Politik dan Pendidikan, Annapi Almukmin: Ada Hubungan Dinamis

Mahasiswa STAI Mempawah, Annapi Almukmin mengatakan ada hubungan erat dan dinamis antara pendidikan dan politik

Penulis: Ramadhan | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Mahasiswa STAI Mempawah, Annapi Almukmin. 

"Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan lembaga pendidikan sebagai penyalur dari kepentingan politik tertentu," ungkapnya.

Selain itu, Annapi menuturkan jika pendidikan tidak dinetralisir dari dunia politik, maka kepentingan politik akan dimasukkan ke dalam lembaga pendidikan. Dan yang demikian ini akan memecahkan konsentrasi lembaga terhadap pendidikan, yang pada akhirnya akan merusak nilai-nilai mulia dan citra pendidikan dipandangan masyarakat.

"Meskipun hubungan atau keterkaitan antara politik dan pendidikan begitu kuat dan erat, tidak semua orang mengakui dan mendukung realitas tersebut. Banyak pihak yang resah dengan realitas tersebut dan menginginkan upaya-upaya perubahan untuk meminimalisasi atau mengikis elemen-elemen politik dalam dunia pendidikan," ucap Annapi.

Annali menilai banyak dari mereka menginginkan agar pendidikan dan politik menjadi dua wilayah yang terpisah dan tidak berhubungan. Mereka meyakini bahwa pemisahan antara politik dan pendidikan dapat dilakukan untuk membebaskan lembaga-lembaga pendidikan dari berbagai kepentingan politik penguasa.

Namun, lanjut Annapi bagaimanapun latar belakang dan tujuan kemunculan pandangan yang sedemikian itu, kecenderungan pemisahan dan pengintegrasian pendidikan dan politik, keduanya akan terus saling terkait. 

"Karena pendidikan menyangkut proses Transformasi ilmu pengetahuan dan budaya, serta perkembangan keterampilan dan pelatihan untuk tenaga kerja, sedangkan politik berkenaan dengan praktik kekuasaan, pengaruh dan otoritas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan-keputusan otoritatif tentang alokasi nilai-nilai dan sumber daya," jelasnya.

Annapi menegaskan keduanya erat dengan proses tranformer nilai-nilai dalam masyarakat, maka tidaklah sulit untuk memahami bahwa pendidikan dan politik adalah dua elemen yang akan terus saling berhubungan dan berinteraksi.

"Di Indonesia sendiri misalnya, kepedulian terhadap hubungan pendidikan dan politik sudah mulai berkembang dalam wacana publik, mulai dari tingkatan masyarakat elit hingga masyarakat tradisional," kata Annapi.

Mahasiswa STAI Mempawah ini menerangkan walaupun hal tersebut belum menjadi satu bidang kajian akademik di negara indonesia. Dari beberapa pemikiran yang berkembang dari sebuah seminar tentang Education and Nation’s Cri dapat ditarik beberapa pemahaman.

"Pertama, Adanya kesadaran tentang hubungan erat antara pendidikan dan politik. Kedua, Adanya kesadaran akan pentingnya peran pendidikan dalam menentukan corak dan arah kehidupan politik. Ketiga, adanya kesadaran akan pentingnya pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan politik. Keempat, diperlukannya pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang masalah politik. Kelima, Pentingnya Civic Education (Pendidikan Kewarganegaraan-red)," paparnya.

Dari ungkapan tersebut, Annapi menjelaskan jika dikerucutkan maka akan menggambarkan suatu keyakinan terhadap hubungan erat antara pendidikan dan politik. Beberapa buku yang membahas aspek-aspek politik pendidikan juga mulai bermunculan dari para penulis dalam negeri.

"Selain itu, juga telah bermunculan buku-buku tentang pendidikan kewarganegaraan yang secara langsung maupun tidak langsung membahas isu-isu seputar politik pendidikan khususnya yang ada di Indonesia," ungkap Annapi.

Menurut Annapi di Indonesia sendiri, seperti yang diketahui telah mengalami beberapa perubahan penting. Perubahan tersebut ditandai oleh paling tidak dua kecenderungan utama.

"Pertama, terjadinya perubahan peranan pemerintah pusat dan daerah dalam kebijakan pendidikan. Kedua, muncul kembalinya kepentingan-kepentingan non kependidikan, terutama dari dunia bisnis, dalam wilayah negara," imbuhnya.

Oleh karena itu, Annapi berharap setelah masyarakat khususnya masyarakat elit memahami dengan benar antara keterkaitan politik dan pendidikan, mereka harus bisa menyampaikan kepada masyarakat awam bahwa dunia politik itu tidak selamanya kotor seperti pandangan masyarakat pada umumnya.

"Asalkan mereka bisa mengkolaborasikan antara politik dan pendidikan dengan baik dan semestinya," tutupnya.

Yuk Follow Instagram Tribun Pontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved