Modus Tawaran Tumpangan Jadi Petaka Remaja Asal Kubu Raya, Diperkosa Hingga Dirampas Handphonenya

Saat hendak melancadkan aksinya pun pelaku sampai melakukan tindak kekerasan berkali - kali kepada korbannya yang berinisial NA (26).

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/Tribunpontianak.co.id
Modus Tawaran Tumpangan Jadi Petaka Remaja Asal Kubu Raya, Diperkosa Hingga Dirampas Handphonenya 

Modus Tersangka

IA pelaku pencabulan terhadap muridnya sendiri di salah satu sekolah dasar di Kota Pontianak saat press release oleh Wakasat Reskrim Polresta Pontianak Iptu Muhammad Rezky Rizal di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (4/2/2019) siang. Ia yang merupakan wali kelas dan guru matematika korban nekat mencabuli korbannya dengan iming-iming mengajari korban pelajaran matematika. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
IA pelaku pencabulan terhadap muridnya sendiri di salah satu sekolah dasar di Kota Pontianak saat press release oleh Wakasat Reskrim Polresta Pontianak Iptu Muhammad Rezky Rizal di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (4/2/2019) siang. Ia yang merupakan wali kelas dan guru matematika korban nekat mencabuli korbannya dengan iming-iming mengajari korban pelajaran matematika. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, Iptu Moch Rezky Rizal mengungkapkan modus IA saat melakukan aksi bejatnya.

Menurut Rezky, modus yang digunakan IA adalah dengan cara mengajak korban mengerjakan tugas sekolah.

IA kemudian membawa korban ke kebun dekat sekolah atau memanfaatkan kelas yang kosong karena jam istirahat.

Saat itulah IA melakukan aksinya. 

Wakasat menerangkan, sutu waktu IA pernah mengajak korban mengerjakan tugas.

Namun saat itu korban menolak. Bukannya mengurungkan niatnya, IA justru menarik paksa korban ke atas motor dan dibawa ke kebun.

Selanjutnya sampai di pondok, korban diperlakukan tak senonoh.

Rusak Masa Depan

Ketua Himpunan Psikologi (HIMPSI) Wilayah KalBar, Fitri Sukmawati pun angkat bicara mengenai kasus ini. 

Menurutnya, ketika orang melakukan penyimpangan seksual, pasti ada suatu yang kurang dan pondasi agamanya sangat tidak kuat.

Dalam Kasus ini, pelaku inisial IA (57) melakukan tindakan kejahatan seksual pada muridnya, seharusnya murid itu dilindungi, disayang dan dijaga tapi malah dirusak oleh gurunya.

Artinya guru itu, harus dipertanyakan sejauh mana tanggungjawab moralnya, tanggungjawab dirinya terhadap anak didiknya.

Fitri mengatakan, pasti ada yang salah dengan si guru itu, kesalahan tentunya dari kepribadian dia.

Psikolog, Fitri Sukmawati.
Psikolog, Fitri Sukmawati. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI)

"Saya tidak memeriksanya secara psikologis, saya tidak tahu dia seperti apa, tapi pasti ada sesuatu yang menyimpang dari kepribadiannya," ungkap Fitri.

"Apalagi sudah lima kali dilakukan, guru itu pasti mempunyai arogansi yang kuat sehingga anak itu mempunyai ketakutan yang besar memberi tahu pada orang lain," jelasnya.

Sebenarnya gini, seorang anak sekolah mereka itu patuh sama gurunya. Mereka itu mengikuti apa kata gurunya.

Inilah pentingnya seorang pendidik yang sehat secara psikologis.

Setiap seorang pendidik yang sehat psikologisnya, akhlaknya baik, taat pada agama itu sangat penting sekali.

Tapi saat seorang pendidik yang sudah tidak bisa digugu dan ditiru maka dia akan merusak masa depan siswanya.

Perbuatan guru yang menyetubuhi muridnya tidak dibenarkan dan ini jelas adanya penyimpangan dan psikologis yang tidak sehat.

Untuk korbannya jangan sampai dia merasa putus asa dan trauma, maka dia harus dijaga dan didampingi oleh orangtua.

Dia perlu penangan serius dan dilihat kepribadiannya, apakah anak yang ceria atau anak yang pendiam.

Kalau dia anak yang ceria maka bisa jadi dia akan melewati masa sulit ini, tapi kalau anaknya introvert maka diperlukan dukungan yang sangat intens membantunya melewati masa sulit itu.

Fenomena saat ini, di mana kejadian kejahatan seksual di sekolah sudah sangat banyak.

Selaku orangtua, harus tahu dan memilih sekolah yang sehat, sekolah yang benar-benar bertanggungjawab.

Perlu diperhatikan juga, bagaimana kedekatan tenaga pendidik anak di sekolah dengan orangtua.

Orangtua harus kenal wali kelasnya, pada guru-gurunya dan itu adalah hal penting.

Sehingga orangtua bisa mengawasi dan tau perkembangan anaknya.

Apabila orangtua hanya menitipkan anaknya tanpa tahu siapa yang mendidik anaknya maka bisa saja terjadi misskomunikasi.

Oleh sebab itu, pendidikan ini banyak pihak yang harus bertanggungjawab, guru, orangtua dan pihak pemerintah.

Pecat Guru

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meradang akibat ulah oknum guru yang diduga melakukan tindakan tak terpuji persetubuhan tersebut.

Edi Kamtono memastikan apabila terbukti atas perbuatan tercela itu, guru IA akan dipecat dari statusnya sebagai pegawai negeri.

"Itu perbuatan yang tidak terpuji, saya sangat menyayangkan atas kejadian ini. Tentu ini mencoreng dunia pendidikan kita dam tidak bisa ditoleransi, saat ditetapkan sebagai tersangka kita akan bebas tugaskan dia dan dipecat" ucap Edi Kamtono saat diwawancarai, Senin (4/2/2019).

Ia menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada pihak kepolisian dan ungkap yang sebenarnya.

Guru seharusnya menurut Edi, harus mengayomi, mendidik dan memberikan contoh yang baik bukan malah menjadi predator bagi anak didiknya.

Kejadian, seoang guru yang menyetubuhi muridnya sudah diluar norma-norma dan etika seorang pendidik.

Edi meminta pihak Dinas Pendidikan Kota Pontianak untuk memberikan bimbingan tenaga pengajar secara berkala.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved