Mafindo-Polda Kalbar Kenalkan Hoaks, Edho Sebut Isu Tren Polarisasi Etnis Berkembang Saat Ini
Ahok menjadi Presiden dan wakilnya adalah Harry Tanoe. Itu menyudutkan etnis tertentu yakni saudara-saudara kita Etnis Tionghoa
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
"Karena selama ini masyarakat lebih mempercayai media sosial ketimbang Informasi dari media terverifikasi. Contoh isu gempuran TKA cina yang berada di beberapa daerah termasuk Kalbar. Itu dipelintir. Itu yang coba dipolarisasi untuk menyudutkan sesuatu pihak," paparnya.
Edho menambahkan saat ini isu politik dan ekonomi menjadi isu paling laku yang digunakan oleh para pembuat dan penyebar hoaks. Tren isu politik itu bahkan dibungkus dengan isu agama. Namun, berdasarkan kacamata Mafindo Kalbar, isu politisasi agama saat ini sudah mulai berkurang.
"Karena pasangan Calon Presiden nomor urut 01 sudah menggunakan ulama. Paslon 02 juga didukung ulama. Akhirnya pembuat hoaks berpikir bagaimana untuk mulai membuat hoaks dari isu etnis kita. Dan itu yang terjadi saat ini. Polarisasi etnis," imbuhnya.
"Masyarakat harus cerna betul-betul ini yang diterima. Tidak hanya judul saja. Tapi isi beritanya juga. Kalau tidak nyambung, bandingkan dengan media online lain atau informasi lain. Jangan sekali-kali ambil dari media sosial. Kami prediksi nuansa polarisasi seperti ini akan berkembang sampai Pilpres selesai," tukasnya.