Ditangkap Polisi, 3 Cuitan Isu Kontroversial Ini Pernah Dilontarkan Andi Arief

Bahkan, cuitan kontroversialnya membuat lawan-lawan politiknya bak "cacing kepanasan". Tak hanya lawan politik, cuitan Andi Arief juga menggegerkan

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Kolase TribunWow
Andi Arief 

Isi rekaman pesan suara tersebut yakni "Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi.

Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1.

Baca: Cari Kado Unik? Vectoart Bisa Jadi Pilihan Tepat

Baca: Pengen Cicipi Makanan Jepang? Cobain Oishi Ramen Pontianak

Namun, cuitan twitter soal surat suara tercoblos itu sudah dihapus oleh Andi Arief

Terkait kabar itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bergerak cepat mengecek kabar tersebut. Dari informasi pihak Bea Cukai maupun TNI AL, KPU memastikan kabar soal tersebut hoax.

Saat itu, KPU meminta polisi mengusut tuntas pelaku penyebaran hoax tersebut. 

Baca: Wali Kota Singkawang Ajak Seluruh Pihak Pertahankan Predikat Kota Tertoleran

Baca: Tokoh Masyarakat Kapuas Hulu Sambut Baik Sekolah Gratis Tingkat SMA

2. Isu Jenderal Kardus dan Isu Mahar Rp 500 Miliar

Sejumlah cuitan dilontarkan Andi Arief pada Rabu (8/8/2018). Hal itu sebagai bentuk protes dan kekesalannya terhadap politik transaksional Ketua DPP Gerindra Prabowo Subianto sebelum memilih Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Presiden RI dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019-2024.

Ia mengaku sengaja tuliskan cuitan itu agar Prabowo mengetahuinya dan bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih cawapres. 

Dalam cuitannya itu Andi Arief menulis : "Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangan ke kuningan. bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tidak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan, jenderal kardus."

Tak cukup sampai di situ, kader Demokrat melanjutkan cuitannya : "Jenderal kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS."

Di twit selanjutnya, ia menuliskan cuitan "Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami"

"Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami."

Baca: Bocah Yang Memar di Wajah dan Diposting di Medsos Warga Sungai Raya, Ini Identitasnya

Baca: Tema ILC TVOne Selasa (5/3/2019): Andi Arief Terjerat Narkoba: Pukulan Bagi Kubu 02?

"Soal Mahar ke PKS dan PAN masing2 500 M ini penjelasan Saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan sekrt Majelis tinggi partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra Fadli zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018 pk 16.00 .

Soal Mahar 500 M masing2 pada PAN dan PKS itu yang membuat malam itu saya mentuit jendral kardus.

Besar harapan saya dan partai Demokrat Prabowo memilih Cawapres lain agar niat baik tidak rusak.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved