Pengakuan Hingga Air Mata Ketakutan Bocah SD Korban Penganiayaan Ibu Kandung di Sambas
NN mengatakan oleh karena itulah ia dipukul oleh ibunya menggunakan Gagang Cangkul kecil di bagian wajahnya..
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Dhita Mutiasari
Sebagaimana diketahui, sebelumnya beredar kabar di media sosial bahwa telah terjadi tindakan kekerasan terhadap anak di Dusun Tempukung, Desa Tempatan, Kecamatan Sebawi.
Dari kabar tersebut, mengatakan bahwa telah terjadi pemukulan terhadap anak di bawah umur menggunakan gagang cangkul yang dilakukan oleh ibunya.
Untuk itu, Kapolsek Sambas Kompol Sunarno turun lansung untuk mengecek kebenaran berita tersebut.
Dari hasil yang didapatkan di lapangan, Kapolsek Sambas membenarkan bahwa telah terjadi kejadian tersebut.
"Setelah kita cek di TKP memang benar adanya, kejadiannya kurang lebih satu Minggu yang lalu," ujarnya.
Untuk itu, ia katakan akan dimintai keterangan dan pemeriksaan serta mengamankan barang bukti di TKP.
Baca: Swiss Belinn Hotel Singkawang Kini Miliki 217 Kamar
Baca: 4 Cara Cegah Rumah Menjadi Sarang Nyamuk
Baca: Demi Padamkan Api, Kaki Apo Terkena Pecahan Kaca
Kesaksian Tetangga dan Keluarga Korban
Tetangga Korban Pemukulan dengan menggunakan Gagang Cangkul oleh ibu kandungnya yang juga adik ipar dari ibu Korban Pemukulan Jasimah mengatakan, Ibu dari NN (11) itu dalam beberapa waktu terakhir memang dikenal tertutup.
Menurutnya, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir R (42) yang juga pelaku pemukulan terhadap NN memang jarang berkomunikasi dengan tetangganya.
"Ibu korban dalam beberapa waktu terakhir di kenal tertutup, dan jarang berkomunikasi dengan tetangga," ujarnya, Selasa (29/1/2019).
Saat di konfirmasi apakah benar kejadian Pemukulan itu bukanlah yang pertama di lakukan oleh R kepada anaknya. Tetangganya itu membenarkan, memang sebelumnya juga pernah terjadi.
Namun tetangga dan orang sekitar takut untuk menegurnya. Lantaran ia akan marah jika di tegur oleh tetangganya.
"Kami juga takut mau menegurnya, karena dia sensitif saat dirinya di tegur oleh Tatangganya," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengutarakan bahwa anak-anak R juga dikenal sebagai anak rumahan.
Hal itu karena mereka takut untuk meninggalkan rumahnya, karena di larang oleh sang ibu. Namun jika pada saat ibunya tidak berada dirumah barulah NN dan adiknya berani bermain bersama dengan teman-temannya, ataupun datang kerumahnya Jasimah.
"Kalau ibunya ndak ada dirumah baru ia main kesini. Kalau ada ibunya dia takut untuk keluar rumah," tutupnya.