Kepsek Cabuli Siswi
BREAKING NEWS - Oknum Kepala SDN Cabuli Siswi Saat Kerjakan Tugas di Sekolah, Korban R Diimingi Roti
Sedangkan teman-teman yang lain sudah selesai dan diperbolehkan pulang ke rumah
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rihard Nelson Silaban
BREAKING NEWS - Oknum Kepala SDN Cabuli Siswi Saat Kerjakan Tugas di Sekolah, Korban R Diimingi Roti
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kasus kekerasan seksual guru terhadap muridnya kembali terjadi.
Aksi itu dilakukan oknum guru cabul yang merupakan kepala sekolah di SDN di Kecamatan Empanang, Kabupaten Kapuas Hulu.
Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu Iptu Siko menyatakan, pihaknya berhasil meringkus oknum Kepala SDN di Kecamatan Empanang, yang diduga telah menyetubuhi atau berbuat cabul terhadap anak muridnya sendiri.
"Tersangka Kapsek tersebut adalah beranisial PJ (55). Sekarang yang bersangkutan sudah kita amankan ke Mapolres Kapuas Hulu, untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," kata kepada wartawan, Minggu (10/3/2019).
Baca: Kalbar 24 Jam - Cegah Peredaran Upal, Yon Armed 16 Gotong Royong, Hingga Pantak Classic Rock 2019
Sedangkan kronologis awalnya, pada hari Rabu (6/3/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, keluarga korban mendatangi Mapolsek Empanang, untuk melaporkan kejadian tersebut.
"Korban berinisial R (8)," kata Siko.
Korban menceritakan kejadian pencabulan dilakukan oknum kepsek terjadi sekitar seminggu yang lalu.
Pada saat itu korban masih berada di ruang kelas (sendirian).
R sedang mengerjakan tugas yang belum selesai.
"Sedangkan teman-teman yang lain sudah selesai dan diperbolehkan pulang ke rumah," jelas Kasat Reskrim.
Lanjut Siko, saat sedang mengerjakan tugas tiba-tiba tersangka yang merupakan oknum Kepsek langsung menghampiri korban dan memberikan kue roti kepada korban.
Baca: Edi Kamtono Pastikan Pembebasan Lahan Pembangunan Duplikasi Kapuas I
"Terus tersangka melakukan aksi bujuk rayu terhadap korban. Oknum Kepsek ini kemudian melancarkan aksinya dengan langsung membuka baju dan celananya sendiri serta membuka pakaian korban dan melakukan pelecehan seksual," ucapnya.
Kebejatan oknum kepsek tersebut terungkap, kata Siko setelah kurang lebih satu minggu berlalu.
Hal itu disebabkan kecurigaan pihak keluarga dengan rasa sakit korban pada bgaian kemaluan saat buang air kecil.