Rumah Bahagia di Kampung Mendawai, Berawal Keprihatinan pada Sampah Sungai

Dengan adanya rumah bahagia untuk anak-anak, remaja dan lainnya bisa memberikan dampak positif bagi warga sekitar.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Didit Widodo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
Pendiri Rumah Bahagia Kampung Mendawai dan Para Volunteer, serta Anak TPA 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Anggita

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Rumah Bahagia Kampung Mendawai baru-baru ini diresmikan langsung Walikota Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Rumah yang awalnya hanya sebagai tempat jual beli barang bekas disulap dengan penuh kreativitas menjadi tempat yang sangat berguna bagi masyarakat.

Khususnya bagi warga kawasan Mendawai di Gang Rahma, Mendawai Tengah, Jl Imam Bonjol, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak.

Manager Bank Sampah dan TPA Mariamah bersama Rukiyah, bendaharanya, ditemui sedang mengajar anak-anak TPA (Tempat Pengajian Alquran), menyempatkan diri untuk sedikit berbagi kisah tentang rumah bahagia di Kampung Mendawai, Rabu (20/2/2019).

Mariamah menuturkan, awalnya rumah ini cuma untuk jual beli barang bekas. Dari hal itu muncul lah ide untuk membuat bank sampah dan rumah bahagia untuk anak-anak dan remaja di sekitar kampung.

Rukiyah mengatakan awalnya karena keprihatinan masyarakat di tepian Sungai Kapuas yang semakin banyak sampah. Jadi kelompok ibu-ibu yang berjumlah 10 orang itu membuat ide, bagaimana untuk membersihkan sampah di sungai.

Dari sampah botol dan lain-lain itu diambil dan terciptalah ide menjadi bank sampah. Karena dari hasil pengumpulan sampah akan dipilah, jika sampah yang memiliki nilai jual akan dikumpul dan dibuat sebuah kerajinan, jika tidak maka akan dibuang ketempat pembuangan sampah yang ada.

Untuk sejauh ini Bank sampah sudah mempunyai 30 nasabah tetap bank sampah, walaupun masih sistem angkut satu minggu sekali dan sistem jemput untuk pengambilan sampah nasabahnya.

Baca: Sukses Gelar Festival Imlek dan Cap Go Meh 2019, Singkawang Sabet Berbagai Penghargaan

Baca: Kapolda Kalbar Sebut Perayaan Cap Go Meh di Kalbar Sukses dan Lancar

Jadi dari penjualan bagi yang mau menabung di masukkan ke tabungan bank sampah, dan jika ada yang mau menyumbang uangnya dimasukan kedalam buku kas rumah bahagia.

"Dari kegiatan ini menjadikan banyak pihak yang mau menolong,dan kami memprioritaskan sampah yang ada di tepi sungai dan akhirnya berdirilah rumah bahagia," ujar Rukiyah.

Dengan adanya rumah bahagia untuk anak-anak, remaja dan lainnya bisa memberikan dampak positif bagi warga sekitar.

Didalam rumah bahagia terbagi menjadi beberapa program yaitu Bank Sampah Berkah Mendawai, TPA gratis, Perpustakaan Kampung, dan Kelas Kreatif.

"Di sini kami memang benar-benar bekerja secara sosial dan dibantu oleh pihak lain yang peduli," ujar Mariamah.

"Semuan warga mendukung dan pandangan warga juga membaik ,dan ketika warga sudah tau juga ikut membantu," tambah Rukiyah.

Mariamah dan Rukiyah kedua ibu yang mempunyai anak dan pekerjaan lain masih menyempatkan diri menjadi seorang volunter dan berbagi dengan kemampuan yang mereka punya untuk saling membahagiakan, dan peduli terhadap lingkungan berharap semoga rumah bahagia memberikan efek yang baik bagi warga.

Untuk program kelas kreatif dan juga perpustakaan dibantu oleh beberapa komunitas yang peduli dengan rumah bahagia, salah satunya IKAL yang mengumpulkan Donasi buku untuk perpustakaan kampung.

Untuk sejauh ini sudah belasan anak yang terdaftar ikut TPA dirumah bahagia dan itu secara gratis diajar oleh guru yang rela mengajar tanpa imbalan apapun, demi memberikan ilmu agama pada anak -anak yang menjadi penerus bangsa.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta pengembangan rumah bahagia wajib diperbanyak dengan target ada di tiap kelurahan. Demikian dikatakannya usai meresmikan Bank Sampah Rumah Bahagia di Gang H Rahmah Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Minggu (10/2) kemarin.

"Rumah Bahagia perlu dikembangkan di kelurahan-kelurahan lainnya. Saya minta masyarakat juga harus lebih aktif dan partisipatif. Jika masyarakatnya aktif akan ada reward diberikan Pemkot," ujar Wali Kota Pontianak.

Dalam rumah bahagia ini kata dia, ada empat fungsi. Pertama sebagai kantor bank sampah Berkah Mendawai, kemudian tempat pendidikan gratis, perpustakaannya kampung dan program kelas kreatif berbasis kawasan tanpa biaya.

Mengenai bank sampah Edi minta ke depan mesti diperbanyak. Fokusnya tak hanya di lingkup masyarakat, namun buat bank sampah berbasis sekolah. Dalam kesempatan itu Edi juga bakal membuat Perwa tentang kebijakan pengurangan kantong plastik.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved