Sampurno Ungkap Pengalamannya Menulis Buku Keajaiban Al-Quran Dalam Persepektif Ilmu Pengetahuan

Sampurno mengatakan ia telah menemukan beberapa ayat di dalam Al-Quran yang mempunyai bobot ilmiah yang luar biasa

Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
Sampurno Penulis buku Keajaiban Al-Quran Dalam Persepektif Ilmu Pengetahuan saat bedah buku di Stikes Yarsi Pontianak 

Poin penting inti dari buku yang benar-benar ingin disampaikan kepada pembaca adalah sebetulnya antara agama dan ilmu pengetahuan tidak ada kontradiksi, agama sebelum ilmu pengetahuan berkembang sudah memberikan syarat-syarat ilmiah.

Bahwa terbentuknya alam semesta, itu ternyata dijelaskan di dalam Alquran dalam 6 ayat, 6 ayat itu adalah kronologis pembentukan alam semesta.

Intinya adalah alam semesta itu diciptakan oleh Tuhan, termasuk juga bumi diciptakan Tuhan secara utuh dengan 1 planet yang luar biasa.

Salah satu contoh nyata di perut bumi itu ada yang disebut Nicole dan besi yang membentuk medan magnet luar biasa melapisi bumi terhadap bahaya-bahaya yang datang dari antariksa.

Ketika terjadi badai matahari , yang terjadi 11 tahun sekali badai Matahari itu kekuatannya sama dengan 100 juta bom Hirosima.

Bayangkan saja kalau tidak ada sabuk Van Allen, bumi mungkin sudah hancur karena badai itu, tapi bumi tidak apa-apa karena ada lapisan van allen tadi.

Didalam bumi itu ternyata luar biasa panas dan ternyata ada 1 Lapisan yaitu 1% lapisan kerak bumi yang menahan kekuatan raksasa yang ada didalam bumi.

"Bumi diskenario tuhan untuk manusia," ujarnya.

Buku Keajaiban Al-Quran Dalam Persepektif Ilmu Pengetahuan sudah launching di Jakarta, Jogja, dan pertama kali di Jogja diforum lintas Gajahmada.

Untuk menghasilankan karnya Sampurno melakukan reseach penulisan, dan untuk bacaan untuk referensi sudah lama ia baca dan pelajari, tetapi mengkodefikasi, menghimpun tulisannya hanya satu bulan selesai.

Hal ini terjadi dengan begitu mudah karena ada kegairahan dirinya dalam menukis, dari malam sampai bertemu waktu sahur, ia tak berhenti untuk menulis.

Bagi Sampurno sekarang menulis adalah sesuatu yang relatif gampang, dan untuk verifikasi juga lebih gampang.

Namun dari proses yang sudah ia lalui, ia juga menemukan kendala dalam menulis yaitu kendala pada komputer pribadinya yang tidak bisa dan tidak ada program untuk menulis Al-qur'an.

Ketika selesai menulis pada saat itu, Karryanya langsung ia berikan ke anak IAIN untuk membantu mengutip ayat-ayat Alqran.

Pada tahap inilah yang perlu waktu lama, bahkan lebih lama daripada dirinya menulis buku.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved