saat ini, ia menjelaskan tinggal pangkal di arah utara yang masih dikerjakan sedangkan kawasan Pontianak Timur sudah rampung tinggal diaspal.
"Pembangunan ini tidak ada perpanjangan waktu sehingga harus rampung semuanya sesuai kontraknya," ujar Suhardi.
Lantai jembatan tinggal di cor, dan menunggu umur beton cukup.
Apabila sudah masuk standar umur betonnya maka dapat dilalui truck molen untuk pengerjaan pengecoran lanjutan lantai jembatan.
Jembatan Landak gandeng memiliki lebar sembilan meter.
Dimana memiliki trotoar satu meter kiri-kanan sehingga luasnya manjadi tujuh meter.
Baca: VIDEO: Figur Publik, Bebby Nailufa Dukung Penggiat Usaha Wanita Kota Pontianak
Baca: Pemkab Landak Libatkan Masyarakat Dalam Proses Perencanaan Pembangunan
Baca: VIDEO: Press Realese Pengungkapan Peredaran Gelap Narkotika
"Kalau panjangnya jembatan ini sekitar 500 meter dari titik 0 hingga pangkal akhir," tambahnya.
Sedangkan untuk anggaran pembangunan, Suhardi menyebutkan Rp73 miliar.
Anggaran tersebut diluar biaya kerangka baja yang sudah diadakan Kementerian PUPR.
"Anggaran Rp73 miliar hanya untuk biaya pembangunan. Jumlah itu diluar dari biaya kerangka bajanya,"ujar Suhardi.
Ia berharap semua pekerja dapat bekerja maksimal, karena waktu pembangunan tidak ada perpanjangan.
"Saat ini belum ada kendala, semoga para pekerjanya mampu memaksimalkan waktu yang tersisa ini," pungkasnya. (*)