Demi Padamkan Api, Kaki Apo Terkena Pecahan Kaca
Komy (40) menyatakan kalau dirinya yang pertama melihat titik pertama adalah di sebuah rumah penginapan..
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Tri Pandito Wibowo
Demi Padamkan Api, Kaki Apo Terkena Pecahan Kaca
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Seorang Warga Pasar Merdeka Putussibau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Komy (40) menyatakan kalau dirinya yang pertama melihat titik pertama adalah di sebuah rumah penginapan atau kost.
"Saya lihat pertama hanya kumpulan asap hitam, terus terdengar suara ledakan besar. Langsung api membesar membakar penginapan tersebut," ujarnya kepada wartawan, di Lokasi Kebakaran Pasar Merdeka Putussibau, Selasa (29/1/2019).
Baca: Mengapa RS Swasta Enggan Kerjasama Dengan BPJS, Handanu Nilai RS Profit Oriented
Baca: Novi Perwakilan Kalbar Pukau Panggung Liga Dangdut Indonesia 2019, Rebut 5 Lampu Biru Dari Juri!
Baca: ILC TVOne Berlangsung Ustadz Baasyir: Bebaaas . .Tidaak! Ada Mahfud MD, Kapolri dan Rocky Gerung
Mengetahui kebakaran tersebut, Romy bersama masyarakat langsung berusaha memadamkan api dengan seadanya. "Sekitar setengah jam api semakin membesar dan menyala ke ruko lainnya," ucapnya.
Melihat kondisi api sudah membesar, warga langsung meminta pertolongan petugas pemadam kebakaran. Tak lama kemudian, petugas datang dan berusaha memadamkan kobaran api tersebut. "Jadi kami tak bisa berbuat banyak, api malah menyalar ke ruko lainnya," ungkapnya.
Salah satu pemilik rumah yang terbakar, Apo menyatakan pada saat pertama kejadian dirinya masih diluar rumah. Terus mendapatkan telepon dari anaknya, kalau ruko yang tak jauh dari rumahnya terbakar.
"Setelah saya mendapat informasi tersebut langsung pulang kerumah, dan melihat api sudah besar. Mengetahui hal tersebut saya bersama keluarga dan Anggota TNI yang sudah ada dilokasi berserta masyarakat berupaya menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan," ujarnya.
Menurut Apo, api sudah semakin membesar dan hingga menyala kerumahnya, akhirnya habis terbakar tidak ada sisanya. "Terus berusaha bagaimana memadamkan api, dengan seadanya, sehingga tidak terasa kalau kaki saya terkena kaca," ucapnya.
Setelah itu Apo melihat bangunan rumahnya sudah hangus terbakar, sehingga diri pasrah dengan apa yang telah terjadi. "Terpenting keluargaku selamat semua, dan ini adalah takdir," ujarnya.
Apo juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh petugas baik, TNI, Polisi, Satpol PP, Tagana, Gerakan Cepat Pramuka, Masyarakat, dan seluruh pihak lainnya yang sudah berusaha memadamkan kobaran api yang menghanguskan belasan bangunan.
"Kalau tanpa semua pihak, yang berusaha memadamkan api, mungkin habis semua bangunan di pasar merdeka Putussibau terbakar," ungkapnya.
Yuk follow instagram Tribun Pontianak