Indonesia Lawyers Club

Rocky Gerung Bongkar Motif Jokowi Dibalik Rencana Bebaskan Ustadz Abu Bakar Baa'syir di ILC

Rocky Gerung Bongkar Motif Jokowi Dibalik Rencana Bebaskan Ustadz Abu Bakar Baa'syir

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Youtube
Rocky Gerung Bongkar Motif Jokowi Dibalik Rencana Bebaskan Ustadz Abu Bakar Baa'syir di ILC 

"Jadi seolah-olah kasih sayang negara. Padahal itu hak warga negara bukan soal kasih sayang negara," kata Rocky yang disambut tepuk tangan politisi PKS Mardani Ali Sera.

Demikian juga soal Ustadz Ba'asyir, yang sebetulnya sudah menjadi haknya kemudian ditunda supaya presiden yang mengucapkan itu.

"Apa di belakang itu ? Setelah semua alasan kita sisir, maka yang tinggal adalah motif politik," tegasnya.

Baca: Dua Pria Diringkus Polisi, Simpan Sabu di Gantungan Kunci

Baca: Jelang Pernikahan Irish Bella Jatuh Sakit Hingga Harus Diinfus, Postingan Ammar Zoni Jadi Sorotan

Baca: TERPOPULER-Hasil Piala Asia Qatar vs UEA, Pembunuhan Sadis Mempawah Hingga Wakil Kalbar di LIDA 2019

Baca: Kalbar 24 Jam - Pembunuhan Sadis di Mempawah, Bocah Tewas Terbakar, Hingga Penganiayaan Ibu Kandung

"Yaitu menambal elektabilitas. Ini duduk perkaranya dan di dalam pikiran publik, sinopsis itu yang tertangkap," paparnya.

"Mau dibantah dengan cara apapun, publik menganggap bahwa presiden menunggangi suara Islam karena statistik menentukan pemilu tergantung suara Islam," lanjut Rocky Gerung.

Rocky mengatakan, kita tidak perlu menganalisis sesuatu yang kasat mata sebetulnya, yaitu jumlah suara untuk memperoleh kekuasaan berkurang karena cara memasaknya keliru.

"Jadi seolah-olah presiden itu mau bilang begini, Ma’ruf Amin kan tadinya merupakan premi untuk asuransi politik Islam. Dan karena kurang cukup, setelah beberapa kali terlihat tidak cukup, maka dicari asuransi lain yaitu ustadz Baasyir," paparnya.

"Jadi kayak orang rakus lagi sakit mau pakai dua asuransi itu. Ma’ruf amin tak cukup didatangkan Baasyir tapi salah konsep sehingga kacau lagi hari ini," lanjutnya.

Jadi tak perlu diputar-putar sehingga orang bisa melihat secara telanjang apa sebetulnya dibalik motif itu.

Menurut Rocky, soal hukum sudah dipersoalkan macam-macam.

"Jika pemerintah tubuh manusia, alam memberi fasilitas sel yang rusak untuk bunuh diri. Namanya apoptosis. Jadi kalau ada unsur sel dalam tubuh kita terindikasi akan merusak sistim, maka sel itu dengan sendirinya membunuh dirinya supaya tidak merusak sel  bersih di sekitarnya," paparnya.

"Kalau dia gagal bunuh diri, dia metastasis jadi cancer. Karena itu coba periksa di istana siapa yang seharusnya sel mati yang harus bunuh diri tapi mencari alasan untuk hidup ulang," lanjutnya.

Rocky menegaskan, upaya untuk mencari-cari pembenaran justru membuat kita semakin mengerti bahwa kekuasaan hari ini compang-camping dan menambal sulam itu justru menambah kecompang-campingan.

"Tambalannya pun tidak sempurna itu. Sampai sekarang orang nggak tahu problem kemanusiaan, kepastian hukum atau upaya untuk menambal elektabilistas," paparnya.

"Jadi makin dibantah, makin kita menduga bahwa ada sel yang sudah mati di dalam kekuasaan yang seharusnya bunuh diri tapi mau coba dikasi anti biotik tingkat tinggi gitu," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved