Rebutan Pacar, Dua Siswi Saling Pukul & Jambak Rambut: Videonya Viral hingga Ditangani Polisi
Rebutan Pacar, Dua Siswi Saling Pukul & Jambak Rambut: Videonya Viral hingga Ditangani Polisi
Rebutan Pacar, Dua Siswi Saling Pukul & Jambak Rambut: Videonya Viral hingga Ditangani Polisi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Video dua siswi terlibat perkelahian viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 30 detik yang beredar itu, tampak dua gadis remaja berkelahi.
Seorang gadis mengenakan seragam SMP, sedangkan gadis lainnya mengenakan kaus dan celana pendek.
Mereka saling pukul di sebuah jalan dekat areal perkebunan jagung.
Tampak pula dua siswa perempuan mengenakan seragam SMP hanya menyaksikan peristiwa tersebut dan gadis lainnya merekam kejadian itu.
Baca: Tukang Becak di Pontianak Jadi Korban Tabrak Lari, Anggota TNI Turun Tangan Evakuasi
Baca: Ini Daftar 10 Skill Paling Diminati Perusahaan dari Calon Karyawannya
Baca: Penampilan Rambut Berdiri BTS di Konser Singapura Jadi Perhatian, Kok Bisa?
Baca: Pengungkapan Narkoba 4,2 Kg, Polda Kalbar Amankan Dua Pasutri
Baca: Warung Kak Yah, Menunya Murah Meriah Tapi Tetap Lazizzzzz
Mereka tak melerai perkelahian, malah terdengar menyoraki, menghujat, bahkan memaki.
Sang siswi yang berseragam SMP tampak terus dipukuli di bagian kepala dan ditarik rambutnya oleh lawannya.
Sesekali, dia hanya membalas pukulan namun tak mengena.
Tak lama kemudian seorang wanita dewasa datang melerai perkelahian tersebut.
Belakangan diketahui siswi SMP tersebut bernama E, siswi SMP Negeri 4 Tondano.
Dia merasa terintimidasi.
Menurut pengakuan sang kakak Yehezkiel, yang membagikan video tersebut di media sosial, adiknya menjadi trauma atas kejadian tersebut.
Baca: AHOK Tinggal Kenangan, Ini Alasan Ganti Julukan hingga Detik-detik Kebebasannya dari Penjara
Baca: Pengungkapan Narkoba 4,2 Kg, Polda Kalbar Amankan Dua Pasutri
Baca: Penampilan Rambut Berdiri BTS di Konser Singapura Jadi Perhatian, Kok Bisa?
Baca: Kalo ke Pontianak, Kamu Wajib Kunjungi 5 Taman Kota Ini
Baca: Dump Truk Terguling di Belitang, Polisi dan Warga Bantu Evakuasi
Yehezkiel mengaku telah melaporkan tindakan kekerasan atas adiknya itu ke Polres Minahasa.
"Kami sudah lapor ke Polres Minahasa untuk ditindaklanjuti," katanya kepada tribunmanado.co.id, Minggu (20/1/2019)
Atas kejadian tindak kekerasan tersebut Yehezkiel mengatakan bahwa adiknya dalam kondisi trauma.
"Sampai sekarang kondisi mentalnya masih trauma," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Arody Tangkere mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
"Kasus ini sedang dalam penanganan aparat penegak hukum," katanya.
Ditangani Polisi
Video viral itu saat ini sudah ditangani aparat kepolisian dari Polres Minahasa.
Polres Minahasa bahkan membuat panggilan kepada siswi remaja berinisial MU (16) warga Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris, Minahasa, Senin (21/1/2019).
Siswi SMK di Tondano, MU yang diduga menganiaya siswi SMP bernisial E yang menjadi viral media sosial pada Sabtu (19/1/2019)
Rebutan pacar menjadi latar belakang perkelahian dua siswa di Tondano, Minahasa, yang videonya viral itu.
Peristiwa perkelahian terjadi di Jalan Pusgiat, Kelurahan Renegetan, Tondano, Kabupaten Minahasa.
MU diamankan oleh Unit Resmob Polres Minahasa sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP/37/I/2019/Sulut/Polres Minahasa tanggal 19 Januari 2019 karena diduga melakukan penganiayaan terhadap E (14) siswi warga Desa Kembuan Satu Kecamatan Tondano Utara.
Laporan tersebut berawal saat ayah korban melihat video di media sosial (Facebook).
Dalam video tersebut terlihat anaknya E sedang dianiaya oleh MU dan disaksikan oleh teman - teman MU.
Melihat video tersebut, ayah korban langsung mendatangi Kantor Polres Minahasa dan melaporkan kejadian itu sejak Sabtu, 19 Januari 2019.
Mendapat laporan tersebut, Unit Resmob langsung mencari tau keberadaan MU dan akhirnya mendapat informasi dari masyarakat bahwa MU berada di rumah temannya berinisial SM di Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris selanjutnya Unit Resmob langsung mengamankan MU.
Kanit Resmob Polres Minahasa Aiptu Ronny Wentuk mengatakan bahwa MU sudah diserahkan kepada penyidik di Satuan Reskrim Polres Minahasa untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kami menyerahkan MU didampingi oleh orangtuanya kepada penyidik, mengingat MU masih di bawah umur," ujar Ronny pada Senin (21/1/2019)
Pengakuan Terduga Penganiaya
Saat mendatangi Unit PPA Polres Minahasa, tribunmanado.co.id pada Minggu (21/1/2019) bertemu dengan seorang siswi SMK yang disebut satu di antara penganiaya.
Saat itu MU berada di ruang tunggu bersama teman-temannya yang juga berada dalam video tersebut.
MU mengaku dirinya tidak memulai pertikaian melainkan korban yang menantangnya untuk menyelesaikan permasalahan cinta segitiga tersebut.
"Awalnya dia (korban) yang merebut pacar saya, setelah beradu debat dengannya lewat Messenger FB, dia yang menantang saya untuk mendatangi saya di sekolah dan kami pun berencana untuk balik mendatanginya untuk berunding, ternyata bertemu di jalan," ungkap M.
M menambahkan, dalam perkelahian itu dia tidak sendiri.
Dia bersama empat temannya yang mendatangi korban hingga berujung perkelahian.
Satu dari keempat orang tersebut merekam kejadian tersebut menggunakan smartphone.
"Waktu berkelahi itu saya hanya menjambak rambutnya dan mendorong hingga jatuh ke tanah tapi sebelum itu saya mendapat perlawanan dengan cara dicakar dan dijambak," kata M sambil menunjukkan bekas cakaran di tangan kiri dan kanan.
N, satu di antara siswi lainnya menjelaskan keterlibatannya.
"Kami juga sebenarnya tidak ingin ikut campur perkelahian itu malah kami ingin memisahkan, tapi korban lebih dulu memaki kami sehingga kami pun emosi," kata N.
Setelah kejadian tersebut MU dan teman-temannya dipanggil pihak kepolisian untuk memberi keterangan dan menyerahkan satu buah smartphone sebagai barang bukti polisi untuk diperiksa.
Saat ini M bersama empat temannya masih berstatus saksi.
Mereka mendapat pengawasan insentif dari pihak kepolisian dan harus melapor di Unti PPA setiap ada panggilan.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Pengakuan Siswi SMK Penganiaya Siswi SMP di Tondano: Dia yang Merebut Pacar Saya