Gedung Baru Untan

Resmikan Gedung 7 In 1 Universitas Tanjungpura, Ini Arahan Menteri Mohamad Nasir

Tidak hanya infrastruktur yang menjadi kelemahan dalam sistem pendidikan kita, namun termasuk didalam infrastrukturnya

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANESH VIDUKA
Satu di antara gedung baru Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak yang baru saja diresmikan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof.H.Mohamad Nasir, Jumat (18/1/2019). 

Resmikan Gedung 7 In 1 Universitas Tanhungpura, Ini Arahan Mohamad Nasir

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristek Dikti), Mohamad Nasir hadir langsung dalam Peresmian Gedung Baru 7 in 1 Universitas Tanjungpura, Jumat (18/1/19). 

M. Nasir mengatakan dari tahun 2017 sampai 2018 kemarin sudah mulai berjalan bantuan untuk kampus-kampus yang tergabung dalam pembangunan gedung 7 in 1 yang mempunyai satu kontrak.

Pelelangan diberikan kepada beberapa Universitas, di antaranya  Universitas Syiah Kuala ( Unsyiah) Aceh, Universitas Tanjungpura Pontianak, Universitas Negeri Banjarmasin, Universitas Negeri Jogjakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas  Sam Ratulangi Manado.

Baca: Lantik 14 Kepala Sekolah, Ini Pesan Wali Kota Tjhai Chui Mie

Baca: Mohamad Nasir Resmikan Gedung Baru Untan

Tujuannya untuk  memperkuat kualitas pendidikan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

"Dengan bertambahnya infrastruktrur , dosen yang disekolahkan makin banyak dengan gelar doktor, maka kekuatan perbandingan akan menjadi lebih baik," ujar Mohamad Nasir.

Mohamad Nasir menyampaikan harapanya agar penduduk yang ada di Indonesia mampu bersaing di kelas dunia itulah hal yang sangat penting. "Jadi kita tidak bisa hanya berhenti disini saja," ucapnya.

Di era revolusi 4.00 maka dengan start pembangunan ini harapannya adalah mengawali mereka untuk menuju kepada distraktif inovation itu. 

"Kebetulan di Untan ini telah disiapkan E-learningnya dan kemarin yang di laporkan  dan diusulkan ada 30 mata kuliah atau modul  dan sudah ada 20 yang diterima  oleh sistem yang namanya Sistem Pembelajaran  Daring (Spada)," tambah Mohamad Nasir.

Baca: Tingkatkan Partisisipasi Pemilih KPU Sekadau Rekrut Relawan Demokrasi

Mohamad Nasir, mengatakan kalau Indonesia berjalan dengan baik. Maka kuliah tidak lagi hanya dikelas bisa juga dilakukan diluar kelas, tidak hanya di Pontianak saja bisa juga diluar Pontianak.

Jika kedepan dilakukan dengan masif maka akan menjadi baik. 

"Saya mendorong kepada rektor Untan untuk sistem perkuliahannya bisa dilakukan secara online. Jadi nanti Program studi apa saja yang bisa di onlinekan secara penuh," jelas Mohamad Nasir. 

Ia juga memberikan pujian bahwa  bangunan gedung ini contoh bangunan gedung yang bagus sekali yang selama ini belum ada, dan sekarang sudah berdiri di Untan.

"Tidak hanya infrastruktur yang menjadi kelemahan dalam sistem pendidikan kita, namun termasuk didalam infrastrukturnya," ujar M. Nasir .

Kalau sistem pembelajarannya baik dan infrastrukturnya jelek tidak mungkin bisa berjalan dengan bagus.

Hal ini yang harus dipersiapkan dan harus sejalan antara hadware sama brandware, antara gedung dan fasilitas gedung, infrasturtur dan manusianya.

Manusia dalam hal ini adalah dosen yang harus saling sejalan. Tidak bisa hanya gedungnya saja yg mewah tapi dosennya tidak dikembangkan. Jadi dua-duanya harus jalan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved