Efek Samping Pil KB Jangka Panjang Sebabkan Infeksi Jamur Vagina, Begini Cara Mengobatinya!

Efek Samping Pil KB Jangka Panjang Sebabkan Infeksi Jamur Vagina, Begini Cara Mengobatinya!

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASETRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Efek Samping Pil KB Jangka Panjang Sebabkan Infeksi Jamur Vagina, Begini Cara Mengobatinya! 

Efek Samping Pil KB Jangka Panjang Sebabkan Infeksi Jamur Vagina, Begini Cara Mengobatinya! 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pil KB adalah salah satu metode pencegahan kehamilan yang paling efektif.

Di sisi lain, sebagian besar wanita melaporkan mengalami beberapa efek samping dari penggunaan kontrasepsi oral ini.

Baca: 5 Wanita ini Tidak Boleh Minum Pil KB, Peneliti Beberkan Risikonya!

Baca: Inilah Efek Samping Minum Pil KB, Salah Satunya Bikin Payudara Membesar

Baca: Jika Lupa Minum Pil KB, Benarkah Harus Langsung Minum Dua?

Salah satu efek samping pil KB yang bersifat ringan dan sementara, namun seringnya tidak disadari, adalah infeksi jamur vagina alias candidiasis. Kok bisa?

Kenali dulu apa penyebab dan gejala infeksi jamur vagina

Vagina adalah tempat tinggal yang ideal bagi bakteri Lactobacillus acidophilus.

Lactobacillus adalah bakteri baik yang bertugas menjaga keseimbangan populasi bakteri dan jamur lainnya yang juga hidup di bawah sana.

Keseimbangan populasi ini bisa terganggu oleh banyak hal sehingga menyebabkan infeksi.

Infeksi jamur pada vagina umumnya disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebihan.

Menjamurnya pertumbuhan jamur ini menyebabkan vagina gatal, terasa panas, sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks, dan mengeluarkan keputihan abnormal (bertekstur bongkahan cair dan berbau busuk).

Infeksi jamur vagina adalah salah satu jenis infeksi yang paling sering menyerang wanita.

Dilansir dari laman Medical News Today, menurut The National Women’s Health Resource Center, sekitar 75 persen wanita pernah mengalami infeksi jamur vagina setidaknya sekali seumur hidup.

Bahkan pada beberapa wanita, infeksi ini bisa terjadi berulang.

Kenapa infeksi jamur vagina bisa jadi efek samping pil KB?

Efek samping pil KB dapat meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi jamur vagina.

Ini karena pil KB mengandung ethinylestradiol, versi sintetis dari estrogen dan progestin yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita.

Kombinasi hormon sintetis ini dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen dan progesteron alami dalam tubuh.

Bila kadar hormon tidak seimbang, gula darah bisa meningkat cukup drastis.

Namun kelebihan gula ini tidak hanya terjadi pada darah Anda, juga terdapat di dalam keringat, urin, dan lendir tubuh termasuk lendir yang melapisi dinding vagina dan cairan vagina.

Gula adalah makanan favorit jamur.

Maka tidak heran kalau jamur akan tumbuh subur di tempat yang memiliki banyak kandungan gula. 

Pada akhirnya, jamur akan berkembang dengan cepat dan menginfeksi vagina.

Pada dasarnya, penggunaan kontrasepsi hormon jenis apapun dapat meningkatkan risiko Anda terhadap infeksi jamur vagina dengan mekanisme yang sama.

Ini termasuk kontrasepsi spiral (IUD), koyo, dan cincin KB.

Meski begitu, versi terkini dari beberapa jenis KB hormon yang ada saat ini tidak lagi menghadirkan efek yang sama.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda untuk menentukan kontrasepsi apa yang paling cocok untuk Anda.

Dokter mungkin juga menurunkan dosis KB hormon Anda untuk menekan risiko infeksi jamur.

Cara mengobati infeksi jamur vagina

Infeksi jamur vagina dapat diobati dengan obat-obatan yang dijual bebas di apotek atau warung.

Misalnya obat minum atau salep antijamur.

 Kebanyakan infeksi jamur dapat sembuh dalam waktu satu sampai dua minggu.

Namun sebaiknya Anda tetap berkonsultasi pada apoteker atau dokter sebelum menggunakannya.

Beberapa krim antijamur yang bekerja efektif untuk mengatasi infeksi di antaranya Clotrimazole (Gyne Lotrimin), Butoconazole (Gynazole), Miconazole (Monistat), Tioconazole (Vagistat-1), Terconazole (Terazol).

Saat menggunakan obat-obatan tersebut, Anda dianjurkan untuk ‘puasa’ hubungan seksual selama perawatan.

Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan infeksi jamur pada pasangan Anda.

Selain itu, obat antijamur juga dapat membuat efektivitas kondom berkurang.

Jika Anda sudah minum obat anti infeksi jamur namun tidak ada perubahan yang berarti, baiknya konsultasikan pada dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Terlebih bila Anda merasakan gejala lainnya seperti sakit perut, demam, timbul keputihan berbau tak sedap, menderita diabetes, memiliki HIV, sedang hamil atau menyusui.

Tidak ada yang lebih baik daripada usaha mencegah infeksi jamur. (*/hellosehat) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved