Kenapa Kita Bisa Mengapung di Laut Mati? Ternyata Inilah Penyebabnya, Airnya Bisa Obati Radang Sendi
Kenapa Kita Bisa Mengapung di Laut Mati? Ternyata Inilah Penyebabnya, Airnya Bisa Obati Radang Sendi
Penulis: Nasaruddin | Editor: Marlen Sitinjak
Kenapa Kita Bisa Mengapung di Laut Mati? Ternyata Inilah Penyebabnya, Airnya Bisa Obati Radang Sendi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Laut mati. Laut mati terletak di antara Israel dan Yordania.
Ternyata laut mati tidaklah seseram namanya.
Namanya memang laut mati tapi ternyata ini bukanlah benar-benar laut yang dapat mematikan.
Bahkan di laut ini kita bisa mengambang lho.
Dikutip dari ruangguru, Jumat (15/3/2019), berikut alasan kenapa kita bisa mengambang di laut mati.
Baca: Ini Cerita Saksi Mata Saat Teroris Memberondongkan Senapan Serbu ke Jemaah Masjid di Selandia Baru
Baca: Hasil LIDA 2019, Dedi Sumatera Barat Tersenggol di Grup 3 Top 28, Susul Selly dari Banten!
Artikel ini mengupas apa itu sebenarnya laut mati, dan mengapa kita mengapung di laut mati.
Squad, kamu pernah denger laut mati gak?
Itu tuh danau yang terletak di antara Israel dan Jordania. Hah kok danau?
Tapi namanya aja laut mati?
Sebenarnya, Laut Mati bukanlah laut melainkan danau yang sangat besar dengan ukuran panjang lebih dari 50 km, lebar lebih dari 15 km, dan luas permukaan lautnya lebih dari 500 km2.
Karena ukurannya yang sangat besar inilah makanya diputuskan untuk menyebut danau ini disebut sebagai laut.
Laut Mati juga merupakan tempat terendah di bumi, sekitar 300 m lebih rendah dari permukaan laut.
Letak Laut Mati
Seperti yang terlihat di peta, sungai Jordan terletak di utara Laut Mati dan merupakan satu-satunya sumber air tawar untuk Laut Mati.
Karena tidak adanya jalan untuk arus keluar dan penguapan yang tinggi, menyebabkan Laut Mati mengering.
Menurut Minerva Dead Sea Research Center (MDSRC), ketika menguap, hanya air saja yang menguap, sedangkan mineral-mineral seperti magnesium, potasium, sulfur, dan garamnya tetap ada di dalamnya.
Kandungan garam di Laut Mati sangat tinggi, yaitu 33,7% atau sekitar 9x lebih banyak daripada kandungan garam di laut pada umumnya yang berkisar 3,5%.
Gilaaa. Seasin apa ya Squad rasanya?
Apakah lebih asin dari mie rebus yang dibuat ibu-ibu warung?
Hmmmm. Saking asinnya, gak ada tuh makhluk hidup yang dapat bertahan hidup di Laut Mati, baik hewan maupun tumbuhan.
Makanya, dinamakan Laut Mati.
Eits, tapi jangan salah. Meskipun bikin "semua" makhluk hidup mati dan gak betah, tingginya kandungan garam dan mineral ini membantu menyembuhkan masalah kulit seperti kulit alergi, dermatitis atopik, kerutan, rambut rontok, psoriasis dan banyak lagi.
Orang-orang di sekitar sana menggunakan pasir Laut Mati untuk mengobati radang sendi karena mineral dalam pasir itu membantu meningkatkan sirkulasi darah dan juga bertindak sebagai pelemas otot.
Buat kamu yang gak bisa berenang, tenang aja.
Di sana, kamu akan mendadak jago, lho! Yah, paling nggak bisa ngapung lah.
Kok bisa? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kadar garam di Laut Mati kan sangat tinggi.
Hal ini menyebabkan air di Laut Mati lebih “padat” daripada air tawar.
Kan katanya Archimedes, jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis air, maka benda tersebut akan mengapung.
Massa jenis tubuh manusia 0,985 gr/cm3 adalah sedangkan massa jenis air Laut Mati adalah 1,24gr/cm3.
Karena massa jenis tubuh manusia lebih kecil, makanya manusia bisa mengapung di Laut Mati, Squad.
Ingat ya, yang bisa mengapung adalah benda yang massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis Laut Mati.
Jadi, kalau misalkan kamu jatohin besi ke Laut Mati ya bakal tenggelem juga, soalnya massa jenis besi tuh 7,87 gr/cm3.
Pertanyaan: Kalau kita megang besi sebesar pedang di Laut Mati, apakah kita bisa mengapung?
Baca buku di Laut Mati. (Sumber: timesofisrael.com)
Meskipun dibilang “sulit” tenggelam, bukan berarti gak bisa tenggelam ya Squad.
Kamu masih bisa tenggelam di Laut Mati, cuma kemungkinannya gak sebesar kamu tenggelam di air tawar atau di laut biasa.
Jadi kalau kamu pergi ke Laut Mati, tetep harus hati-hati ya. Life guard di sana juga menyarankan untuk menggunakan pelampung supaya kamu tetap aman.
Laut Mati 1972 (kiri), 1989 (tengah), dan 2011 (kanan) (Sumber: britannica.com)
Sayangnya, menurut jurnal Environmental Economics yang terbit tahun 2010, Laut Mati sekarang menyusut dengan penyusutan sekitar 1 m per tahun.
Masalah lain yang dihadapi oleh Laut Mati selain penyusutan adalah pengeringan.
Karena penguapan yang tinggi, ditambah Syria, Israel, Jordan, dan Otoritas Palestina mengambil hampir semua air dari Sungai Jordan untuk pertanian dan keperluan lainnya.
Bukan tidak mungkin jika suatu saat nanti Laut Mati akan kering dan hanya menyisakan garam dan mineral. Huhuhu. Sedih ya...
Kapan Laut Mati Kering?
Laut Mati menyusut dan mungkin suatu saat nanti bisa menghilang itu bukan hal yang tidak bisa dihindari.
Tetapi, pengetahuan yang kita punya tidak akan menyusut dan menghilang. (*)