Pileg 2019

Yayasan Bhakti Suci Ikrar Pemilu Damai 2019, Kapolda Ajak Rawat Kebhinekaan

Tentunya ini adalah kerja keras kita semua. Semua berperan,” ungkapnya saat didaulat sampaikan sambutan.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIZKY PRABOWO RAHINO
Yayasan-Yayasan yang tergabung pada kelompok Yayasan Bhakti Suci Pontianak menyatakan pernyataan sikap dan ikrar bersama dalam rangka Pemilu Damai Tahun 2019 saat malam ramah tamah Tahun Baru Imlek 2570/2019 Yayasan Bhakti Suci di Hotel Aston, Kota Pontianak, Minggu (18/2/2019) malam. 

“Mudahan ke depan ada kota-kota lain di Kalbar. Pasti bisa kita selenggarakan dan laksanakan bersama, sepanjang kerukunan seperti ini sama-sama kita jaga. Saya yakin pasti bisa. Kalbar sudah teruji kerukunan umat keberagamannya. Warganya sangat santun dan pemaaf. Itu diakui,” paparnya.

Melalui kondisi kerukunan yang ada, ia yakin program-program pembangunan yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dapat terwujud sehingga Kalbar bisa bersaing dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.

“Kalbar wajar dikunjungi dengan kebersamaan dan kekeluargaan. Bungkus besarnya adalah keamanan bersama. Mari kita usung, gelorakan dan bangunkan terus agar Kalbar benar-benar bisa beri kontribusi lainnya bahkan mendunia,” tuturnya.

Keamanan, terang Kapolda, adalah kebutuhan dasar dan pokok seluruh masyarakat.

Tanpa keamanan, kegiatan atau even-even tidak bisa terselenggara dengan baik dan lancar.

“Kita tidak bisa lakukan even-even seperti ini manakala waswas, kekhawatiran dan rasa ketakutan melanda. Kondusifitas kamtibmas di kalbar ini dapat terwujud karena adanya kebersamaan aspek security (kemanan) dan prosperity (kesejahteraan),” ujarnya.

Pada tahun politik 2019, Kapolda berharap perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dapat berjalan aman.  Tentunya, untuk mewujudkan hal itu perlu pengelolaan yang benar dan baik.

“Kalau semua elemen masyarakat sudah menyatu, tidak akan ada yang bisa menggoyahkan. Mari kedepankan nilai-nilai kebhinekaan yang berisi konsep plurarilistik dan multikultural. Itu untuk menyamakan pola pikir dan cara pandang serta pedoman hidup bersama di Indonesia,” katanya.

Indonesia khususnya Kalbar memiliki keragaman budaya Otomatis perbedaan merupakan keniscayaan. Etnis suku bangsa di Indonesia merupakan kekayaan negara.

“Kita mesti ingat bingkainya adalah empat pilar yakni UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kerukunan adalah output mengamalkan empat pilar itu. Berkat itu Indonesia menjadi bangsa memiliki karakter, moratlitas, berperilaku santun dan berbudaya elegan,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved