Harina Hafitz Tewas, Bos Lion Air Ancam Batalkan Pembelian Boeing 737 Max Seharga 22 Milyar Dolar
Rusdi tengah memeriksa ulang kemungkinan untuk membatalkan pesanan yang tersisa dari jet Boeing "untuk pengiriman berikutnya".
Harina Hafitz Tewas di Pesawat Ethiopian Airlines, Bos Lion Air Ancam Batalkan Pembelian Boeing 737 Max Seharga 22 Milyar Dolar
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Insiden jatuhnya pewasat Ethiopian Airlines yang menewaskan satu di antara Warga Negara Indonesia (WNI), Harina Hafitz.
Pesawat Ethiopian Airlines nahas tersebut, disebut ternyata sejenis dengan pesawat Lion Air JT610 yang jatuh dan menewaskan 189 orang pada akhir Oktober lalu.
Bos Lion Air Indonesia, Rusdi Kirana, beberapa waktu lalu dikabarkan akan mengkaji ulang pembelian pesawat jenis tersebut dari Boeing.
Bahkan ada kemungkinan perusahaan tidak mengesampingkan rencana pembatalan pemesanan senilai 22 miliar dolar AS.
Hal ini akibat terjadi perselisihan antara keduanya setelah kecelakaan pesawat Lion Air JT610 yang menewaskan 189 orang pada akhir Oktober lalu.
Baca: VIDEO - Kesal, Fauzi Baadilla Cabut Poster Kampanye Jokowi - Maruf Amin
Baca: Pilotos Ajak Masyarakat Singkawang Tolak Narkoba
Dikutip dari Reuters dan South China Morning Post, Rabu (5/12/2018), pendiri Lion Air Indonesia Rusdi Kirana diketahui marah dan menganggap Boeing mengalihkan perhatian publik dengan menyalahkan sepenuhnya kepada Lion Air atas kecelakaan itu.
Padahal, Boeing diketahui melakukan beberapa perubahan pada desain pesawat.
Menurut sebuah sumber, Rusdi tengah memeriksa ulang kemungkinan untuk membatalkan pesanan yang tersisa dari jet Boeing "untuk pengiriman berikutnya".
Hal ini jadi sinyal, kemungkinan untuk membatalkan semua pesanan pesawat ke Boeing.
Belum ada keputusan akhir yang dibuat, tetapi diskusi tentang nasib miliaran dolar AS harga pesawat yang tersisa menyoroti pertaruhan seputar penyelidikan yang melibatkan jet Boeing 737 MAX.
Baca: Pemda Kubu Raya Bentuk Tim Penyelesaian Sengketa Lahan PT Aan
Baca: Warga Kubu Raya di Amankan Densus 88, Ini Kesaksian RT Setempat
Lion Air salah satu pelanggan terbesar Boeing yang saat ini memesan 190 pesawat yang total nilai pesanananya mencapai 22 miliar dolar AS.
Saat ini, pesawat pesanan tersebut sedang ditunggu pengirimannya.
Pesanan pesawat ini merupakan kelanjutan dari pembelian 197 pesawat yang telah dilakukan Lion Air sebelumnya.
Tanggapan Boeing
Sementara, juru bicara Boeing mengatakan, pihaknya mengambil setiap langkah untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari kecelakaan ini, dan bekerja sama dengan tim investigasi dan semua pihak berwenang yang terlibat.
"Kami juga mendukung pelanggan kami yang berharga melalui masa yang sangat sulit ini."
Boeing merilis pernyataannya setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengeluarkan laporan terkait kecelakaan pesawat Lion Air pada 29 Oktober lalu.
Disinggung KNKT bahwa pesawat Boeing yang jatuh tersebut sebenarnya laik terbang.
Baca: Video Nas Daily Soal Jebakan Hutang Tiongkok Viral, Pemerintah Pastikan Indonesia Aman
Baca: Terduga Teroris di Tangkap di Kubu Raya, Ini Pernyataan Sang Istri
Sebenarnya, perseteruan antara maskapai dengan pabrikan pesawat pasca kecelakaan bukan yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya, Air Asia dan Airbus juga sempat memanas setelah pesawat A320 hilang pada tahun 2014 lalu.
Walalupun Air Asia masih terus melakukan pemesanan, tetapi hubungan kedua perusahaan itu tidak pernah sepenuhnya pulih, dan akhirnya maskapai penerbangan asal Malayasia tersebut memilih melakukan pembelian pesawat widebody 787 dari Boeing. (Putri Syifa Nurfadilah / Warta Kota)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bos Lion Air Rusdi Kirana Ancam Batalkan Pemesanan Boeing 737 Max Senilai 22 Milyar Dolar, http://wartakota.tribunnews.com/2019/03/11/bos-lion-air-rusdi-kirana-ancam-batalkan-pemesanan-boeing-737-max-senilai-22-milyar-dolar?